Cina Akan Dukung Taliban untuk Pembangunan Afghanistan
Reporter
Terjemahan
Editor
Yudono Yanuar
Sabtu, 4 September 2021 15:41 WIB
Andrew Small, peneliti senior di German Marshall Fund, mengatakan keterlibatan Cina di Afghanistan akan bergantung pada stabilitas politik.
“Cina tidak melakukan bantuan skala besar; itu akan memberikan bantuan secara sederhana, itu akan memberikan bantuan kemanusiaan dan itu tidak akan menyelamatkan pemerintah baru,” katanya kepada Al Jazeera.
“Ini mungkin melakukan beberapa investasi skala kecil tetapi investasi jangka panjang itu akan bergantung pada stabilitas yang cukup di negara ini dan keamanan yang cukup di negara ini untuk berubah menjadi sesuatu yang layak secara ekonomi,” katanya.
Afghanistan sangat membutuhkan uang, dan Taliban tidak mungkin mendapatkan akses cepat ke aset sekitar 10 miliar dolar AS, yang sebagian besar dipegang di luar negeri oleh bank sentral Afghanistan.
Awal pekan ini, Sekjen PBB Antonio Guterres memperingatkan "bencana kemanusiaan" yang mengancam di Afghanistan dan mendesak negara-negara untuk menyediakan dana darurat karena kekeringan parah dan perang telah memaksa ribuan keluarga meninggalkan rumah mereka.
Guterres menyatakan "keprihatinannya yang mendalam pada krisis kemanusiaan dan ekonomi yang semakin dalam di negara itu", membuat layanan dasar terancam terhenti.
“Anak-anak Afghanistan, perempuan dan laki-laki membutuhkan dukungan dan solidaritas masyarakat internasional,” katanya dalam sebuah pernyataan pada hari Selasa saat dia memohon dukungan keuangan untuk Afghanistan.
“Saya mendesak semua negara anggota untuk menggali lebih dalam bagi orang-orang Afghanistan di saat-saat tergelap mereka. Saya mendesak mereka untuk menyediakan dana yang tepat waktu, fleksibel dan komprehensif,” kata Sekjen PBB.
Juru bicara PBB Stephane Dujarric mengatakan, seruan kemanusiaan PBB senilai 1,3 miliar dolar AS saat ini untuk Afghanistan baru tersedia 39 persen.
Baca juga Pulihkan Perekonomian Afghanistan, Taliban Bakal Ditalangi Cina?