TEMPO.CO, Jakarta - Donasi pertama vaksin virus corona dari Inggris dikirim ke Guyana dan Belize. Vaksin Covid-19 merek Oxford-AstraZeneca meninggalkan bandara Heathrow di London pada Jumat, 30 Juli 2021.

Inggris sedekah vaksin virus corona untuk ikut membantu mengatasi pandemi Covid-19 yang terjadi di hampir semua negara di dunia. Inggris sendiri sudah mengimunisasi vaksin virus corona pada 72 persen orang dewasa di negaranya.

Vaksin AstraZeneca menjadi satu di antara vaksin yang digunakan banyak negara termasuk Indonesia dalam melawan pandemi virus corona. Sarah Gilbert juga melepas hak paten dalam proses produksi vaksin tersebut, sehingga harga vaksin bisa lebih murah. Sarah dan sejumlah ilmuwan yang terlibat dalam pembuatan vaksin telah dianugrahi gelar kebangsawanan oleh Ratu Elizabeth II tahun ini. REUTERS

Inggris dalam keterangannya menjelaskan sedang mengurus pengiriman 9 juta dosis vaksin virus corona Oxford-AstraZeneca ke luar negeri. Masuk juga dalam daftar penerima vaksin donasi tahap pertama dari Inggris ini adalah Indonesia, Jamaika dan Kenya.

Inggris sebelumnya sudah berjanji akan sedekah 100 juta vaksin virus corona ke luar negeri. Dari jumlah tersebut, 80 juta vaksin virus corona akan dialokasikan lewat skema COVAX.

COVAX adalah skema yang memastikan akses vaksin virus corona ini berjalan adil. Indonesia sendiri pada 13 Juli 2021 lalu, menerima

3,4 juta dosis vaksin virus corona AstraZeneca dari skema COVAX. Dengan begitu, Indonesia total telah mengamankan vaksin sejumlah 137.611.540 dosis vaksin baik dalam bentuk bahan baku (bulk) maupun vaksin jadi.

Baca juga: Polisi Panggil Seleb TikTok Juyy Putri yang Gelar Pesta Saat PPKM di Bekasi

Sumber: Reuters