Presiden Belarus Alexander Lukashenko (kedua kiri) saat berpartisipasi dalam pertandingan amatir hokie es di tengah pandemik virus corona atau Covid-19 di Minsk, Belarus, 4 April 2020. Andrey Pokumeiko/BelTA/Handout via REUTERS
TEMPO.CO, Jakarta - Catatan buruk Presiden Belarus Alexander Lukashenko perihal Olimpiade Tokyo tak hanya berkaitan dengan pengusiran atlet lari Krystsina Tsimanouskaya (Kristina Timanovskaya). Ia juga bermasalah dengan Komite Olimpiade Internasional (KOI) yang berdampak pada ia tidak akan diterima masuk di event Olimpiade Tokyo mana pun.
KOI mengambil keputusan tersebut pada Desember 2020 lalu. Presiden KOI Thomas Bach menganggap Lukashenko tidak melindungi atlet-atletnya dari diskriminasi politik, bahkan malah ikut mempersekusi. Ironisnya, kata Bach, Lukashenko juga merupakan pejabat pengurus dari Komite OIimpiade Nasional Belarus yang dipimpin oleh anaknya.
Keputusan itu berkaca pada serangkaian upaya Pemerintah Belarus membungkam aksi warganya pasca-pilpres 2020. Dalam pilpres itu, Alexander Lukashenko mengklaim kemenangan, namun mayoritas warga Belarus (termasuk atlet) meragukannya. Mereka menyakini Lukashenko telah curang yang kemudian dibalas keras oleh sang presiden.
"Hal itu bertentangan dengan dengan prinsip dasar piagam Olimpiade dan oleh karenanya bisa berdampak serius terhadap reputasi Olimpiade ke depannya," ujar Bach pada Desember lalu, dikutip dari AP.
Presiden Belarusia Alexander Lukashenko sempat mengumumkan dirinya terinfeksi virus corona pada Juli 2020. Sebelum terinfeksi, Alexander pernah pernah membagikan tips untuk kebal corona yang berbeda dengan saran ahli kesehatan, di antaranya meminum 50 ml vodka, mengunjungi sauna, dan tetap bekerja di lapangan. BelTA / Handout via REUTERS
Tak lama setelah KOI memasukkan Lukashenko ke daftar hitam, status Belarus sebagai tuan rumah Turnamen Hoki Dunia 2021 juga dicabut. Bahkan, KOI menahan segala pembicaraan soal penyelenggaraan event dunia di Belarus.
Meski menghukum berat Pemerintahan Lukashenko, KOI tetap berupaya memastikan atlet Belarus bisa berkompetisi di Olimpiade Tokyo tahun ini, termasuk Timanovskaya. Mereka bahkan memberikan bantuan beasiswa yang dibayarkan langsung ke atlet, tidak ke komite nasional
Tak bisa datangnya Alexander Lukashenko ke Olimpiade bukanlah pengalaman baru. Tahun 2012 ia juga tidak bisa menghadiri Olimpiade London. Uni Eropa menolak memberikan visa kepadanya. Bagi politisi yang juga atlet itu, Lukashenko menyayangkan keputusan tersebut.
Sekarang, ia dikabarkan mencoba membujuk keluarga Kristina Timanovskaya agar ia mau pulang ke Belarus. Namun, per berita ini ditulis, Timanovskaya sudah mendapatkan suaka untuk tinggal di Polandia, jauh dari ancaman persekusi Presiden Alexander Lukashenko perihal isu Olimpiade Tokyo.