Dokter Kontrak di Malaysia Mogok Kerja di Tengah Melonjaknya Covid-19

Reporter

Tempo.co

Senin, 26 Juli 2021 15:06 WIB

Orang-orang menerima dosis vaksin Sinovac untuk melawan penyakit virus corona (COVID-19) di truk vaksinasi di Kuala Lumpur, Malaysia, 12 Juli 2021. [REUTERS/Lim Huey Teng]

TEMPO.CO, Jakarta - Ribuan dokter kontrak di Malaysia melakukan mogok kerja selama satu hari pada Senin, 26 Juli 2021. Mereka menuntut penempatan permamen, perbaikan gaji dan tunjangan yang lebih baik. Meski mogok kerja, para dokter berjanji tidak akan mempengaruhi pelayanan kepada pasien.

Pemerintah Malaysia telah menjanjikan perpanjangan kontrak hingga empat tahun. Namun para dokter melihat janji tersebut hanya cara untuk menghentikan pemogokan. Mereka menginginkan penempatan permanen, bukan perpanjangan kontrak.

Dengan sistem yang ada saat ini, dokter kontrak terancam menganggur setelah pelatihan selama lima tahun berakhir. Sebabnya pemerintah tidak memiliki anggaran untuk mengangkat mereka menjadi pegawai tetap.

Meski menggelar protes, para dokter tersebut menjamin pelayanan tidak terganggu. Mereka tetap bekerja secara bergiliran selama pemogokan berlangsung. Jika diperlukan, mereka harus kembali ke pos dan memberikan layanan pada pasien kritis.

Direktur Jenderal Kementerian Kesehatan Dr Noor Hisham Abdullah, mengatakan pasien tetap berisiko tanpa hadirnya para dokter. Noor Hisham juga mengingatkan para dokter kontrak terikat pada sumpah mereka.

Advertising
Advertising

Kementerian Kesehatan mengeluarkan pedoman yang memperingatkan pegawai negeri sipil, termasuk dokter kontrak pemerintah, agar tidak bergabung dengan pertemuan ilegal. Di sisi lain, para dokter kontrak berpendapat mereka telah memberikan segalanya selama pandemi Covid-19 yang berlangsung sejak tahun lalu. Mereka khawatir akan menganggur jika kontrak selesai.

Jumlah total kasus Covid-19 di Malaysia mencapai 1.013.438 pada hari Minggu, atau 17.045 kasus baru. Junlah infeksi per kapita Malaysia adalah yang tertinggi di Asia Tenggara.

Baca: Malaysia Tak Perpanjang Keadaan Darurat, Berakhir 1 Agustus

DEWI R | REUTERS | MALAYSIAKINI

Berita terkait

Microsoft Investasi Rp35,6 triliun di Malaysia, Bagaimana dengan di Indonesia?

6 jam lalu

Microsoft Investasi Rp35,6 triliun di Malaysia, Bagaimana dengan di Indonesia?

Microsoft siap investasi Rp35,6 triliun di Malaysia, bagaimana dengan rencana investasinya di Indonesia?

Baca Selengkapnya

KKP Tangkap 3 Kapal Ikan Asing di Laut Natuna dan Selat Malaka, Berbendera Vietnam dan Malaysia

7 jam lalu

KKP Tangkap 3 Kapal Ikan Asing di Laut Natuna dan Selat Malaka, Berbendera Vietnam dan Malaysia

Dua Kapal Ikan Asing berbendera Vietnam sempat hendak kabur sehingga petugas harus mengeluarkan tembakan peringatan.

Baca Selengkapnya

Microsoft Tanamkan Investasi 2,2 Milyar Dolar AS di Malaysia, Apa yang Dibidik?

23 jam lalu

Microsoft Tanamkan Investasi 2,2 Milyar Dolar AS di Malaysia, Apa yang Dibidik?

Microsoft juga akan bekerja sama dengan pemerintah Malaysia untuk mendirikan Pusat Keunggulan AI Nasional dan meningkatkan kemampuan keamanan siber.

Baca Selengkapnya

Gejala Baru pada Pasien DBD yang Dialami Penyintas COVID-19

1 hari lalu

Gejala Baru pada Pasien DBD yang Dialami Penyintas COVID-19

Kemenkes mendapat beberapa laporan yang menunjukkan perubahan gejala pada penderita DBD pascapandemi COVID-19. Apa saja?

Baca Selengkapnya

Dokter Bedah Ternama Gaza Tewas di Penjara Israel, Diduga Disiksa

1 hari lalu

Dokter Bedah Ternama Gaza Tewas di Penjara Israel, Diduga Disiksa

Seorang dokter bedah Palestina terkemuka dari Rumah Sakit al-Shifa di Gaza meninggal di penjara Israel setelah lebih dari empat bulan ditahan.

Baca Selengkapnya

Selain AstraZeneca, Ini Daftar Vaksin Covid-19 yang Pernah Dipakai Indonesia

2 hari lalu

Selain AstraZeneca, Ini Daftar Vaksin Covid-19 yang Pernah Dipakai Indonesia

Selain AstraZeneca, ini deretan vaksin Covid-19 yang pernah digunakan di Indonesia

Baca Selengkapnya

Heboh Efek Samping AstraZeneca, Pernah Difatwa Haram MUI Karena Kandungan Babi

2 hari lalu

Heboh Efek Samping AstraZeneca, Pernah Difatwa Haram MUI Karena Kandungan Babi

MUI sempat mengharamkan vaksin AstraZeneca. Namun dibolehkan jika situasi darurat.

Baca Selengkapnya

Komnas PP KIPI Sebut Tidak Ada Efek Samping Vaksin AstraZeneca di Indonesia

2 hari lalu

Komnas PP KIPI Sebut Tidak Ada Efek Samping Vaksin AstraZeneca di Indonesia

Sebanyak 453 juta dosis vaksin telah disuntikkan ke masyarakat Indonesia, dan 70 juta dosis di antaranya adalah vaksin AstraZeneca.

Baca Selengkapnya

Fakta-fakta Vaksin AstraZeneca: Efek Samping, Kasus Hukum hingga Pengakuan Perusahaan

2 hari lalu

Fakta-fakta Vaksin AstraZeneca: Efek Samping, Kasus Hukum hingga Pengakuan Perusahaan

Astrazeneca pertama kalinya mengakui efek samping vaksin Covid-19 yang diproduksi perusahaan. Apa saja fakta-fakta seputar kasus ini?

Baca Selengkapnya

Perusahaan Malaysia dan Jermat Minat Investasi di IKN, OIKN Sebut 3 LoI, Rencana Kantor Kedubes Pindah hingga..

3 hari lalu

Perusahaan Malaysia dan Jermat Minat Investasi di IKN, OIKN Sebut 3 LoI, Rencana Kantor Kedubes Pindah hingga..

Deputi Otorita IKN Agung Wicaksono menyatakan beberapa perusahaan dari Malaysia dan Jerman telah menyatakan minatnya untuk berinvestasi di IKN.

Baca Selengkapnya