Covid-19 di Amerika Serikat Kian Ganas, Rata-rata 2.000 Orang Mati per Hari

Reporter

Tempo.co

Jumat, 24 September 2021 07:25 WIB

Seorang terapis pernapasan perawatan kritis bekerja dengan pasien positif penyakit coronavirus (COVID-19) di unit perawatan intensif (ICU) di Rumah Sakit Memorial Sarasota di Sarasota, Florida, 11 Februari 2021. [REUTERS/Shannon Stapleton]

TEMPO.CO, Jakarta - Penyebaran covid-19 di Amerika Serikat makin ganas meski separuh penduduknya sudah divaksinasi. Rata-rata lebih dari 2.000 orang di Amerika Serikat meninggal per hari akibat virus corona, terburuk dalam enam bulan terakhir.

Berdasarkan data dari Universitas John Hopkins, dalam tujuh hari terakhir rata-rata kematian akibat Covid-19 di AS mencapai 2.031 orang. Meningkatnya angka kematian disumbang oleh kenaikan kasus infeksi sebesar 13 persen dalam sepekan terakhir atau 43 persen sejak awal September.

Terakhir kali rata-rata jumlah kematian harian di AS lebih dari 2.000 adalah pada 1 Maret 2021. Sedangkan pada pertengahan Januari yang merupakan musim dingin. angka kematian mencetak rekor tertinggi dengan rata-rata 3.426 per hari.

Covid-19 juga secara resmi menjadi wabah paling mematikan dalam sejarah Amerika Serikat. Perkiraan angka kematian melampui wabah influenza pada 1918. Kematian harian rata-rata juga lebih dari 2.000 kasus pada awal wabah di April tahun lalu.

Dalam sepekan terakhir saat ini Florida menyumbang angka kematian tertinggi dengan rata-rata 376 per hari. Urutan kedua adalah Texas rata-rata 283. Berdasarkan populasi, Alabama, Florida, dan Virginia Barat melaporkan jumlah kematian rata-rata 1 per 100.000 penduduk.

Advertising
Advertising

Rawat inap juga meningkat meski menunjukkan tren penurunan. Sekitar 91.500 orang warga AS saat ini dirawat di rumah sakit karena Covid, menurut rata-rata data tujuh hari dari Departemen Kesehatan dan Layanan Kemanusiaan. Pada awal bulan, angkanya hampir 103.000.

“Jika jumlah kasus turun maka angka kematian juga akan turun," ujar Arturo Casadevall, Ketua Mikrobiologi Molekuler dan Imunologi di Sekolah Kesehatan Masyarakat Johns Hopkins Bloomberg. Perawatan untuk Covid juga meningkat, namun diimbangi terapi yang lebih baik dibandingkan tahun lalu.

Meningkatnya angka covid-19 karena penyebaran varian Delta yang sangat menular di beberapa negara bagian. Departemen Kesehatan Ohio pada Rabu memperingatkan banyak rumah sakit di negara bagian itu telah mencapai kapasitas puncak.

Sebagian besar kasus covid-19 terjadi pada pasien yang tidak divaksinasi. Jumlah kasus naik 33 persen dibandingkan awal bulan menjadi rata-rata 6.771 per hari.

Ahli penyakit menular menyatakan jumlah penderita covid-19 bisa membludak bila tak diimbangi vaksinasi. "Jika tidak ada vaksinasi maka angka kematian akibat varian Delta akan jauh lebih tinggi," ujar Bruce Farber, Kepala Penyakit Menular di Northwell Health New York.

"Ratusan ribu mungkin jutaan orang akan mati dengan penyebaran varian delta tanpa vaksinasi yang memadai," katanya. Saat ini hampir 55 persen warga Amerika Serikat sudah divaksinasi penuh.

Baca: Profesor di Inggris: Tanpa Kepastian jika Semua Anak Sekolah Terinfeksi Covid-19

CNBC

Berita terkait

12 Senator AS Ancam Sanksi Pejabat ICC dan Anggota Keluarga Jika Perintahkan Tangkap Netanyahu

10 menit lalu

12 Senator AS Ancam Sanksi Pejabat ICC dan Anggota Keluarga Jika Perintahkan Tangkap Netanyahu

12 senator AS mengancam akan menjatuhkan sanksi terhadap ICC jika menerbitkan perintah penangkapan terhadap perdana menteri Israel Benjamin Netanyahu.

Baca Selengkapnya

Jika Lolos Olimpiade Paris 2024, Timnas Indonesia Satu Grup dengan Prancis, AS, dan Selandia Baru

59 menit lalu

Jika Lolos Olimpiade Paris 2024, Timnas Indonesia Satu Grup dengan Prancis, AS, dan Selandia Baru

Timnas Indonesia akan satu grup dengan tuan rumah Prancis, Amerika Serikat, dan Selandia Baru bila lolos Olimpiade Paris 2024.

Baca Selengkapnya

Militer Israel Ambil Kendali Penyeberangan Rafah dari Gaza ke Mesir

1 jam lalu

Militer Israel Ambil Kendali Penyeberangan Rafah dari Gaza ke Mesir

Militer Israel mengambil kendali atas perbatasan Rafah antara Gaza dan Mesir

Baca Selengkapnya

Belgia akan Dukung Resolusi Pengakuan Palestina Jadi Anggota Penuh PBB

1 jam lalu

Belgia akan Dukung Resolusi Pengakuan Palestina Jadi Anggota Penuh PBB

Menlu Belgia Hadja Lahbib mengatakan negaranya akan mendukung resolusi yang mengakui Palestina sebagai anggota penuh PBB

Baca Selengkapnya

Sekelompok Hakim AS Konservatif Tolak Pekerjakan Lulusan Universitas Columbia Pro-Palestina

2 jam lalu

Sekelompok Hakim AS Konservatif Tolak Pekerjakan Lulusan Universitas Columbia Pro-Palestina

Tiga belas orang hakim federal konservatif di AS memboikot lulusan Universitas Columbia karena protes pro-Palestina.

Baca Selengkapnya

Tentara AS Ditahan di Rusia, Dituduh Mencuri Uang Kekasihnya

2 jam lalu

Tentara AS Ditahan di Rusia, Dituduh Mencuri Uang Kekasihnya

Rusia menuduh tentara AS terlibat pencurian dengan mengambil uang kekasihnya.

Baca Selengkapnya

4 Fakta Project Nimbus, Layanan Teknologi untuk Israel yang Didemo Pekerja Google dan Amazon

4 jam lalu

4 Fakta Project Nimbus, Layanan Teknologi untuk Israel yang Didemo Pekerja Google dan Amazon

Project Nimbus merupakan kontrak yang menyediakan bantuan teknologi kepada Israel.

Baca Selengkapnya

Acara Wisuda di Columbia University Dibatalkan Karena Protes Pro-Palestina

7 jam lalu

Acara Wisuda di Columbia University Dibatalkan Karena Protes Pro-Palestina

Universitas Columbia membatalkan upacara wisuda setelah unjuk rasa pro-Palestina mengguncang kampus tersebut selama hampir dua pekan.

Baca Selengkapnya

AS Tinjau Proposal Gencatan Senjata yang Disetujui Hamas, Tolak Invasi ke Rafah

8 jam lalu

AS Tinjau Proposal Gencatan Senjata yang Disetujui Hamas, Tolak Invasi ke Rafah

Proposal senjata yang disetujui Hamas sedang ditinjau oleh Amerika Serikat. Dalam pernyataannya kemarin, AS juga menentang invasi ke Rafah.

Baca Selengkapnya

Senjata AS Digunakan dalam Serangan Israel ke Lebanon, Diduga Langgar Hukum Internasional

10 jam lalu

Senjata AS Digunakan dalam Serangan Israel ke Lebanon, Diduga Langgar Hukum Internasional

Sejak 7 Oktober, 16 pekerja medis tewas akibat serangan udara Israel di Lebanon, dan 380 orang lainnya tewas termasuk 72 warga sipil.

Baca Selengkapnya