Perusahaan Amerika Mendorong Karyawannya Agar Mau Disuntik Vaksin Covid-19
Reporter
Eka Yudha Saputra
Editor
Eka Yudha Saputra
Sabtu, 24 Juli 2021 19:00 WIB
TEMPO.CO, Jakarta - Perusahaan Amerika Serikat melakukan banyak cara untuk mendorong karyawannya agar bersedia disuntik vaksin Covid-19 ketika permintaan produksi menumpuk dalam antrean.
Salah satunya Daimler AG, yang telah membuka klinik vaksin temporer di pabrik besarnya di AS dan menyesuaikannya dengan jadwal kerja sehingga karyawan, dan dalam banyak kasus tanggungan atau kerabat mereka, bisa divaksin dengan nyaman.
Deere & Co, pembuat traktor yang berbasis di Moline, Illinois, mengatakan tidak ada persyaratan bahwa pekerja wajib divaksin. Namun karyawan, serta pemasok dan pengunjung lain ke lokasinya, yang tidak divaksinasi, harus tetap memakai masker.
Memaksa karyawan untuk divaksin adalah sesuatu yang susah-susah gampang bagi perusahaan. Bahkan menawarkan insentif harus dilakukan dengan hati-hati, agar tidak bertentangan dengan peraturan tempat kerja yang melindungi hak-hak karyawan.
"Kami tidak mewajibkan - tetapi kami sangat mendorong pekerja kami untuk mendapatkan vaksin," kata Jay Baker, kepala eksekutif Jamestown Plastics Inc, sebuah perusahaan dengan 150 karyawan di bagian utara New York.
Dia juga menolak untuk menawarkan insentif apa pun, seperti makanan gratis atau undian, dan khawatir tekanan teman sebaya di antara pekerja dapat berubah menjadi tekanan "tidak sehat".
"Orang-orang berkata - saya mendapat kalkun saya, mengapa Anda tidak memiliki kalkun Anda? Kedengarannya seperti bocah SMP," katanya.
Bob Roth, salah satu pemilik RoMan Manufacturing, produsen kecil trafo dan peralatan cetakan kaca di Grand Rapids, Michigan, telah menawarkan uang US$50 (sekitar Rp700.000) kepada para pekerja sebagai "hadiah terima kasih" karena telah disuntik vaksin Covid-19. Perusahaan membuatnya tetap kecil dan menyebutnya sebagai ucapan terima kasih, bukan insentif formal, katanya, karena terganjal undang-undang ketenagakerjaan federal.
Uang tunai memiliki dampak yang terbatas. Hanya sedikit lebih dari separuh tenaga kerja Roth yang telah mendapatkan vaksin, dan Roth bingung dengan sikap banyak pekerjanya yang antivaksin. Sebagian besar alasan yang dia dengar aneh, katanya, termasuk kekhawatiran tentang vaksin yang menyebabkan kemandulan atau diproduksi terlalu cepat.
"Tidak ada fakta yang mendukung semua omong kosong itu," katanya.
Banyak perusahaan resah bahwa gelombang penyakit dapat mempersulit untuk memenuhi pesanan yang menumpuk. Roth memperkirakan backlog bisnisnya tiga kali lebih besar dari tahun lalu, karena penutupan menunda pekerjaan dan pertumbuhan ekonomi yang kuat sekarang memicu permintaan.
Di Emerald Packaging, yang membuat kantong plastik yang digunakan untuk mengemas produk segar seperti selada yang sudah dipotong, bisnis telah berkembang pesat selama pandemi dan Kelly, CEO perusahaan itu, mengatakan hal terakhir yang dia butuhkan adalah gelombang pekerja lain yang harus menjauh dari pekerjaan karena infeksi baru.
Dia memperkirakan sekitar 80% dari pekerjanya divaksinasi, sementara sisanya secara kasar dibagi antara orang-orang yang takut vaksin dan 10% lainnya sebagai antivaksin garis keras.
"Semua orang mencintai saya selama pandemi, ketika saya melakukan semua hal ini untuk menjaga orang tetap aman," katanya. "Sekarang orang-orang antivaksin semuanya mengira saya bajingan."
Dia tahu tingkat vaksinasi karyawannya tidak akan pernah mencapai 100%, tetapi ingin mendekati 90%. "Kami hanya membutuhkan kekebalan kelompok kecil kami sendiri," katanya.
Kampanye vaksinasi nasional yang dipelopori oleh pemerintahan Joe Biden mencapai puncaknya pada 3,3 juta dosis vaksin Covid-19 per hari pada pertengahan April, tetapi melambat dengan kecepatan harian lebih dari 500.000 sejak liburan Hari Kemerdekaan Fourth of July.
Pada tingkat kecepatan vaksinasi demikian, sebagian besar model menunjukkan Amerika Serikat tidak akan mencapai ambang batas terendah untuk kekebalan kelompok, atau sekitar 70%, hingga akhir tahun ini.
Infeksi Covid-19 meningkat di seluruh Amerika Serikat, menurut data Reuters, dengan sekitar 40.000 infeksi dilaporkan rata-rata setiap hari. Angkat itu 16% dari puncak harian yang terlihat selama pandemi pada bulan Januari, tetapi varian Delta yang menyebar cepat sekarang membuat kemajuan, terutama di banyak negara bagian industri Midwestern, di mana tingkat vaksinasi lebih rendah daripada di daerah pesisir dan kota-kota besar.
Dengan pesanan yang menumpuk seiring pemulihan ekonomi dan pasokan tenaga kerja yang sudah menipis, banyak yang takut kehilangan waktu staf karena penyakit.
Tidak seperti sebagian besar sektor jasa, yang dapat membuat banyak pekerja tetap berada jauh dalam menghadapi gelombang virus baru, manufaktur dan banyak bisnis garis depan lainnya tidak memiliki pilihan sehingga beberapa menjadi kreatif dalam mendorong orang agar bersedia menerima vaksin Covid-19.
Baca juga: Daftar Negara yang Mempertimbangkan Pemberian Dosis Penguat Vaksin Covid-19
REUTERS