Dugaan Kekerasan Etnis Uighur, Parlemen Minta Inggris Tegas ke Cina

Kamis, 15 Juli 2021 17:00 WIB

Massa dari Aliansi Peduli Muslim Uighur saat melakukan aksi solidaritas di depan Kedutaan Besar Republik Rakyat Cina di Kuningan, Jakarta, Jumat, 27 Desember 2019. Dugaan persekusi dan diskriminasi terhadap etnis Muslim Uighur di wilayah Xinjiang telah berlangsung lama. TEMPO/Hilman Fathurrahman W

TEMPO.CO, Jakarta - Keputusan Senat Amerika Serikat pada Rabu, 14 Juli 2021, untuk meloloskan perundang-undangan larangan mengimpor produk-produk dari wilayah Xinjiang, Cina, telah menambah tekankan pada Beijing. Sepekan sebelumnya, komite bidang hubungan luar negeri parlemen Inggris, mendesak London agar mengambil langkah lebih tegas atas perlakuan Cina pada kelompok minoritas.

Diantara tindakan tegas yang diusulkan komite itu adalah memboikot Olimpiade musim dingin dan melarang perdagangan kapas.

Komite bidang hubungan luar negeri parlemen Inggris pada Rabu, 7 Juli 2021, merekomendasikan agar dilakukan eksplorasi kelayakan dan pembuktian di pengadilan kriminal internasional atas tuduhan kejahatan terhadap etnis Uighur dan kelompok lainnya di wilayah Xinjiang, Cina.

Advertising
Advertising

Sedangkan di Amerika Serikat, perundang-undangan yang baru diloloskan Senat pada 14 Juli 2021, diberi nama Uyghur Forced Labor Prevention Act. Undang-undang itu akan menciptakan ‘praduga yang dapat dibantah’ terhadap barang-barang yang dibuat di Xinjiang dan diduga dibuat oleh para buruh kerja paksa, kecuali ada bantahan dari otoritas lain di Amerika Serikat.

Uyghur Forced Labor Prevention Act diloloskan dengan suara bulat. Kebijakan ini akan memberikan beban pada para importir untuk membuktikan produk impor mereka. Aturan yang berlaku sekarang adalah tidak boleh mengimpor produk yang ada bukti masuk akal pada dugaan kerja paksa.

Perundang-undangan tersebut sekarang harus perlu disahkan oleh DPR sebelum diserahkan ke Gedung Putih untuk ditanda-tangani Presiden Amerika Serikat Joe Biden. Belum diketahui pasti kapan perundang-undangan tersebut akan berlaku.

Senat dari Partai Republik Marco Rubio telah menyerukan kepada DPR Amerika Serikat agar segera bertindak. Sebab pihaknya tidak akan menutup mata terhadap kejahatan kemanusiaan dan tidak akan mengizinkan perusahaan mendapat keuntungan dari pelanggaran yang mengerikan.

“Tidak boleh ada perusahaan Amerika Serikat yang mengambil untung dari pelanggaran ini. Tidak boleh ada konsumen Amerika, yang secara tidak sengaja membeli produk dari tenaga kerja perbudakan,” kata Rubio.

Baca juga: Komisioner HAM untuk PBB Ingin Periksa Kondisi Uighur di Xinjiang Tahun Ini

Sumber: Reuters | al-Jazeera

Berita terkait

Mendag Zulhas Tegaskan Pelaku Usaha Jastip Wajib Ikut Aturan soal Barang Bawaan Impor

6 jam lalu

Mendag Zulhas Tegaskan Pelaku Usaha Jastip Wajib Ikut Aturan soal Barang Bawaan Impor

Menteri Perdagangan Zulkifli Hasan alias Zulhas mengatakan bakal menegakkan aturan soal pelaku usaha jasa titip atau jastip yang berbelanja barang titipan orang lain dari luar negeri. Ia meminta agar Bea Cukai menertibkan pelaku usaha jastip yang masih bandel terhadap aturan.

Baca Selengkapnya

Revisi Permendag 7/2024, Menteri Zulhas Pastikan Impor Tepung Terigu dan Pelumas Tidak Lagi Dibatasi

7 jam lalu

Revisi Permendag 7/2024, Menteri Zulhas Pastikan Impor Tepung Terigu dan Pelumas Tidak Lagi Dibatasi

Untuk beberapa komoditas bahan baku industri, aturan dikembalikan lagi ke Permendag 25/2022.

Baca Selengkapnya

Mendag Zulhas Jamin Permendag Pengaturan Impor untuk Selesaikan Barang Kiriman PMI yang Masih Tertahan

7 jam lalu

Mendag Zulhas Jamin Permendag Pengaturan Impor untuk Selesaikan Barang Kiriman PMI yang Masih Tertahan

Menteri Perdagangan Zulkfili Hasan alias Zulhas memastikan Permendag Nomor 7 Tahun 2024 yang mulai berlaku hari ini, bisa dipakai untuk penyelesaian kasus-kasus penyitaan barang kiriman dari pekerja migran Indonesia atau PMI yang masih tertahan.

Baca Selengkapnya

Revisi Permendag Soal Impor Berlaku Hari Ini, Mendag Zulhas Klaim Tidak Ada Masalah Lagi

10 jam lalu

Revisi Permendag Soal Impor Berlaku Hari Ini, Mendag Zulhas Klaim Tidak Ada Masalah Lagi

Permendag 36/2023 tentang Pengaturan Izin Impor pernah mendapat protes dari berbagai kalangan.

Baca Selengkapnya

Xiaomi 15 Diperkirakan Rilis Oktober Seperti Halnya Xiaomi 14 Tahun Lalu

15 jam lalu

Xiaomi 15 Diperkirakan Rilis Oktober Seperti Halnya Xiaomi 14 Tahun Lalu

Analis teknologi memperkirakan Xiaomi 15 bakal menyerupai generasi sebelumnya ihwal jadwal rilis dan tenggat distribusi.

Baca Selengkapnya

Faisal Basri Sebut Industri Nikel Merugikan Indonesia, Perkirakan 90 Persen Keuntungan Dinikmati Cina

16 jam lalu

Faisal Basri Sebut Industri Nikel Merugikan Indonesia, Perkirakan 90 Persen Keuntungan Dinikmati Cina

Faisal Basri menyebut industrialisasi nikel lebih memberikan keuntungan kepada investor asing tanpa memerhatikan kerugian bagi Indonesia

Baca Selengkapnya

Turun di Partai Ketiga Final Piala Thomas 2024, Jonatan Christie Tak Mau Jadi Penentu Kekalahan Indonesia Lawan Cina

1 hari lalu

Turun di Partai Ketiga Final Piala Thomas 2024, Jonatan Christie Tak Mau Jadi Penentu Kekalahan Indonesia Lawan Cina

Jonatan Christie menjadi satu-satunya wakil Indonesia yang memetik poin saat kalah lawan Cina 1-3 di final Piala Thomas 2024.

Baca Selengkapnya

Hasil Final Piala Thomas 2024: Fikri / Bagas Kalah, Indonesia Gagal Juara

1 hari lalu

Hasil Final Piala Thomas 2024: Fikri / Bagas Kalah, Indonesia Gagal Juara

Indonesia harus mengakui keunggulan Cina dengan agregat skor 1-3 dalam partai final Piala Thomas 2024.

Baca Selengkapnya

Hasil Final Piala Thomas 2024: Jonatan Christie Perpanjang Napas Indonesia atas Cina di Final, Skor Sementara 1-2

1 hari lalu

Hasil Final Piala Thomas 2024: Jonatan Christie Perpanjang Napas Indonesia atas Cina di Final, Skor Sementara 1-2

Jonatan Christie mampu menyudahi perlawanan sengit Li Shi Feng dalam duel tiga game di laga ketiga final Piala Thomas 2024.

Baca Selengkapnya

Dikalahkan Liang / Wang di Final Piala Thomas 2024, Fajar / Rian Sebut Lawan Main Lebih Berani dan Cerdik

1 hari lalu

Dikalahkan Liang / Wang di Final Piala Thomas 2024, Fajar / Rian Sebut Lawan Main Lebih Berani dan Cerdik

Fajar / Rian mengungkapkan keunggulan lawan yang membuat mereka kalah di pertandingan final Piala Thomas 2024, Minggu, 5 Mei 2024.

Baca Selengkapnya