Sidang PBB Dimulai Besok, Jokowi Soroti Ketimpangan Distribusi Vaksin Covid-19

Reporter

Tempo.co

Editor

Yudono Yanuar

Senin, 20 September 2021 08:00 WIB

Presiden Joko Widodo (tengah) berbincang dengan warga saat meninjau pelaksanaan vaksinasi COVID-19 dari pintu ke pintu (door to door) di Desa Emplasemen, Kecamatan Beringin, Kabupaten Deliserdang, Sumatera Utara, Kamis 16 September 2021. Dalam kunjungan tersebut Presiden Joko Widodo menyaksikan secara langsung pelaksanaan vaksinasi yang dilakukan secara jemput bola atau dari rumah ke rumah sehingga dapat mempercepat program vaksinasi COVID-19. ANTARA FOTO/Fransisco Carolio

TEMPO.CO, Jakarta - Sekitar seratus pemimpin dunia akan berkumpul di markas Perserikatan Bangsa-Bangsa di New York pekan ini menghadiri sidang ke-76 Majelis Umum PBB yang dimulai Selasa, 21 September 2021.

Sekitar sepertiga kepala negara dan pemerintahan dari 193 anggota PBB absen karena pandemi Covid-19, termasuk Presiden Joko Widodo yang akan menyampaikan pidatonya secara virtual.

Fokus bahasan pada sidang masih berkisar peningkatan upaya memerangi perubahan iklim dan pandemi COVID-19, yang tahun lalu memaksa pertemuan digelar secara daring.

Menurut Reuters, 19 September 2021, Amerika Serikat berharap sidang dilakukan secara online untuk mencegah PBB jadi sumber penyebaran virus corona. Namun Presiden Joe Biden akhirnya akan datang langsung menyampaikan pidatonya.

Peserta sidang diminta pernyataannya telah divaksin, meskipun mereka tidak perlu menunjukkan bukti.

Advertising
Advertising

Meski begitu pemerintah kota New York menyiapkan tempat vaksin bergerak di halaman gedung PBB untuk memberikan suntikan kepada peserta seperti Presiden Brasil Jair Bolsonaro, yang menolak vaksin karena menganggap sudah kebal setelah sempat positif Covid-19.

Sekretaris Jenderal PBB Antonio Guterres mengatakan kepada Reuters bahwa diskusi seputar berapa banyak diplomat yang mungkin telah diimunisasi menggambarkan "betapa timpangnya vaksinasi saat ini.

Dia mendorong vaksinasi sudah mencapai 70 persen di seluruh dunia pada paruh pertama tahun depan. Namun kenyataannya, dari 5,7 miliar dosis vaksin virus corona di seluruh dunia, hanya 2 persen disuntikkan di Afrika.

Biden akan menjadi tuan rumah pertemuan virtual dari Washington dengan para pemimpin dan kepala eksekutif pada hari Rabu untuk meningkatkan distribusi vaksin secara global.

Untuk menunjukkan kekhawatiran AS terhadap bahaya penyebaran Covid-19 dalam pertemuan di PBB, Biden akan berada di New York hanya selama sekitar 24 jam. Usai bertemu Guterres pada hari Senin dan menyampaikan pidato setelah Bolsonaro pada pembukaan Selasa, Bidan akan kembali ke Washington.

Utusan AS untuk PBB, Linda Thomas-Greenfield, mengatakan Biden akan berbicara tentang upaya mengakhiri pandemi Covid-19, memerangi perubahan iklim, dan membela hak asasi manusia, demokrasi, dan tatanan berbasis aturan internasional.

Pidato Presiden Jokowi

Presiden Joko Widodo akan menyampaikan pidato secara virtual pada sesi debat umum (general debate) Sidang majelis Umum PBB yang diagendakan Rabu, 22 September 2021.

Indonesia akan mengangkat isu ketimpangan vaksinasi Covid-19 secara global. “Dengan adanya fakta ketimpangan vaksinasi di berbagai negara, saya rasa ini menjadi isu yang perlu diangkat di sidang majelis umum,” ujar Direktur Jenderal Kerja Sama Multilateral Kementerian Luar Negeri Febrian A. Ruddyard saat menyampaikan pengarahan secara virtual tentang keikutsertaan Indonesia dalam SMU PBB, seperti dikutip Antara, Rabu (15/9).

Pada forum internasional tersebut, Indonesia akan mendorong upaya global untuk mengatasi isu ketimpangan vaksin dengan menekankan bahwa tidak ada negara yang bisa mengakhiri pandemi tanpa bekerja sama dengan negara-negara lain.

“Intinya tidak ada negara yang bisa jadi pemenang sendirian, (pandemi harus diselesaikan) bersama-sama,” tutur Febrian.

Selain isu vaksinasi Covid-19, Indonesia akan menyoroti beberapa isu lain, yaitu upaya menjaga ketertiban dunia, mendorong terciptanya perdamaian melalui dialog dan solusi politik guna mempercepat penyelesaian krisis seperti di Palestina, Afghanistan, dan Myanmar, serta penguatan mekanisme PBB dan multilateralisme.

Indonesia juga akan menjelaskan peran dan kapasitasnya sebagai anggota Dewan HAM PBB periode 2020-2022, anggota Dewan ECOSOC periode 2021-2023, dan sebagai presiden G20 untuk tahun 2022.

Berita terkait

Terpopuler: Pria Sobek Tas Hermes di Depan Petugas Bea Cukai, BTN Didemo karena Uang Nasabah Hilang

1 jam lalu

Terpopuler: Pria Sobek Tas Hermes di Depan Petugas Bea Cukai, BTN Didemo karena Uang Nasabah Hilang

Terpopuler bisnis: Pria menyobek tas Hermes di depan petugas Bea Cukai karena karena diminta bayar Rp 26 juta, BTN didemo nasabah.

Baca Selengkapnya

Komnas PP KIPI Sebut Tidak Ada Efek Samping Vaksin AstraZeneca di Indonesia

2 jam lalu

Komnas PP KIPI Sebut Tidak Ada Efek Samping Vaksin AstraZeneca di Indonesia

Sebanyak 453 juta dosis vaksin telah disuntikkan ke masyarakat Indonesia, dan 70 juta dosis di antaranya adalah vaksin AstraZeneca.

Baca Selengkapnya

Pembekuan Darah Usai Vaksinasi AstraZeneca, Epidemiolog: Kasusnya Langka dan Risiko Terkena Minim

3 jam lalu

Pembekuan Darah Usai Vaksinasi AstraZeneca, Epidemiolog: Kasusnya Langka dan Risiko Terkena Minim

Pasien pembekuan darah pertama yang disebabkan oleh vaksin AstraZeneca adalah Jamie Scott.

Baca Selengkapnya

Presiden Jokowi Dorong Hilirisasi untuk Stabilkan Harga Jagung

3 jam lalu

Presiden Jokowi Dorong Hilirisasi untuk Stabilkan Harga Jagung

Harga Jagung di tingkat petani anjlok saat panen raya. Presiden Jokowi mendorong hilirisasi untuk menstabilkan harga.

Baca Selengkapnya

Diperpanjang hingga 2061, Ini Kronologi Kontrak Freeport di Indonesia

14 jam lalu

Diperpanjang hingga 2061, Ini Kronologi Kontrak Freeport di Indonesia

Pemerintah memperpanjang kontrak PT Freeport Indonesia hingga 2061 setelah kontrak mereka berakhir pada 2041 dengan kompensasi penambahan saham 61%

Baca Selengkapnya

Gibran Sebut Siapkan Roadmap Soal Partai Politiknya ke Depan

14 jam lalu

Gibran Sebut Siapkan Roadmap Soal Partai Politiknya ke Depan

Gibran mengaku telah memiliki roadmap untuk partai politik yang dipilihnya setelah tak bergabung lagi dengan PDIP.

Baca Selengkapnya

Fakta-fakta Vaksin AstraZeneca: Efek Samping, Kasus Hukum hingga Pengakuan Perusahaan

14 jam lalu

Fakta-fakta Vaksin AstraZeneca: Efek Samping, Kasus Hukum hingga Pengakuan Perusahaan

Astrazeneca pertama kalinya mengakui efek samping vaksin Covid-19 yang diproduksi perusahaan. Apa saja fakta-fakta seputar kasus ini?

Baca Selengkapnya

Apple dan Microsoft Bilang ke Jokowi Mau Investasi di Indonesia, Ahli ICT Beri Catatan Ini

16 jam lalu

Apple dan Microsoft Bilang ke Jokowi Mau Investasi di Indonesia, Ahli ICT Beri Catatan Ini

Ahli ini menyatakan tak anti investasi asing, termasuk yang dijanjikan datang dari Apple dan Microsoft.

Baca Selengkapnya

Kontrak Freeport Diperpanjang hingga 2061, Bahlil: Kita Kembalikan Milik Orang Indonesia

17 jam lalu

Kontrak Freeport Diperpanjang hingga 2061, Bahlil: Kita Kembalikan Milik Orang Indonesia

Pemerintah bakal memperpanjang kontrak PT Freeport hingga 2061. Menteri Bahlil Lahadalia klaim Freeport sudah jadi perusahaan milik Indonesia.

Baca Selengkapnya

Panen Jagung di Sumbawa, Presiden Tekankan Pentingnya Jaga Keseimbangan Harga

17 jam lalu

Panen Jagung di Sumbawa, Presiden Tekankan Pentingnya Jaga Keseimbangan Harga

Presiden Joko Widodo, menekankan pentingnya menjaga keseimbangan harga baik ditingkat petani, pedagang maupun peternak

Baca Selengkapnya