Menkes Tunisia Dipecat Akibat Dinilai Tak Becus Tangani Covid-19

Reporter

Terjemahan

Rabu, 21 Juli 2021 13:24 WIB

Reruntuhan Romawi, Antonine Baths, di Carthage Tunisia. Foto: @emiyokoshima

TEMPO.CO, Jakarta - Perdana Menteri Tunisia Hichem Mechichi memecat Menteri Kesehatan Faouzi Mehdi di tengah meningkatnya kasus virus corona di negara tersebut. Meroketnya jumlah kasus Covid-19 membuat sistem kesehatan Tunisia telah runtuh, hingga menyebabkan lebih dari 17.000 kematian dari negara berpenduduk 12 juta jiwa tersebut.

Menurut Mechihi, Menteri Sosial Mohamed Trabelsi akan menggantikan tugas Menteri Kesehatan untuk sementara.

Mehdi telah memprakarsai dibukanya sentra vaksinasi untuk semua warga Tunisia berusia di atas 18 tahun pada Selasa dan Rabu. Sentra tersebut menyebabkan masyarakat berdesak-desakan untuk mendapatkan vaksinasi.

Akhirnya pemerintah pun membatasi akses vaksinasi untuk mereka yang berusia di atas 40 tahun pada Rabu untuk menghindari melonjaknya kasus covid-19.

Pemecatan Mehdi adalah contoh lain dari ketidakstabilan pemerintahan. Beberapa menteri telah mengundurkan diri karena hubungan dengan parlemen dan kepresidenan yang tak harmonis dalam penanganan Covid-19.

Advertising
Advertising

Pada hari Minggu, Tunisia melaporkan 117 kematian dan 2.520 kasus baru Covid-19. Total kasus tercatat menjadi lebih dari 500 ribu.

Juru bicara Kementerian Kesehatan Nissaf Ben Alya mengatakan pada 8 Juli 2021, sistem kesehatan di Tunisia telah runtuh akibat melonjaknya jumlah pasien Covid-19. Hal ini diucapkan saat wawancara dengan stasiun radio lokal.

Beberapa jenazah korban Covid-19 dibiarkan terbaring di kamar bersebelahan dengan pasien lain hingga 24 jam. Sebabnya jumlah staf yang membawa ke kamar mayat tak cukup.

Halaman Facebook Kementerian Kesehatan mengatakan telah mendirikan rumah sakit lapangan dalam beberapa bulan terakhir.

Setelah itu pemerintah negara tetangga Libya memutuskan menutup perbatasan bersama. Libya juga menangguhkan hubungan udara dengan Tunisia selama seminggu.

Beberapa negara dari negara-negara Teluk hingga bekas kekuasaan kolonial Prancis dan Mauritania telah mengirimkan bantuan medis.

Sejak 20 Juni, pihak berwenang telah memberlakukan penguncian total di enam wilayah dan penguncian sebagian di ibu kota.

Baca: Tunisia Minta Bantuan Jumlah Kasus Covid-19 Naik

AL JAZEERA

Berita terkait

Viral Efek Samping Vaksin AstraZeneca, Guru Besar FKUI Sebut Manfaatnya Jauh Lebih Tinggi

20 jam lalu

Viral Efek Samping Vaksin AstraZeneca, Guru Besar FKUI Sebut Manfaatnya Jauh Lebih Tinggi

Pada 2021 lalu European Medicines Agency (EMA) telah mengungkap efek samping dari vaksinasi AstraZeneca.

Baca Selengkapnya

Gejala Baru pada Pasien DBD yang Dialami Penyintas COVID-19

2 hari lalu

Gejala Baru pada Pasien DBD yang Dialami Penyintas COVID-19

Kemenkes mendapat beberapa laporan yang menunjukkan perubahan gejala pada penderita DBD pascapandemi COVID-19. Apa saja?

Baca Selengkapnya

Selain AstraZeneca, Ini Daftar Vaksin Covid-19 yang Pernah Dipakai Indonesia

2 hari lalu

Selain AstraZeneca, Ini Daftar Vaksin Covid-19 yang Pernah Dipakai Indonesia

Selain AstraZeneca, ini deretan vaksin Covid-19 yang pernah digunakan di Indonesia

Baca Selengkapnya

Heboh Efek Samping AstraZeneca, Pernah Difatwa Haram MUI Karena Kandungan Babi

3 hari lalu

Heboh Efek Samping AstraZeneca, Pernah Difatwa Haram MUI Karena Kandungan Babi

MUI sempat mengharamkan vaksin AstraZeneca. Namun dibolehkan jika situasi darurat.

Baca Selengkapnya

Komnas PP KIPI Sebut Tidak Ada Efek Samping Vaksin AstraZeneca di Indonesia

3 hari lalu

Komnas PP KIPI Sebut Tidak Ada Efek Samping Vaksin AstraZeneca di Indonesia

Sebanyak 453 juta dosis vaksin telah disuntikkan ke masyarakat Indonesia, dan 70 juta dosis di antaranya adalah vaksin AstraZeneca.

Baca Selengkapnya

Fakta-fakta Vaksin AstraZeneca: Efek Samping, Kasus Hukum hingga Pengakuan Perusahaan

3 hari lalu

Fakta-fakta Vaksin AstraZeneca: Efek Samping, Kasus Hukum hingga Pengakuan Perusahaan

Astrazeneca pertama kalinya mengakui efek samping vaksin Covid-19 yang diproduksi perusahaan. Apa saja fakta-fakta seputar kasus ini?

Baca Selengkapnya

Kilas Balik Kasus Korupsi APD Covid-19 Rugikan Negara Rp 625 Miliar

9 hari lalu

Kilas Balik Kasus Korupsi APD Covid-19 Rugikan Negara Rp 625 Miliar

KPK masih terus menyelidiki kasus korupsi pada proyek pengadaan APD saat pandemi Covid-19 lalu yang merugikan negara sampai Rp 625 miliar.

Baca Selengkapnya

Persetujuan Baru Soal Penularan Wabah Melalui Udara dan Dampaknya Pasca Pandemi COVID-19

9 hari lalu

Persetujuan Baru Soal Penularan Wabah Melalui Udara dan Dampaknya Pasca Pandemi COVID-19

Langkah ini untuk menghindari kebingungan penularan wabah yang terjadi di awal pandemi COVID-19, yang menyebabkan korban jiwa yang cukup signifikan.

Baca Selengkapnya

Peruri Ungkap Permintaan Pembuatan Paspor Naik hingga Tiga Kali Lipat

10 hari lalu

Peruri Ungkap Permintaan Pembuatan Paspor Naik hingga Tiga Kali Lipat

Perum Peruri mencatat lonjakan permintaan pembuatan paspor dalam negeri hingga tiga kali lipat usai pandemi Covid-19.

Baca Selengkapnya

Peneliti BRIN di Spanyol Temukan Antibodi Pencegah Virus SARS-CoV-2

14 hari lalu

Peneliti BRIN di Spanyol Temukan Antibodi Pencegah Virus SARS-CoV-2

Fungsi utama antibodi itu untuk mencegah infeksi virus SARS-CoV-2 yang menyebabkan pandemi Covid-19 pada 2020.

Baca Selengkapnya