TEMPO.CO, Jakarta - Myanmar akan memberikan imunisasi vaksin virus corona pada etnis Rohingya agar mereka bisa melawan virus corona. Hal ini dipastikan oleh Juru bicara militer Myanmar Zaw Min Tun pada Jumat, 27 Agustus 2021, yang sekaligus menekankan tidak ada pilih kasih dalam suntik vaksin virus corona ini.

Selama operasi militer pada 2017, ratusan ribu warga etnis Rohingya melarikan diri ke Bangladesh. Mereka mengeluh telah menghadapi diskriminasi dan perlakuan yang buruk di Myanmar, yang tidak mau mengakui mereka sebagai warga negara.

Menurut Zaw Min Tun, pihaknya sudah membuat kemajuan dalam mengurangi infeksi virus corona dan meningkatkan jumlah masyarakat yang disuntik vaksin Covid-19 ini. Myanmar yang sekarang dikuasai oleh militer, menargetkan bisa mengimunisasi vaksin virus corona separuh warganya sampai akhir 2021.

Myanmar melaporkan ada 2.635 kasus baru positif Covid-19 dan 113 kematian akibat Covid-19 pada Kamis, 26 Agustus 2021. Kasus harian infeksi virus corona dan kematian akibat Covid-19 di Myanmar sudah menurun sejak puncaknya pada Juli 2021.

Zaw Min Tun mengatakan warga etnis Rohingya yang mendapat suntik vaksin virus corona termasuk mereka yang tinggal di distrik Maungdaw dan Buthidaung, yang berbatasan dengan Bangladesh.

“Mereka juga bagian dari masyarakat kami. Kita tidak akan meninggalkan mereka,” kata Zaw Min Tun.

Tidak dijelaskan oleh Zaw Min Tun apakah imunisasi vaksin virus corona akan merambah ke etnis Rohingya yang tinggal di kamp-kamp padat penduduk di negara bagian Rakhine dan seperti apa kualifikasi yang berhak mendapat vaksin.

Baca juga: Pengungsi Rohingya Mulai Disuntik Vaksin Covid-19 di Bangladesh

Sumber: Reuters