China Bangun Pusat Karantina Canggih dengan 5.000 Kamar, Pelayannya Robot

Reporter

Tempo.co

Kamis, 30 September 2021 07:02 WIB

Guangzhou International Health Station. Foto: Guangzhou International/gz.gov.cn

TEMPO.CO, Jakarta - China membangun fasilitas kamar karantina covid-19 sebanyak 5.000 unit senilai US$ 260 juta atau senilai Rp 3,7 triliun. Kamar ini untuk mereka yang baru datang dari luar negeri di Guangzhou.

Pusat karantina canggih itu terdiri dari bangunan tiga lantai dengan atap abu-abu bergaya tradisional China. Kompleks besar ini membentang seluas 46 lapangan sepak bola. Dibutuhkan waktu kurang dari tiga bulan untuk membangun fasilitas yang terletak di pinggiran kota.

Fasilitas ini akan menggantikan hotel-hotel yang selama ini ditunjuk menjadi pusat karantina covid-19 di Guangzhou. Pendatang dari luar negeri akan dipindahkan dengan bus langsung dari bandara. Mereka dikarantina selama dua minggu.

Setiap kamar dilengkapi dengan kamera video dan termometer dengan kecerdasan buatan. Makanan dikirimkan tiga kali sehari oleh robot. Semua fasilitas dirancang untuk meminimalkan kontak langsung dengan anggota staf.

"Ini bisa dibilang pusat karantina paling canggih di dunia," kata Yanzhong Huang, rekan senior untuk kesehatan global di Council on Foreign Relations.

Advertising
Advertising

Selama lebih dari 18 bulan, China telah menutup perbatasannya untuk sebagian besar orang asing guna menghindari penyebaran covid-19. Hanya beberapa orang yang diizinkan masuk.

Warga China yang kembali dari luar negeri diharuskan menjalani setidaknya dua minggu karantina, diikuti satu minggu karantina terpusat atau isolasi di rumah. Aturan itu berlaku pula bagi mereka yang telah divaksinasi penuh.

Fasilitas karantina baru itu akan dibuka tepat menjelang pameran Impor dan Ekspor China, yang dimulai 15 Oktober. Acara dua tahunan yang juga dikenal sebagai Canton Fair, adalah pameran perdagangan terbesar di China. Pameran dihadiri puluhan ribu perusahaan dari seluruh dunia.

Selama pandemi, pameran dilaksanakan secara online. Namun bulan depan pameran akan digelar secara terbatas di GuangZhou. Setiap tamu yang datang harus menjalani karantina dari 14 hari menjadi 21 hari.

Huang, pakar di Dewan Hubungan Luar Negeri, mengatakan meskipun ukurannya sangat besar, fasilitas itu kemungkinan tidak akan cukup besar untuk menampung semua kedatangan asing. "Satu penerbangan internasional biasanya membawa 300 orang. Mereka semua harus dikarantina dan tinggal setidaknya 21 hari," katanya.

Baca: Negara di Afrika ini Kaya Tembaga, Tapi Tak Mampu Bayar Utang ke China

AFIFA RIZKIA AMANI | DEWI RINA | CNN

Berita terkait

10 Negara dengan Jumah Penduduk Terbanyak di Dunia

1 hari lalu

10 Negara dengan Jumah Penduduk Terbanyak di Dunia

Dilansir dari World Population by Country, ada 10 negara dengan jumlah penduduk terbanyak di dunia. Indonesia termasuk ke dalam 5 besar.

Baca Selengkapnya

Kunci Tim Bulu Tangkis China Raih Gelar Piala Uber 2024, Titel Ke-16 Sepanjang Sejarah

1 hari lalu

Kunci Tim Bulu Tangkis China Raih Gelar Piala Uber 2024, Titel Ke-16 Sepanjang Sejarah

China meraih gelar ke-16 Piala Uber setelah mengalahkan tim putri bulu tangkis Indonesia dengan skor telak 3-0. Mengatasi tekanan adalah kunci.

Baca Selengkapnya

Viral Efek Samping Vaksin AstraZeneca, Guru Besar FKUI Sebut Manfaatnya Jauh Lebih Tinggi

2 hari lalu

Viral Efek Samping Vaksin AstraZeneca, Guru Besar FKUI Sebut Manfaatnya Jauh Lebih Tinggi

Pada 2021 lalu European Medicines Agency (EMA) telah mengungkap efek samping dari vaksinasi AstraZeneca.

Baca Selengkapnya

Gejala Baru pada Pasien DBD yang Dialami Penyintas COVID-19

4 hari lalu

Gejala Baru pada Pasien DBD yang Dialami Penyintas COVID-19

Kemenkes mendapat beberapa laporan yang menunjukkan perubahan gejala pada penderita DBD pascapandemi COVID-19. Apa saja?

Baca Selengkapnya

Selain AstraZeneca, Ini Daftar Vaksin Covid-19 yang Pernah Dipakai Indonesia

4 hari lalu

Selain AstraZeneca, Ini Daftar Vaksin Covid-19 yang Pernah Dipakai Indonesia

Selain AstraZeneca, ini deretan vaksin Covid-19 yang pernah digunakan di Indonesia

Baca Selengkapnya

Heboh Efek Samping AstraZeneca, Pernah Difatwa Haram MUI Karena Kandungan Babi

4 hari lalu

Heboh Efek Samping AstraZeneca, Pernah Difatwa Haram MUI Karena Kandungan Babi

MUI sempat mengharamkan vaksin AstraZeneca. Namun dibolehkan jika situasi darurat.

Baca Selengkapnya

Komnas PP KIPI Sebut Tidak Ada Efek Samping Vaksin AstraZeneca di Indonesia

5 hari lalu

Komnas PP KIPI Sebut Tidak Ada Efek Samping Vaksin AstraZeneca di Indonesia

Sebanyak 453 juta dosis vaksin telah disuntikkan ke masyarakat Indonesia, dan 70 juta dosis di antaranya adalah vaksin AstraZeneca.

Baca Selengkapnya

Fakta-fakta Vaksin AstraZeneca: Efek Samping, Kasus Hukum hingga Pengakuan Perusahaan

5 hari lalu

Fakta-fakta Vaksin AstraZeneca: Efek Samping, Kasus Hukum hingga Pengakuan Perusahaan

Astrazeneca pertama kalinya mengakui efek samping vaksin Covid-19 yang diproduksi perusahaan. Apa saja fakta-fakta seputar kasus ini?

Baca Selengkapnya

Berapa Jumlah Penduduk Bumi Saat Ini? Berikut Penjelasannya

8 hari lalu

Berapa Jumlah Penduduk Bumi Saat Ini? Berikut Penjelasannya

Berapa jumlah penduduk bumi saat ini? Hingga tahun 2024, penduduk bumi mencapai hampir 10 miliar. Berikut ini daftar negara dengan populasi terbanyak.

Baca Selengkapnya

Kilas Balik Kasus Korupsi APD Covid-19 Rugikan Negara Rp 625 Miliar

10 hari lalu

Kilas Balik Kasus Korupsi APD Covid-19 Rugikan Negara Rp 625 Miliar

KPK masih terus menyelidiki kasus korupsi pada proyek pengadaan APD saat pandemi Covid-19 lalu yang merugikan negara sampai Rp 625 miliar.

Baca Selengkapnya