PBB: Target Penanganan Perubahan Iklim Kemungkinan Akan Meleset

Kamis, 16 September 2021 18:30 WIB

Ribuan bangkai ikan berserakan di pantai kawasan Horcones, Cile, 3 Februari 2021. Ribuan ikan itu diduga mati akibat perubahan iklim. REUTERS/Jose Luis Saavedra

TEMPO.CO, Jakarta - PBB dan organisasi meteorologi dunia menyampaikan bahwa kecepatan perubahan iklim tidak melamban meski aktivitas ekonomi global terpukul oleh pandemi COVID-19. Data di lapangan, kata mereka, menunjukkan upaya pemangkasan emisi karbon masih jauh dari harapan.

"Pandemi COVID-19 hanya sementara menurunkan angka emisi karbon dioksida pada tahun lalu. Hal tersebut tidak cukup untuk menekan naiknya level gas efek rumah kaca di atmosfer," ujar Organisasi Meteorologi Dunia (WMO), Kamis, 16 September 2021.

Jika pemangkasan emisi karbon tak segera dipangkas,WMO mengatakan besar kemungkinan target Perjanjian Paris (Paris Agreement) tak akan tercapai. Target Perjanjian Paris adalah menekan suhu bumi sebesar 1,5 derajat Celcius pada 2050.

Rata-rata suhu global pada lima tahun terakhir adalah yang tertinggi dalam sejarah. Kurang lebih 1,06 hingga 1,2 derajat Celcius di atas masa pra-industri. Dengan angka tersebut, menurut WMO, kemungkinannya 40 persen rata-rata suhu global pada lima tahun ke depan mencapai 1,5 derajat Celcius lebih hangat dibanding level pra-industri.

Sekjen PBB Antonio Guterres menyuarakan kekhawatiran yang sama. Ia berkata, dunia berada pada titik kritis perihal penanganan perubahan iklim. Menurutnya, dunia sudah meleset lumayan jauh untuk mencapai target Perjanjian Paris.

"Tahun ini kami mendapati emisi bahan bakar fosil naik lagi, begitu pula gas rumah kaca yang konsentrasinya kian tingg. Ini akan berdampak pada hajat hidup orang banyak di seluruh dunia."

"Konsentrasi Karbon Dioksida, Metana, dan Nitro Oksida, terus naik pada 2020 dan semester satu 2021," ujar Guterres menegaskan soal situasi Perubahan Iklim di dunia.

Guterres, seperti WMO, mendesak langkah cepat dari negara-negara anggotanya dan pelaku industri untuk menekan emisi gas rumah kaca. Jika tidak, upaya pencegahan pemanasan global hingga 1,5 derajat Celcius dibanding level pra-industri tak akan tercapai.

Indonesia, parlu diketahui, menetapkan tenggat 2060 perihal target nol emisi. Angka itu lebih lambat satu dekade dibanding target Paris Agreement soal pencegahan perubahan iklim.

Baca juga: Perubahan iklim: Anak-anak muda di dunia ‘sangat khawatir’, di Indonesia ‘takut rumah kebanjiran’

ISTMAN MP | REUTERS

Berita terkait

Israel Tutup Perbatasan Rafah, PBB: Bencana Kemanusiaan Jika Bantuan Tak Bisa Masuk Gaza

6 jam lalu

Israel Tutup Perbatasan Rafah, PBB: Bencana Kemanusiaan Jika Bantuan Tak Bisa Masuk Gaza

Pejabat PBB mengatakan penutupan perbatasan Rafah dan Karem Abu Salem (Kerem Shalom) merupakan "bencana besar" bagi warga Palestina di Gaza

Baca Selengkapnya

Invasi Israel di Rafah, UN Women: 700.000 Perempuan dan Anak Perempuan Palestina dalam Bahaya

8 jam lalu

Invasi Israel di Rafah, UN Women: 700.000 Perempuan dan Anak Perempuan Palestina dalam Bahaya

UN Women memperingatkan bahwa serangan darat Israel di Rafah, Gaza, akan memperburuk penderitaan 700.000 perempuan dan anak perempuan Palestina

Baca Selengkapnya

Ukraina Tolak Akui Vladimir Putin sebagai Presiden Sah Rusia

10 jam lalu

Ukraina Tolak Akui Vladimir Putin sebagai Presiden Sah Rusia

Kementerian Luar Negeri Ukraina mengatakan tidak ada dasar hukum untuk mengakui Vladimir Putin sebagai presiden Rusia yang sah.

Baca Selengkapnya

Temuan PBB tentang Kuburan Massal Gaza: Ada yang Disiksa, Ada yang Dikubur Hidup-hidup

12 jam lalu

Temuan PBB tentang Kuburan Massal Gaza: Ada yang Disiksa, Ada yang Dikubur Hidup-hidup

Para ahli PBB mendesak penjajah Zionis Israel untuk mengakhiri agresinya terhadap Gaza, dan menuntut ekspor senjata ke Israel "segera" dihentikan.

Baca Selengkapnya

5 Manfaat Energi Terbarukan yang Harus Dilestarikan

18 jam lalu

5 Manfaat Energi Terbarukan yang Harus Dilestarikan

Energi terbarukan perlu dijaga kelestariannya untuk generasi mendatang karena memiliki beberapa manfaat. Simak 5 manfaat energi terbarukan.

Baca Selengkapnya

Cegah Krisis Iklim, Muhammadiyah Luncurkan Program 1000 Cahaya

20 jam lalu

Cegah Krisis Iklim, Muhammadiyah Luncurkan Program 1000 Cahaya

Program ini berupaya membangun 'Green Movement' dengan memperbanyak amal usaha Muhammadiyah untuk mulai memilah dan memilih sumber energi bersih di masing-masing bidang usaha.

Baca Selengkapnya

Viral Efek Samping Vaksin AstraZeneca, Guru Besar FKUI Sebut Manfaatnya Jauh Lebih Tinggi

2 hari lalu

Viral Efek Samping Vaksin AstraZeneca, Guru Besar FKUI Sebut Manfaatnya Jauh Lebih Tinggi

Pada 2021 lalu European Medicines Agency (EMA) telah mengungkap efek samping dari vaksinasi AstraZeneca.

Baca Selengkapnya

Pengakuan Palestina sebagai Negara Berdaulat akan Jadi Pukulan Telak bagi Israel

2 hari lalu

Pengakuan Palestina sebagai Negara Berdaulat akan Jadi Pukulan Telak bagi Israel

Menteri Luar Negeri Turkiye sangat yakin pengakuan banyak negara terhadap Palestina sebagai sebuah negara akan menjadi pukulan telak bagi Israel

Baca Selengkapnya

Delegasi PBB Evakuasi Pasien dari Rumah Sakit di Gaza Utara

3 hari lalu

Delegasi PBB Evakuasi Pasien dari Rumah Sakit di Gaza Utara

Delegasi PBB mengevakuasi sejumlah pasien dan korban luka dari Rumah Sakit Kamal Adwan di Jalur Gaza utara

Baca Selengkapnya

Hamas: Netanyahu Berusaha Gagalkan Kesepakatan Gencatan Senjata di Gaza

3 hari lalu

Hamas: Netanyahu Berusaha Gagalkan Kesepakatan Gencatan Senjata di Gaza

Pejabat senior Hamas mengatakan Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu berupaya menggagalkan kesepakatan gencatan senjata di Gaza.

Baca Selengkapnya