Ledakan di Beirut, Saksi Mengaku Dapat Ancaman

Reporter

Tempo.co

Kamis, 30 September 2021 18:30 WIB

Seorang tentara berdiri di lokasi ledakan di pelabuhan Beirut, Lebanon, 6 Agustus 2020. [Thibault Camus / Pool via REUTERS]

TEMPO.CO, Jakarta - Seorang pejabat senior di kelompok Hezbollah mengaku lewat sepucuk pesan ke hakim Tarek Bitarm yang memimpin investigasi atas ledakan di Beirut, bahwa dia terancam dicoret dari daftar orang-orang yang akan memberikan kesaksian dalam upaya pembuktian. Hakim Bitar belum bisa dimintai keterangan saat dihubungi Reuters.

Bitar juga belum mengeluarkan pernyataan apapun atas persoalan tersebut kendati laporan ini sudah menyebar di kalangan media di Lebanon pada akhir pekan lalu. Hezbollah juga bersikap bungkam.

Sebuah truk yang terbakar terlihat di lokasi ledakan tangki bahan bakar di Akkar, di Lebanon utara, 15 Agustus 2021. [REUTERS/Omar Ibrahim]

Advertising
Advertising

Lebih dari 200 orang tewas dalam sebuah ledakan dahsyat di gudang penyimpanan bahan kimia di pelabuhan Beirut, Lebanon, pada 4 Agustus 2020. Bahan kimia itu meledak karena disimpan dengan tidak aman.

Bitar adalah hakim kedua yang melakukan investigasi kasus ini. Penyelidikan kasus ini diduga dihalang-halangi oleh fraksi-fraksi berkuasa di Lebanon.

Wartawan LBCI Lara al-Hashem menceritakan dia masuk gedung Palace of Justice di Beirut pada 20 September 2021 untuk memantau perkembangan penyelidikan ini.

“Sumber tersebut bertanya apakah saya akan menemui hakim Bitar? Sumber pun menitipkan sebuah pesan untuk disampaikan pada hakim,” kata al-Hashem.

Sebelumnya pada Rabu, 29 September 2021, ratusan keluarga korban ledakan bahan kimia di sebuah gudang penyimpanan di pelabuhan Beirut, Lebanon, turun ke jalan untuk meluapkan kemarahan. Mereka kecewa karena investigasi atas musibah ini tertunda-tunda.

Sejumlah demonstran turun ke jalan sambil membawa foto-foto para korban, yang dilengkapi dengan tulisan, ‘akhiri segala bentuk korupsi’. Ada pula demonstran yang berdiri dalam diam sambil membawa foto anggota keluarga mereka yang meninggal.

Sejumlah partai berkuasa di Lebanon, termasuk kelompok Hezbollah, kena tuduh sudah bias dalam investigasi ledakan di pelabuhan Beirut itu. Beberapa demonstran berteriak menyebut Hezbollah adalah teroris.

Baca juga: Pengadilan Lebanon Keluarkan Surat Penahanan Eks Menteri Soal Ledakan di Beirut

Sumber: Reuters

Berita terkait

Investigasi Tempo Ungkap Perusahaan Israel Diduga Pasok Spyware ke Indonesia sejak 2017

2 hari lalu

Investigasi Tempo Ungkap Perusahaan Israel Diduga Pasok Spyware ke Indonesia sejak 2017

Empat perusahaan Israel diduga memasok spyware dan surveillance ke Indonesia sepanjang 2017-2023. Polri jadi salah satu sasaran target pengguna.

Baca Selengkapnya

Parlemen Arab Desak Investigasi Internasional Kuburan Massal di Gaza

7 hari lalu

Parlemen Arab Desak Investigasi Internasional Kuburan Massal di Gaza

Parlemen Arab menyerukan investigasi internasional independen menyusul penemuan kuburan massal di Rumah Sakit Al-Shifa dan Rumah Sakit Nasser di Gaza

Baca Selengkapnya

Lebanon akan Menerima Yurisdiksi ICC atas Kejahatan Perang Israel di Wilayahnya

8 hari lalu

Lebanon akan Menerima Yurisdiksi ICC atas Kejahatan Perang Israel di Wilayahnya

Lebanon akan menerima yurisdiksi Pengadilan Kriminal Internasional (ICC) untuk mengadili kejahatan perang Israel di wilayahnya sejak Oktober lalu.

Baca Selengkapnya

Ditemukan Kuburan Massal di Khan Younis Gaza, Afrika Selatan Serukan Investigasi

11 hari lalu

Ditemukan Kuburan Massal di Khan Younis Gaza, Afrika Selatan Serukan Investigasi

Afrika Selatan menyerukan pada komunitas internasional agar dilakukan investigasi yang menyeluruh terkait temuan kuburan massal di Gaza

Baca Selengkapnya

Hizbullah Tembakkan Puluhan Roket ke Pangkalan Militer Israel

13 hari lalu

Hizbullah Tembakkan Puluhan Roket ke Pangkalan Militer Israel

Konflik antara Israel - Lebanon kian rumit. Selasa pagi, Hizbullah menembakkan 35 roket ke markas militer Israel.

Baca Selengkapnya

Paus Fransiskus Khawatirkan Timur Tengah, Serukan Dialog dan Diplomasi

14 hari lalu

Paus Fransiskus Khawatirkan Timur Tengah, Serukan Dialog dan Diplomasi

Paus Fransiskus pada Ahad mengemukakan kekhawatiran mengenai situasi di Timur Tengah serta menyerukan untuk terus dilakukan dialog dan diplomasi.

Baca Selengkapnya

Emmanuel Macron Minta Hizbullah Ditarik dari Perbatasan Israel-Lebanon

15 hari lalu

Emmanuel Macron Minta Hizbullah Ditarik dari Perbatasan Israel-Lebanon

Emmanuel Macron rapat dengan Perdana Menteri Lebanon untuk mendiskusikan kelompok Hizbullah.

Baca Selengkapnya

Penumpang di Ternate Tujuan Manado Beralih Gunakan Kapal Antarpulau

15 hari lalu

Penumpang di Ternate Tujuan Manado Beralih Gunakan Kapal Antarpulau

Sejumlah penumpang di Kota Ternate, Maluku Utara tujuan Manado, Sulawesi Utara, beralih menggunakan kapal antarpulau lintas Kota Ternate-Manado.

Baca Selengkapnya

Serangan Iran ke Israel oleh Islamic Revolutionary Guard Corps Iran atau IRGC, Ini Pasukan Garda Revolusi Iran

18 hari lalu

Serangan Iran ke Israel oleh Islamic Revolutionary Guard Corps Iran atau IRGC, Ini Pasukan Garda Revolusi Iran

Konsulat Iran di Damaskus diserang Israel. Garda Revolusi Iran beri serangan balasan dengan tembakkan ratusan rudal ke Israel akhir pakan lalu.

Baca Selengkapnya

Terkini: Sri Mulyani Adakan Rapat di Tengah Konflik Iran dan Israel, Kemenhub Berangkatkan Peserta Arus Balik Gratis dengan 160 Bus

21 hari lalu

Terkini: Sri Mulyani Adakan Rapat di Tengah Konflik Iran dan Israel, Kemenhub Berangkatkan Peserta Arus Balik Gratis dengan 160 Bus

Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati mengadakan rapat bersama Wakil Menteri Keuangan Suahasil Nazara serta jajaran eselon I Kemenkeu.

Baca Selengkapnya