Kuba Minta Izin WHO untuk Suntik Dosis Ketiga Vaksin Virus Corona

Reporter

Tempo.co

Kamis, 16 September 2021 10:30 WIB

Seorang perawat menunjukkan dosis vaksin Soberana 2 untuk digunakan pada sukarelawan sebagai bagian dari uji coba Fase III dari kandidat vaksin Covid-19 eksperimental dalam negeri Kuba, di tengah kekhawatiran tentang penyebaran penyakit virus corona (COVID-19), di Havana , Kuba, 31 Maret 2021. [Jorge Luis Banos/Pool via REUTERS]

TEMPO.CO, Jakarta - Kuba pada Kamis, 16 September 2021, akan meminta izin atau persetujuan ke WHO untuk memberikan suntik dosis ketiga vaksin virus corona. Kuba saat yang sama juga mulai memberikan imunisasi vaksin Covid-19 kepada balita.

Rolando Perez Rodriguez, Direktur bidang penelitian dan pengembangan dari BioCubaFarma, mengumumkan pihaknya ingin melakukan vaksinasi virus corona pada lebih dari 90 populasi negara itu per-November 2021.

“Ada sejumlah tantangan di Ibu Kota Havana dan di kantor Jenewa (PBB). Sekarang ini sudah dimulai sebuah prosedur untuk mengevaluasi dokumen yang diserahkan,” kata Perez.

Advertising
Advertising

Staf medis berbicara dengan migran di kamp Lajas Blancas, di mana migran dari Afrika, Kuba, dan Haiti terjebak di kamp karena virus corona (Covid-19), selama kunjungan oleh otoritas Panama di Provinsi Darien, Panama, 5 Juni 2020.[REUTERS]

Kuba adalah sebuah negara komunis di kepulauan Karabia. Negara ini tercatat sebagai salah satu negara, yang paling cepat melakukan imunisasi vaksin virus corona pada warganya.

Kuba menggunakan vaksin virus corona buatan sendiri, yakni Abdala, Soberana-2 dan Soberana Plus. Pengesahan penggunaan vaksin ini diberikan dalam kondisi darurat di tengah penyebaran varian Delta Covid-19, yang sudah membuat sistem kesehatan Kuba terseok-seok.

Kuba telah menjadi satu-satunya negara di Kepuluan Karabia yang mengembangkan sendiri vaksin virus corona untuk melawan Covid-19. Lebih dari 65 persen warga negara Kuba saat ini sudah menerima suntikan dosis pertama vaksin virus corona dan 37 persen sudah mendapat dosis ketiga suntik vaksin virus corona atau suntikan penguat.

Baca juga: PNS di Amerika Serikat Wajib Suntik Vaksin Virus Corona

Sumber: Reuters

Berita terkait

Dharma Pongrekun Maju di Pilkada DKI Jalur Independen, Pernah Disorot Soal Covid-19 sebagai Rekayasa

12 jam lalu

Dharma Pongrekun Maju di Pilkada DKI Jalur Independen, Pernah Disorot Soal Covid-19 sebagai Rekayasa

Pernyataan Dharma Pongrekun pernah kontroversi saat pandemi Covid-19 karena menurutnya hasil konspirasi dan rekayasa. Kini, ia maju Pilkada DKI.

Baca Selengkapnya

Amerika Serikat Tengah Waspada FLiRT Subvarian Covid-19 Baru

13 jam lalu

Amerika Serikat Tengah Waspada FLiRT Subvarian Covid-19 Baru

Data Pusat Pengendalian dan Pencegahan Penyakit Amerika Serikat, subvarian Covid-19 dari SARS-CoV-2 disebut FLiRT kini menjadi varian dominan di AS.

Baca Selengkapnya

Terkini: Penjelasan Wamendag Aturan Impor Tiga Kali Direvisi, Derita Warga Sekitar Smelter Nikel PT KFI

1 hari lalu

Terkini: Penjelasan Wamendag Aturan Impor Tiga Kali Direvisi, Derita Warga Sekitar Smelter Nikel PT KFI

Pemerintah telah merevisi kebijakan impor menjadi Peraturan Menteri Perdagangan atau Permendag Nomor 8 Tahun 2024. Wamendag sebut alasannya.

Baca Selengkapnya

OJK Ungkap Potensi Kredit Bermasalah Perbankan usai Relaksasi Restrukturisasi Pandemi Dihentikan

1 hari lalu

OJK Ungkap Potensi Kredit Bermasalah Perbankan usai Relaksasi Restrukturisasi Pandemi Dihentikan

OJK mengungkap prediksi kredit bermasalah perbankan.

Baca Selengkapnya

Mengenal Lawrence Wong, Perdana Menteri Singapura Baru yang Jago Main Gitar

4 hari lalu

Mengenal Lawrence Wong, Perdana Menteri Singapura Baru yang Jago Main Gitar

Berasal dari kalangan biasa, Lawrence Wong mampu melesat ke puncak pimpinan negara paling maju di Asia Tenggara.

Baca Selengkapnya

AstraZeneca Tarik Vaksin Covid-19, Terkait Efek Samping yang Bisa Sebabkan Kematian?

4 hari lalu

AstraZeneca Tarik Vaksin Covid-19, Terkait Efek Samping yang Bisa Sebabkan Kematian?

AstraZeneca menarik vaksin Covid-19 buatannya yang telah beredar dan dijual di seluruh dunia.

Baca Selengkapnya

PBB Rilis Data Korban di Gaza, Apakah Berbeda dari Data Hamas?

5 hari lalu

PBB Rilis Data Korban di Gaza, Apakah Berbeda dari Data Hamas?

Perubahan dalam cara PBB menghitung korban di Gaza telah disebut-sebut sebagai bukti adanya bias.

Baca Selengkapnya

PBB: Puluhan Ribu Jenazah di Gaza Belum Teridentifikasi

5 hari lalu

PBB: Puluhan Ribu Jenazah di Gaza Belum Teridentifikasi

PBB mengatakan masih ada sekitar 10.000 jenazah di Gaza yang masih harus melalui proses identifikasi.

Baca Selengkapnya

PBB Klarifikasi Data Kematian di Gaza: Lebih dari 35.000 Korban Jiwa, Tapi..

5 hari lalu

PBB Klarifikasi Data Kematian di Gaza: Lebih dari 35.000 Korban Jiwa, Tapi..

PBB menegaskan bahwa jumlah korban tewas di Jalur Gaza akibat serangan Israel masih lebih dari 35.000 warga Palestina.

Baca Selengkapnya

Pelapor COVID-19 Cina Diperkirakan Bebas setelah 4 Tahun Dipenjara

5 hari lalu

Pelapor COVID-19 Cina Diperkirakan Bebas setelah 4 Tahun Dipenjara

Seorang jurnalis warga yang dipenjara selama empat tahun setelah dia mendokumentasikan fase awal wabah virus COVID-19 dari Wuhan pada 2020.

Baca Selengkapnya