Waspada Varian Delta, Korea Selatan Berencana Ketatkan Aturan

Minggu, 18 Juli 2021 09:30 WIB

Staf medis menggunakan swab untuk mengambil sampel dari pengunjung di pusat tes 'drive-thru' virus corona COVID-19 di Pusat Medis Universitas Yeungnam di Daegu, Korea Selatan, 3 Maret 2020. Proses tes ini hanya memakan waktu kurang dari 10 menit. REUTERS/Kim Kyung-Hoon

TEMPO.CO, Jakarta - Perdana Menteri Korea Selatan Kim Boo-kyum pada Jumat, 16 Juli 2021, mengingatkan pihaknya kemungkinan akan memperketat aturan pembatasan kegiatan masyarakat menyusul kasus baru positif Covid-19 di negara itu yang semakin meresahkan.

Otoritas melaporkan, pada Jumat kemarin ada 1.536 kasus baru infeksi virus corona. Pusat-pusat perawatan Covid-19 di Korea Selatan pun mulai penuh hingga muncul seruan pasien Covid-19 yang bergejala ringan bisa mendapatkan perawatan dari rumah.

Anggota staf medis menunggu kedatangan pengunjung di pusat pengujian 'drive-thru' untuk penyakit virus corona COVID-19 di Pusat Medis Universitas Yeungnam di Daegu, Korea Selatan, Selasa, 3 Maret 2020. Prosedur pengambilan sampel ini dinilai praktis karena hanya berlangsung kurang dari 10 menit. REUTERS/Kim Kyung-Hoon

Advertising
Advertising

Korea Selatan sebelumnya masuk kategori negara yang sukses mengendalikan penyebaran wabah virus corona dengan cara melakukan tes virus corona, pelacakan dan social distancing. Namun dengan munculnya varian Delta Covid-19, yang lebih mudah menular, telah memicu terjadinya gelombang keempat infeksi virus corona di kalangan mereka yang belum suntik vaksin virus corona.

Perdana Menteri Kim telah memerintahkan pemerintah daerah agar memberlakukan aturan bahwa acara kumpul-kumpul tidak boleh lebih dari empat orang sehingga menghindari kebingungan aturan di kota non-metropolitan. Sebelumnya wilayah Ibu Kota Seoul memberlakukan semi-lockdown.

“Jika kasus positif Covid-19 terus meningkat, saya tekankan tidak ada pilihan selain meningkatkan pembatasan jumlah orang yang boleh kumpul-kumpul di atas 6 sore di luar kota metropolitan,’ kata Kim, Jumat, 16 Juli 2021.

Sebelumnya pada Senin, 12 Juli 2021, pemerintah memberlakukan aturan kegiatan sosial yang ketat untuk wilayah Ibu Kota Seoul. Diantara aturan yang kena pengetatan itu adalah larangan kumpul-kumpul lebih dari dua orang setelah jam 6 sore.

Dari total kasus penularan lokal virus corona per Kamis, 15 Juli 2021, sebanyak 75 persen berasal dari wilayah Seoul. Otoritas waswas pada liburan musim panas ini para pelancong bisa menyebarkan virus corona ke area lain sehingga kasus Covid-19 naik signifikan.

Baca juga: Batik Indonesia Tembus Pasar Digital Korea Selatan

Sumber: Reuters

Berita terkait

Resmi Perpanjang Kontrak di Red Sparks, Berapa Gaji Megawati Hangestri?

2 jam lalu

Resmi Perpanjang Kontrak di Red Sparks, Berapa Gaji Megawati Hangestri?

Dalam kontrak barunya di Red Sparks, Megawati Hangestri bakal mendapat kenaikan gaji menjadi US$ 150 ribu per musim.

Baca Selengkapnya

Kementerian Luar Negeri Benarkan Ada WNI Terlibat Pembunuhan di Korea Selatan

1 hari lalu

Kementerian Luar Negeri Benarkan Ada WNI Terlibat Pembunuhan di Korea Selatan

Kementerian Luar Negeri RI membenarkan telah terjadi perkelahian sesama kelompok WNI di Korea Selatan persisnya pada 28 April 2024

Baca Selengkapnya

WNI Saling Serang di Korea Selatan, Satu Orang Tewas

2 hari lalu

WNI Saling Serang di Korea Selatan, Satu Orang Tewas

Seorang pria warga negara Indonesia (WNI) ditangkap polisi Daegu, Korea Selatan setelah menikam rekan senegaranya hingga tewas dan melarikan diri.

Baca Selengkapnya

PM Muslim Pertama Skotlandia Memutuskan Mundur, Kenapa?

2 hari lalu

PM Muslim Pertama Skotlandia Memutuskan Mundur, Kenapa?

Baru setahun menjabat, PM Skotlandia Humza Yousaf yang merupakan pejabat muslim pertama mengundurkan diri sambil menangis.

Baca Selengkapnya

Shin Tae-yong Pernah Dilempar Telur di Negaranya Sendiri, Ini Sisi Lain Coach Shin

2 hari lalu

Shin Tae-yong Pernah Dilempar Telur di Negaranya Sendiri, Ini Sisi Lain Coach Shin

Pelatih timnas Indonesia Shin Tae-yong berhasil bawa Garuda Muda ke perempat final Piala Asia U-23 2024. Berikut sisi lain Coach Shin.

Baca Selengkapnya

Dua Produser Program Televisi Korea Selatan yang Dibintangi Hyoyeon SNSD dan Dita Karang Dideportasi Imigrasi Bali

4 hari lalu

Dua Produser Program Televisi Korea Selatan yang Dibintangi Hyoyeon SNSD dan Dita Karang Dideportasi Imigrasi Bali

Setelah diperiksa Imigrasi, 15 kru dan artis Korea Selatan, termasuk Hyoyeon SNSD dan Dita Karang sudah kembali ke Korsel pada Jumat lalu.

Baca Selengkapnya

Kilas Balik Kasus Korupsi APD Covid-19 Rugikan Negara Rp 625 Miliar

5 hari lalu

Kilas Balik Kasus Korupsi APD Covid-19 Rugikan Negara Rp 625 Miliar

KPK masih terus menyelidiki kasus korupsi pada proyek pengadaan APD saat pandemi Covid-19 lalu yang merugikan negara sampai Rp 625 miliar.

Baca Selengkapnya

Youtuber Jang Hansol dan Food Vlogger Om Kim Senang Indonesia Kalahkan Korea Selatan

5 hari lalu

Youtuber Jang Hansol dan Food Vlogger Om Kim Senang Indonesia Kalahkan Korea Selatan

Jang Hansol menyebut kekalahan Korea Selatan dari Timnas U-23 bisa menjadi pembelajaran berharga bagi sepak bola di negaranya.

Baca Selengkapnya

Ketika Ernando Ari Berjoget Usai Gagalkan Penalti Jagoan Korea Selatan Lee Kang-hee di Piala Asia U-23

5 hari lalu

Ketika Ernando Ari Berjoget Usai Gagalkan Penalti Jagoan Korea Selatan Lee Kang-hee di Piala Asia U-23

Aksi joget-joget Ernando Ari pada laga perempat final Piala Asia U-23 dianggap sebagai ejekan terhadap Lee Kang Hee.

Baca Selengkapnya

5 Fakta Timnas Indonesia Kalahkan Korea Selatan di 8 Besar Piala Asia U-23 2024

5 hari lalu

5 Fakta Timnas Indonesia Kalahkan Korea Selatan di 8 Besar Piala Asia U-23 2024

Timnas Indonesia cetak sejarah maju ke semifinal Piala Asia U-23 2024 setelah kalahkan Timnas Korea Selatan lewat adu penalti 11-10.

Baca Selengkapnya