Penasihat Senior Aung San Suu Kyi Tewas Akibat COVID-19 di Penjara Myanmar

Rabu, 21 Juli 2021 18:15 WIB

Para pengunjuk rasa mengangkat tanda yang menunjukkan pita merah selama unjuk rasa menentang kudeta militer dan menuntut pembebasan pemimpin terpilih Aung San Suu Kyi, di Naypyitaw, Myanmar, 9 Februari 2021. [REUTERS / Stringer]

TEMPO.CO, Jakarta - Politisi dan juga penasihat senior dari Kepala Negara Myanmar Aung San Suu Kyi, Nyan Win, tewas usai dilarikan ke rumah sakit dari penjara. Menurut laporan Reuters, ia tewas akibat virus COVID-19 yang beberapa waktu terakhir mengganas penyebarannya di Myanmar, termasuk di penjara tempat Nyan Win ditahan.

"Kami berjanji perjuangan kami untuk mengakhiri kediktatoran (Junta Myanmar) dan membentuk Persatuan Demokratik Federal tidak akan berhenti pasca kematian Nyan Win," ujar keterangan Partai Liga Nasional untuk Demokrasi di mana Nyan Win menjadi anggotanya, Rabu, 21 Juli 2021.

Di Pemerintahan Myanmar, Nyan Win adalah satu dari beberapa pejabat pemerintah yang diculik dan ditahan pada kudeta 1 Februari lalu. Selain ia, pejabat yang juga diculik adalah Aung San Suu Kyi dan Presiden Wyin Mint.

Secara title, Nyan Win memang menjabat sebagai penasihat senior dari Aung San Suu Kyi. Walau begitu, di Partai Liga Nasional Demokrasi, ia kerap berperan sebagai juru bicara partai sekaligus pengacara mereka ketika berhadapan dengan urusan-urusan legal. Fungsi itu berhenti sejak ia dijebloskan ke penjara.

Penasihat Negara Myanmar Aung San Suu Kyi menghadiri sesi pembukaan KTT ASEAN ke-31 di Manila, Filipina, 13 November 2017.[REUTERS / Athit Perawongmetha / File Foto]

Di penjara Myanmar, Nyan Win bukan satu-satu tahanan yang menderita gejala COVID-19. Dikutip dari kantor berita Reuters, total ada 375 tahanan yang positif COVID-19 di sana. Nyan Win adalah tahanan ketujuh yang tewas di mana COVID-19 memperburuk kondisi kesehatannya yang memiliki rekam jejak darah tinggi dan diabetes.

Tingginya angka kasus COVID-19 di penjara tidak mengejutkan. Sejak kudeta Myanmar, penanganan dan pengendalian pandemi COVID-19 di Myanmar kacau balau. Selain tidak mendapat perhatian khusus dari Junta Myanmar, para petugas medis memilih berhenti karena tidak mau melayani pemerintahan yang baru.

Kacaunya pengendalian di sana tergambar dari lambannya kampanye vaksinasi COVID-19 di sana. Menurut keterangan Kementerian Kesehatan, baru 1,6 juta dan 54 juta warga Myanmar yang sudah divaksin.

Media milik Pemerintah Myanmar, Global New Light, melaporkan 750 ribu dosis vaksin COVID-19 dari Cina akan tiba Kamis ini. Pengiriman itu adalah yang pertama dari berbagai tahap. Target Junta Myanmar, separuh populasi Myanmar sudah tervaksin per akhir tahun 2021.

Per berita ini ditulis, Myanmar tercatat memiliki 5.189 kasus dan 281 kematian baru akibat COVID-19.

Baca juga: Aung San Suu Kyi Peringatkan Warga Myanmar Hati-hati Dengan COVID-19

ISTMAN MP | REUTERS

Berita terkait

Gejala Baru pada Pasien DBD yang Dialami Penyintas COVID-19

1 hari lalu

Gejala Baru pada Pasien DBD yang Dialami Penyintas COVID-19

Kemenkes mendapat beberapa laporan yang menunjukkan perubahan gejala pada penderita DBD pascapandemi COVID-19. Apa saja?

Baca Selengkapnya

Selain AstraZeneca, Ini Daftar Vaksin Covid-19 yang Pernah Dipakai Indonesia

2 hari lalu

Selain AstraZeneca, Ini Daftar Vaksin Covid-19 yang Pernah Dipakai Indonesia

Selain AstraZeneca, ini deretan vaksin Covid-19 yang pernah digunakan di Indonesia

Baca Selengkapnya

Heboh Efek Samping AstraZeneca, Pernah Difatwa Haram MUI Karena Kandungan Babi

2 hari lalu

Heboh Efek Samping AstraZeneca, Pernah Difatwa Haram MUI Karena Kandungan Babi

MUI sempat mengharamkan vaksin AstraZeneca. Namun dibolehkan jika situasi darurat.

Baca Selengkapnya

Komnas PP KIPI Sebut Tidak Ada Efek Samping Vaksin AstraZeneca di Indonesia

2 hari lalu

Komnas PP KIPI Sebut Tidak Ada Efek Samping Vaksin AstraZeneca di Indonesia

Sebanyak 453 juta dosis vaksin telah disuntikkan ke masyarakat Indonesia, dan 70 juta dosis di antaranya adalah vaksin AstraZeneca.

Baca Selengkapnya

Fakta-fakta Vaksin AstraZeneca: Efek Samping, Kasus Hukum hingga Pengakuan Perusahaan

2 hari lalu

Fakta-fakta Vaksin AstraZeneca: Efek Samping, Kasus Hukum hingga Pengakuan Perusahaan

Astrazeneca pertama kalinya mengakui efek samping vaksin Covid-19 yang diproduksi perusahaan. Apa saja fakta-fakta seputar kasus ini?

Baca Selengkapnya

5 Negara Ini Sedang Alami Cuaca Panas Ekstrem, Waspada Saat Mengunjunginya

3 hari lalu

5 Negara Ini Sedang Alami Cuaca Panas Ekstrem, Waspada Saat Mengunjunginya

Sejumlah negara sedang mengalami cuaca panas ekstrem. Mana saja yang sebaiknya tak dikunjungi?

Baca Selengkapnya

Cuaca Panas Ekstrem Melanda Asia, Myanmar Tembus 48,2 Derajat Celcius

4 hari lalu

Cuaca Panas Ekstrem Melanda Asia, Myanmar Tembus 48,2 Derajat Celcius

Asia alamai dampak krisis perubahan iklim. Beberapa negara dilanda cuaca panas ekstrem. Ada yang mencapai 48,2 derajat celcius.

Baca Selengkapnya

Kilas Balik Kasus Korupsi APD Covid-19 Rugikan Negara Rp 625 Miliar

8 hari lalu

Kilas Balik Kasus Korupsi APD Covid-19 Rugikan Negara Rp 625 Miliar

KPK masih terus menyelidiki kasus korupsi pada proyek pengadaan APD saat pandemi Covid-19 lalu yang merugikan negara sampai Rp 625 miliar.

Baca Selengkapnya

Giliran KKP Tangkap Kapal Asing Malaysia yang Menangkap Ikan di Selat Malaka

9 hari lalu

Giliran KKP Tangkap Kapal Asing Malaysia yang Menangkap Ikan di Selat Malaka

KKP meringkus satu kapal ikan asing ilegal berbendera Malaysia saat kedapatan menangkap ikan di Selat Malaka.

Baca Selengkapnya

Persetujuan Baru Soal Penularan Wabah Melalui Udara dan Dampaknya Pasca Pandemi COVID-19

9 hari lalu

Persetujuan Baru Soal Penularan Wabah Melalui Udara dan Dampaknya Pasca Pandemi COVID-19

Langkah ini untuk menghindari kebingungan penularan wabah yang terjadi di awal pandemi COVID-19, yang menyebabkan korban jiwa yang cukup signifikan.

Baca Selengkapnya