Inggris dan AS Beri Sanksi Orang yang Terlibat Upaya Pembunuhan Alexei Navalny

Sabtu, 21 Agustus 2021 10:30 WIB

Gestur pemimpin oposisi Rusia Alexei Navalny saat pengumuman putusan pengadilan di Moskow, Rusia pada 2 Februari 2021. Pengadilan Moskow menghukum Alexei Navalny dengan penjara 3,5 tahun. Press Service of Simonovsky District Court/Handout via REUTERS

TEMPO.CO, Jakarta - Inggris dan Amerika Serikat menjatuhkan sanksi kepada orang-orang yang dianggapt terlibat dalam upaya pembunuhan kritikus anti-Kremlin Alexei Navalny satu tahun lalu. Dikutip dari kantor berita Reuters, kedua negara memberi sanksi kepada tujuh orang Rusia.

Washington secara terpisah juga memberlakukan sanksi kepada lembaga- lembaga Rusia. Mereka dikatakan terlibat dalam penelitian senjata kimia atau apa yang digambarkan sebagai upaya pembunuhan ke Navalny.

Sebagaimana diketahui, Navalny diracun di Siberia pada 20 Agustus 2020 lalu. Para agen Rusia mencoba membunuhnya menggunakan racun saraf militer Novichok. Moskow menolak tuduhan tersebut dan menuduh balik Barat melakukan kampanye kotor menentangnya.

"Orang-orang yang terkena sanksi bertanggung jawab langsung untuk merencanakan atau melakukan serangan terhadap Navalny," demikian pernyataan Kementerian Luar Negeri Inggris, Jumat, 20 Agustus 2021.

Menteri Luar Negeri Inggris Dominic Raab melanjutkan, sanksi dari Amerika dan negaranya merupakan peringatan bagi Rusia. Mereka ingin menegaskan bahwa setiap penggunaan senjata kimia oleh negara Rusia melanggar hukum internasional.

Advertising
Advertising

"Kami meminta Rusia untuk sepenuhnya mematuhi Konvensi Senjata Kimia, termasuk kewajibannya untuk mengumumkan dan membongkar program senjata kimianya," kata pernyataan bersama Amerika-Inggris.

Pemimpin oposisi Rusia Alexei Navalny saat mendengarkan pengumuman putusan pengadilan di Moskow, Rusia pada 2 Februari 2021. Press Service of Simonovsky District Court/Handout via REUTERS

Sementara itu, Juru bicara Kementerian Luar Negeri Rusia Maria Zakharova menyebut sanksi dari Amerika dan Inggris bersifat sepihak. Karena sepihak, sanksi itu tidak sah karena belum disetujui oleh Dewan Keamanan PBB.

“Rusia telah menghancurkan gudang senjata kimia sesuai dengan kewajiban internasional yang telah diambilnya sendiri. Anda tidak dapat mengatakan hal yang sama tentang negara-negara NATO, misalnya, AS,” kata Maria.

Sanksi tersebut akan berlaku bagi orang-orang yang disebutkan namanya yang memiliki aset di luar negeri.

Dokumen Inggris mencantumkan Alexey Alexandrov, Vladimir Panyaev, Ivan Osipov, Vladimir Bogdanov, Kirill Vasilyev, Stanislav Makshakov, dan Alexei Sedov sebagai yang mencoba membunuh Navalny. Dikatakan mereka semua adalah anggota dinas keamanan FSB Rusia dan secara langsung atau tidak langsung terlibat dalam peracunan tersebut.

Kementerian Keuangan Amerika menjatuhkan sanksi pada tujuh orang yang sama dan dua pejabat Rusia tambahan yang dikatakan terlibat dalam peracunan: Konstantin Kudryavtsev dan Artur Zhirov. Selain itu juga menargetkan Institut Kriminalistik FSB, sebuah laboratorium tempat sebagian besar dari mereka yang terlibat dalam serangan itu bekerja, dan Institut Negara untuk Pengobatan Militer Eksperimental kementerian pertahanan Rusia.

Per berita ini ditulis, Alexei Navalny masih berada dipenjara karena pelanggaran pembebasan bersyarat. Ia menyebutnya sebagai kasus bermotif politik ketika dia terbang kembali ke Rusia awal tahun ini dari Jerman.

Baca juga: Vladimir Putin Sebut Alexei Navalny Ingin Ditangkap

ANDITA | REUTERS

Berita terkait

10 Negara Terdingin di Dunia, Ada yang Minus 50 Derajat Celcius

17 jam lalu

10 Negara Terdingin di Dunia, Ada yang Minus 50 Derajat Celcius

Berikut ini deretan negara terdingin di dunia, mayoritas berada di bagian utara bumi, seperti Kanada dan Rusia.

Baca Selengkapnya

Terpopuler: Airlangga dan Menteri Perdagangan Inggris Bahas Produk Susu, Gunung Ruang Erupsi 5 Bandara di Sulawesi Kemarin Masih Ditutup

23 jam lalu

Terpopuler: Airlangga dan Menteri Perdagangan Inggris Bahas Produk Susu, Gunung Ruang Erupsi 5 Bandara di Sulawesi Kemarin Masih Ditutup

Menko Perekonomian Airlangga Hartarto saat melakukan kunjungan kerja di London, bertemu dengan Menteri Perdagangan Inggris The Rt. Hon. Greg Hands MP

Baca Selengkapnya

Menko Airlangga Bahas Produk Susu dengan Menteri Perdagangan Inggris: RI akan Lakukan Deregulasi

1 hari lalu

Menko Airlangga Bahas Produk Susu dengan Menteri Perdagangan Inggris: RI akan Lakukan Deregulasi

Menko Airlangga menegaskan Indonesia tengah melakukan deregulasi yang menekankan mekanisme lebih mudah untuk pendaftaran produk susu dan turunannya.

Baca Selengkapnya

Politikus di Rusia Diguncang Silang Pendapat soal Isu Gay

1 hari lalu

Politikus di Rusia Diguncang Silang Pendapat soal Isu Gay

Alexandr Khinstein menilai politikus yang bertugas di lembaga pendidikan atau anak-anak tak boleh penyuka sesama jenis atau gay.

Baca Selengkapnya

Untuk Pertama Kali, AstraZeneca Akui Vaksin Covidnya Punya Efek Samping Langka

1 hari lalu

Untuk Pertama Kali, AstraZeneca Akui Vaksin Covidnya Punya Efek Samping Langka

Perusahaan farmasi AstraZeneca digugat dalam gugatan class action atas klaim bahwa vaksin Covid-19 produksinya menyebabkan kematian dan cedera serius

Baca Selengkapnya

Indonesia akan Gugat KPK Inggris soal Kasus Suap Pembelian Pesawat Garuda

1 hari lalu

Indonesia akan Gugat KPK Inggris soal Kasus Suap Pembelian Pesawat Garuda

Lembaga antikorupsi Inggris, Serious Fraud Office (SFO), mendapat kompensasi 992 juta Euro terkait kasus suap pembelian pesawat Garuda pada 2017

Baca Selengkapnya

Kementerian Dalam Negeri Rusia Izinkan Foto di Pasport Pakai Jilbab

2 hari lalu

Kementerian Dalam Negeri Rusia Izinkan Foto di Pasport Pakai Jilbab

Rusia melonggarkan aturan permohonan WNA menjadi warga Rusia dengan membolehkan pemohon perempuan menggunakan jilbab atau kerudung di foto paspor

Baca Selengkapnya

Menko Airlangga Bicara Ekonomi RI hingga Hasil Pemilu di Hadapan Pebisnis Inggris

2 hari lalu

Menko Airlangga Bicara Ekonomi RI hingga Hasil Pemilu di Hadapan Pebisnis Inggris

Menko Perekonomian Airlangga Hartarto bicara perkembangan ekonomi terkini, perkembangan politik domestik dan keberlanjutan kebijakan pasca Pemilu 2024.

Baca Selengkapnya

Pemantau PBB Laporkan Rudal Korea Utara Hantam Kharkiv Ukraina

2 hari lalu

Pemantau PBB Laporkan Rudal Korea Utara Hantam Kharkiv Ukraina

Badan ahli tersebut mengatakan kepada Dewan Keamanan PBB bahwa penemuan rudal menunjukkan pelanggaran sanksi internasional oleh Korea Utara.

Baca Selengkapnya

5 Fakta Demo Bela Palestina di Amerika, Kandidat Presiden Ditangkap hingga Boikot Akademis

2 hari lalu

5 Fakta Demo Bela Palestina di Amerika, Kandidat Presiden Ditangkap hingga Boikot Akademis

Demo bela Palestina di sejumlah kampus Amerika menimbulkan sejumlah dampak.

Baca Selengkapnya