Empat Orang Ditahan karena Rasis Terhadap Pemain Inggris di Final Euro 2020

Jumat, 16 Juli 2021 07:30 WIB

Pemain Inggris Marcus Rashford dan Jadon Sancho bersiap-siap dipinggir lapangan saat melawan Italia dalam pertandingan Final Piala Eropa 2020 di Stadion Wembley, London, 12 Juli 2021. Marcus Rashford, Jadon Sancho, dan Bukayo Saka, menjadi sasaran pelecehan rasis setelah mereka gagal mengeksekusi penalti dalam adu penalti dengan Italia. Pool via REUTERS/Carl Recine

TEMPO.CO, Jakarta - Empat orang ditahan karena pelecehan rasis kepada pemain tim nasional sepak bola Inggris setelah Inggris kalah final Euro 2020 dari Italia, kata kepolisian pada Kamis.

Sebuah tim spesialis sedang menyelidiki komentar ofensif tersebut, kata polisi, setelah tiga pemain kulit hitam Inggris: Marcus Rashford, Jadon Sancho dan Bukayo Saka, menjadi sasaran pelecehan rasis di situs media sosial Facebook, Instagram dan Twitter, Reuters melaporkan, 16 Juli 2021.

Ketiganya gagal mengeksekusi penalti dalam drama adu penalti melawan Italia di Stadion Wembley di London.

Pelecehan rasial tersebut telah dikecam secara luas dan pemerintah telah menjanjikan tindakan terhadap perusahaan media sosial jika mereka tidak menghapus materi ofensif lebih cepat.

"Kami bekerja sangat erat dengan platform media sosial, yang menyediakan data yang kami butuhkan untuk memajukan penyelidikan," kata Kepala Polisi Mark Roberts, petugas yang bertanggung jawab untuk memimpin respons kepolisian Inggris tentang masalah sepak bola.

Advertising
Advertising

"Jika kami mengidentifikasi bahwa Anda berada di balik kejahatan ini, kami akan melacak Anda dan Anda akan menghadapi konsekuensi serius dari tindakan memalukan Anda."

Investigasi kejahatan rasial yang dipimpin oleh Unit Polisi untuk Sepak Bola Inggris sedang berlangsung.

Polisi mengatakan puluhan aplikasi data telah diajukan ke perusahaan teknologi dan sejauh ini empat orang telah ditangkap.

Para pemain Inggris telah memprotes masalah rasisme dengan berlutut sebelum pertandingan mereka, sebuah protes yang dicemooh beberapa penggemar.

Perdana Menteri Inggris Boris Johnson telah berjanji untuk mengatasi pelecehan online, tetapi dia dan menteri lainnya telah dituduh munafik karena tidak mengutuk mereka yang melecehkan para pemain di awal turnamen.

Sempat ada kerusuhan di Stadion Wembley karena para penggemar yang tidak dapat diatur dan kelompok besar suporter tanpa tiket menyerbu barisan keamanan.

Polisi Inggris juga mengatakan telah terjadi 897 insiden terkait sepak bola dan 264 penangkapan dalam 24 jam sekitar final Euro 2020, meningkat lebih besar pada turnamen sepak bola sebelumnya pada 2016 dan 2018.

Baca juga: Boris Johnson - Prince William Kecam Rasisme ke Pemain Inggris karena Kalah Euro

REUTERS

Berita terkait

Irlandia Kewalahan Hadapi Naiknya Jumlah Imigran

7 jam lalu

Irlandia Kewalahan Hadapi Naiknya Jumlah Imigran

Dampak dari diloloskannya RUU Safety of Rwanda telah membuat Irlandia kebanjiran imigran yang ingin meminta suaka.

Baca Selengkapnya

Eks Diplomat Inggris: AS Panik Drone Rusia Hancurkan Tank Abrams Ukraina

1 hari lalu

Eks Diplomat Inggris: AS Panik Drone Rusia Hancurkan Tank Abrams Ukraina

Percepatan bantuan militer senilai US$6 miliar ke Ukraina mencerminkan kepanikan yang dirasakan oleh pemerintahan Joe Biden dan Kongres AS

Baca Selengkapnya

Raja Charles III Siap Kembali Bertugas

1 hari lalu

Raja Charles III Siap Kembali Bertugas

Raja Charles III sudah mendapat izin dari tim dokter untuk kembali bertugas setelah menjalani pengobatan kanker.

Baca Selengkapnya

Fernando Morientes Pajang Trophy Liga Champions di Indonesia, Bicara Fanatisme Suporter Tanah Air

2 hari lalu

Fernando Morientes Pajang Trophy Liga Champions di Indonesia, Bicara Fanatisme Suporter Tanah Air

Fernando Morientes singgung bagaimana kegilaan penggemar sepak bola Indonesia yang rela menonton Laga Liga Champions tengah malam.

Baca Selengkapnya

Inggris Kucurkan Rp505 M untuk Program Integrasi Ekonomi ASEAN

3 hari lalu

Inggris Kucurkan Rp505 M untuk Program Integrasi Ekonomi ASEAN

Inggris dan ASEAN bekerja sama dalam program baru yang bertujuan untuk mendorong integrasi ekonomi antara negara-negara ASEAN.

Baca Selengkapnya

Mengintip The Black Dog, Pub yang Disebut Taylor Swift dalam Album Barunya

5 hari lalu

Mengintip The Black Dog, Pub yang Disebut Taylor Swift dalam Album Barunya

The Black Dog, pub di London mendadak ramai dikunjungi Swifties, setelah Taylor Swift merilis album barunya

Baca Selengkapnya

Ivan Gunawan Siap Resmikan Masjidnya di Uganda, Berikut Profil Negara di Afrika Timur Ini

8 hari lalu

Ivan Gunawan Siap Resmikan Masjidnya di Uganda, Berikut Profil Negara di Afrika Timur Ini

Ivan Gunawan berencana berangkat ke Uganda hari ini untuk meresmikan masjid yang dibangunnya. Ini profil Uganda, negara di Afrika Timur.

Baca Selengkapnya

Erick Thohir: Transformasi Sepak Bola Indonesia Masih Butuh Waktu

9 hari lalu

Erick Thohir: Transformasi Sepak Bola Indonesia Masih Butuh Waktu

Erick Thohir mengatakan PSSI melakukan sinkronisasi program kompetisi berjenjang sehingga mampu menciptakan komposisi Timnas Indonesia yang merata.

Baca Selengkapnya

112 Tahun Kapal Titanic Karam, Berikut Spesifikasinya dan Penyebab Tenggelam

10 hari lalu

112 Tahun Kapal Titanic Karam, Berikut Spesifikasinya dan Penyebab Tenggelam

Pada 15 April 1912, RMS Titanic karam di Atlantik Utara menabrak gunung es saat pelayaran dari Southampton di Inggris ke New York City

Baca Selengkapnya

Menlu Inggris: Israel Putuskan Balas Serangan Iran

11 hari lalu

Menlu Inggris: Israel Putuskan Balas Serangan Iran

Menteri Luar Negeri Inggris mengatakan Israel "jelas" telah memutuskan untuk membalas serangan rudal dan drone Iran.

Baca Selengkapnya