Tolak Pengungsi Dari Afghanistan, Turki Perkuat Perbatasan

Senin, 23 Agustus 2021 12:00 WIB

Warga Afghanistan yang dievakuasi dari Kabul tiba di Pangkalan Udara Torrejon di Torrejon de Ardoz, di luar Madrid, Spanyol, 20 Agustus 2021.[Mariscal/Pool via REUTERS]

TEMPO.CO, Jakarta - Pemerintah Turki bertahan dengan sikapnya untuk menolak pengungsi dari Afghanistan. Dikutip dari kantor berita Reuters, Ahad kemarin, Turki memperkuat perbatasannya dengan membangun tembok setinggi tiga meter, selokan, serta memasang jeruji tajam agar pengungsi asal Afghanistan kesulitan untuk masuk.

Pemerintah Turki menyakini negara mereka sudah terlalu banyak pengungsi. Saat ini saja, mereka menampung 4 juta pengungsi dari Suriah, belum mereka yang dalam status transit menuju Eropa. Ditambah pengungsi dari Afghanistan, Turki bisa kepenuhan.

"Kami ingin menunjukkan kepada dunia bahwa pagar perbatasan kami tidak bisa ditembus. Harapan kami, tidak ada gelombang migran dari Afghanistan," ujar Gubernur Provinsi Van, yang dilalui garis perbatasan, Mehmet Emin Bilmez, Ahad, 22 Agustus 2021.

Menurut laporan Reuters, Turki akan terus memperkuat perbatasannya beberapa waktu ke depan. Salah satunya adalah tembok pembatas sepanjang 64 kilometer. Selain itu, jumlah selokan, jeruji tajam, dan patroli keamanan juga akan ditambahkan untuk mengawal garis perbatasan yang panjang totalnya 560 kilometer itu.

Turki bukan satu-satunya negara yang memperkuat perbatasan dan menolak pengungsi dari Afghanistan. Yunani baru saja menyelesaikan pembangunan sistem pengawasan dan pagar sepanjang 40 kilometer untuk menghalau pengungsi yang berhasil menembus Turki.

"Mau sekuat apapun perbatasan yang dibuat, ada saja yang berhasil menembusnya dari waktu ke waktu. Beberapa yang ketahuan melipir ke Iran, namun kembali datang untuk mencoba lagi," ujar salah satu petugas perbatasan.

Sejauh ini, ada 182 ribu migran terdaftar asal Afghanistan di Turki. Mereka yang tidak terdaftar (baca: ilegal) ada sekitar 120 ribu. Presiden Turki Recep Tayyip Erdogan meminta Uni Eropa untuk mengurus sendiri gelombang pengungsi karena ia tak mau Turki jadi tempat penampungan pengungsi. "Kami bukan unit penampungan pengungsi-nya Eropa," ujar ia.

Baca juga: NATO: 20 Orang Tewas di Bandara Afghanistan Selama Proses Evakuasi Sepekan Ini

ISTMAN MP | REUTERS

Berita terkait

Retno Marsudi Soroti Kesenjangan Pembangunan Jadi Tantangan Terbesar OKI

14 jam lalu

Retno Marsudi Soroti Kesenjangan Pembangunan Jadi Tantangan Terbesar OKI

Retno Marsudi menyoroti kesenjangan pembangunan sebagai tantangan besar yang dihadapi negara-negara anggota OKI

Baca Selengkapnya

Anak Pemimpin Sudan Tewas dalam Kecelakaan di Turki

1 hari lalu

Anak Pemimpin Sudan Tewas dalam Kecelakaan di Turki

Anak panglima militer dan pemimpin de facto Sudan meninggal di rumah sakit setelah kecelakaan lalu lintas di Turki.

Baca Selengkapnya

Top 3 Dunia: Turki Hentikan Ekspor Impor ke Israel

1 hari lalu

Top 3 Dunia: Turki Hentikan Ekspor Impor ke Israel

Berita Top 3 Dunia pada Jumat 3 Mei 2024 diawali oleh Turki menghentikan semua ekspor impor dari dan ke Israel.

Baca Selengkapnya

4 Kota di Afganistan yang Paling Menarik Dikunjungi, Banyak Peninggalan Sejarah

2 hari lalu

4 Kota di Afganistan yang Paling Menarik Dikunjungi, Banyak Peninggalan Sejarah

Afganistan yang terletak di Asia Selatan dan Asia Tengah menawarkan banyak hal untuk dijelajahi, misalnya situs bersejarah dan budaya.

Baca Selengkapnya

Taliban Siapkan Promosi Wisata Afganistan untuk Tingkatkan Perekonomian

2 hari lalu

Taliban Siapkan Promosi Wisata Afganistan untuk Tingkatkan Perekonomian

Dalam beberapa tahun terakhir, pariwisata Afganistan meningkat. Turis asing paling banyak berasal dari Cina.

Baca Selengkapnya

Terkini: Jokowi Dorong Penghiliran Industri Jagung, Uni Eropa Jajaki Peluang Investasi IKN

2 hari lalu

Terkini: Jokowi Dorong Penghiliran Industri Jagung, Uni Eropa Jajaki Peluang Investasi IKN

Terkini: Presiden Jokowi dorong penghiliran industri jagung, Uni Eropa jajaki peluang investasi di IKN.

Baca Selengkapnya

Kian Panas, Turki Putuskan Hubungan Dagang dengan Israel

2 hari lalu

Kian Panas, Turki Putuskan Hubungan Dagang dengan Israel

Turki memutuskan hubungan dagang dengan Israel seiring memburuknya situasi kemanusiaan di Palestina.

Baca Selengkapnya

Delegasi Uni Eropa Kunjungi IKN untuk Jajaki Peluang Investasi

2 hari lalu

Delegasi Uni Eropa Kunjungi IKN untuk Jajaki Peluang Investasi

Delegasi Uni Eropa mengunjungi Ibu Kota Nusantara (IKN) untuk penjajakan peluang investasi.

Baca Selengkapnya

BNPB Salurkan Dana Bantuan Rp 2,25 Miliar untuk Penanganan Erupsi Gunung Ruang

2 hari lalu

BNPB Salurkan Dana Bantuan Rp 2,25 Miliar untuk Penanganan Erupsi Gunung Ruang

BNPB meminta semua kebutuhan dasar masyarakat terdampak erupsi Gunung Ruang dapat segera dipenuhi.

Baca Selengkapnya

Retno Marsudi Bahas Langkah Perlindungan WNI di Tengah Krisis Timur Tengah

2 hari lalu

Retno Marsudi Bahas Langkah Perlindungan WNI di Tengah Krisis Timur Tengah

Retno Marsudi menilai situasi Timur Tengah telah mendesak Indonesia untuk mempersiapkan diri jika situasi semakin memburuk, termasuk pelindungan WNI

Baca Selengkapnya