Serangan Pasukan Rakyat Myanmar di Pos Penjagaan Tewaskan Seorang Polisi

Reporter

Tempo.co

Editor

Yudono Yanuar

Rabu, 15 September 2021 16:30 WIB

Pengunjuk rasa menggunakan senjata rakitan selama protes terhadap kudeta militer di Yangon, Myanmar 3 April 2021. REUTERS/Stringer

TEMPO.CO, Jakarta - Serangan Pasukan Pertahanan Rakyat Myanmar (PDF) di sebuah pos pemeriksaan milik Junta Militer di Naypyitaw pada Selasa sore, 14 September 2021, menewaskan seorang polisi.

Ngwe Soe, juru bicara PDF di Naypyitaw, mengatakan bahwa pada pukul 14.00 mereka menembaki gerbang keamanan Shan Su di pintu masuk Wilayah Naypyitaw di Kotapraja Lewe, yang terletak di km 318 di jalan raya Yangon-Mandalay.

“Itu bukan serangan yang direncanakan. Salah satu tembakan jarak dekat kami mengenai. Kami mengejutkan mereka,” katanya kepada Myanmar Now. Ia mengatakan bahwa tidak ada korban di pihak PDF.

Ngwe Soe mengatakan bahwa petugas junta di pos pemeriksaan Shan Su terkenal karena menyalahgunakan kekuasaan mereka dan secara fisik dan verbal menyerang para pelintas.

Seorang warga Lewe mengatakan bahwa setelah serangan itu, junta mengirim bala bantuan polisi ke gerbang keamanan.

“Ada tujuh kendaraan yang dipadati petugas polisi bersenjata lengkap. Tidak sebanyak ini sebelumnya,” kata penduduk setempat kepada Myanmar Now.

Advertising
Advertising

Semua panggilan Myanmar Now ke juru bicara dewan militer Jenderal Zaw Min Tun tentang serangan di Lewe tidak dijawab.

Serangan hari Selasa adalah serangan ketiga baru-baru ini oleh pasukan perlawanan terhadap personel junta di Naypyitaw. Yang pertama adalah penyergapan 30 Agustus terhadap sebuah markas tentara di Pyinmana yang diduga menewaskan 11 tentara, menurut PDF setempat.

Yang kedua adalah serangan 10 September terhadap seorang yang dituduh sebagai informan militer di desa Maung Yan, Ottara Thiri.

Menurut pernyataan mereka, PDF Naypyitaw sering bekerja dengan kelompok bersenjata yang tidak disebutkan namanya, serta PDF Beikthano, dalam serangan ke pihak Junta Militer Myanmar.

Berita terkait

5 Negara Ini Sedang Alami Cuaca Panas Ekstrem, Waspada Saat Mengunjunginya

3 hari lalu

5 Negara Ini Sedang Alami Cuaca Panas Ekstrem, Waspada Saat Mengunjunginya

Sejumlah negara sedang mengalami cuaca panas ekstrem. Mana saja yang sebaiknya tak dikunjungi?

Baca Selengkapnya

Cuaca Panas Ekstrem Melanda Asia, Myanmar Tembus 48,2 Derajat Celcius

4 hari lalu

Cuaca Panas Ekstrem Melanda Asia, Myanmar Tembus 48,2 Derajat Celcius

Asia alamai dampak krisis perubahan iklim. Beberapa negara dilanda cuaca panas ekstrem. Ada yang mencapai 48,2 derajat celcius.

Baca Selengkapnya

Giliran KKP Tangkap Kapal Asing Malaysia yang Menangkap Ikan di Selat Malaka

9 hari lalu

Giliran KKP Tangkap Kapal Asing Malaysia yang Menangkap Ikan di Selat Malaka

KKP meringkus satu kapal ikan asing ilegal berbendera Malaysia saat kedapatan menangkap ikan di Selat Malaka.

Baca Selengkapnya

Perang Saudara Myanmar: Kelompok Perlawanan Tarik Pasukan dari Perbatasan Thailand

11 hari lalu

Perang Saudara Myanmar: Kelompok Perlawanan Tarik Pasukan dari Perbatasan Thailand

Tentara Pembebasan Nasional Karen memutuskan menarik pasukannya dari perbatasan Thailand setelah serangan balasan dari junta Myanmar.

Baca Selengkapnya

Jenderal Myanmar Menghilang Setelah Serangan Pesawat Tak Berawak

11 hari lalu

Jenderal Myanmar Menghilang Setelah Serangan Pesawat Tak Berawak

Wakil Ketua Junta Myanmar menghilang setelah serangan drone. Ia kemungkinan terluka.

Baca Selengkapnya

Ribuan Warga Rohingya Berlindung ke Perbatasan Myanmar-Bangladesh

13 hari lalu

Ribuan Warga Rohingya Berlindung ke Perbatasan Myanmar-Bangladesh

Ribuan warga etnis Rohingya yang mengungsi akibat konflik di Myanmar, berkumpul di perbatasan Myanmar-Bangladesh untuk mencari perlindungan

Baca Selengkapnya

Aktivis HAM Myanmar Dicalonkan Nobel Perdamaian 2024: Penghargaan Ini Tidak Sempurna

13 hari lalu

Aktivis HAM Myanmar Dicalonkan Nobel Perdamaian 2024: Penghargaan Ini Tidak Sempurna

Maung Zarni, aktivis hak asasi manusia dan pakar genosida asal Myanmar, dinominasikan Hadiah Nobel Perdamaian 2024, oleh penerima Nobel tahun 1976

Baca Selengkapnya

Pertempuran di Perbatasan Myanmar-Thailand, Pemberontak Targetkan Pasukan Junta

14 hari lalu

Pertempuran di Perbatasan Myanmar-Thailand, Pemberontak Targetkan Pasukan Junta

Pertempuran berkobar di perbatasan timur Myanmar dengan Thailand memaksa sekitar 200 warga sipil melarikan diri.

Baca Selengkapnya

Top 3 Dunia: Iran Siap Hadapi Israel, Sejarah Kudeta di Myanmar

16 hari lalu

Top 3 Dunia: Iran Siap Hadapi Israel, Sejarah Kudeta di Myanmar

Top 3 dunia adalah Iran siap menghadapi serangan Israel, sejarah kudeta di Myanmar hingga Netanyahu mengancam.

Baca Selengkapnya

Menilik Jejak Sejarah Kudeta Junta Militer Di Myanmar

17 hari lalu

Menilik Jejak Sejarah Kudeta Junta Militer Di Myanmar

Myanmar, yang dulunya dikenal sebagai Burma itu telah lama dianggap sebagai negara paria ketika berada di bawah kekuasaan junta militer yang menindas.

Baca Selengkapnya