Amerika Mulai Beri Visa ke Warga Afghanistan yang Diincar Taliban

Kamis, 15 Juli 2021 13:00 WIB

TEMPO.CO, Jakarta - Pemerintah Amerika mulai mengevakuasi warga Afghanistan yang menjadi incaran Taliban karena pernah bekerja untuk Negeri Paman Sam itu. Dikutip dari kantor berita Reuters, evakuasi diikuti dengan pemberian visa imigrasi khusus karena nyawa mereka dalam bahaya jika bertahan di Afghanistan.

Juru Bicara Pemerintah Amerika, Jen Paski, menyatakan upaya evakuasi itu akan mulai dilakukan pada pekan terakhir Juli . Adapun operasi akan dinamai Operation Allies Refuge.

"Alasan kami mengambil langkah ini karena mereka (yang akan diselamatkan) adalah individu-individu pemberani. Kami ingin memastikan bantuan mereka beberapa tahun terakhir dihargai," ujar Jen Psaki, Rabu waktu Amerika, 14 Juli 2021.

Psaki enggan membeberkan akan ada berapa banyak warga Afghanistan yang akan diselamatkan dan diberi visa imigrasi khusus. Ia berkata, jumlah sengaja tak diungkap atas alasan keamanan .

Salah seorang pejabat Amerika, yang enggan disebutkan namanya, mengatakan ada 2500 warga Afghanistan yang akan mereka selamatkan. Begitu sampai di Amerika, kata ia, para warga Afghanistan tersebut akan ditempatkan dulu di fasilitas Militer AS hingga izin kependudukan beres diurus. Fasilitas yang akan dipakai belum ditentukan.



Sebagai catatan, visa imigrasi khusus adalah program yang sengaja dibuat bagi mereka yang bekerja untuk Amerika, baik pemerintah maupun militer. Program itu pertama kali diperkenalkan di Afghanistan pada 2001 lalu, ketika Amerika memulai War on Terror-nya.

Setelah Afghanistan, program mulai diterapkan di negara-negara lain. Pada tahun 2003, misalnya, program visa itu digelar di Irak. Walau begitu, program di Irak dihentikan pada September 2014 lalu.

Upaya evakuasi kali ini berkat tekanan pada administrasi Presiden Joe Biden. Sejak Joe Biden memutuskan untuk menarik ribuan pasukan Amerika dari Afghanistan, Parlemen AS dan lembaga non pemerintah mulai mendesaknya menyelamatkan warga lokal yang berjasa ke Negeri Paman Sam.

"Ini sebuah perkembangan yang positif. Kemungkinan ada puluhan ribu warga Afghanistan yang ingin meninggalkan negara mereka dan sekarang tengah menanti visanya diproses," ujar James Miervaldis, Ketua organisasi No One Left Behind.

Per berita ini ditulis, situasi di Afghanistan memang kian mencekam. Taliban semakin agresif memperluas wilayah kekuasaannya. Perkembangan terakhir, kurang lebih 80 persen wilayah Afghanistan telah dikuasai Taliban.

Baca juga: Video Eksekusi 22 Tentara Afghanistan Dieksekusi Taliban Beredar

ISTMAN MP | REUTERS




Berita terkait

Ancaman Bom, Lebih dari 50 Sekolah di Ibu Kota India Dievakuasi

1 hari lalu

Ancaman Bom, Lebih dari 50 Sekolah di Ibu Kota India Dievakuasi

Puluhan sekolah di wilayah ibu kota negara India dievakuasi pada Rabu 1 Mei 2024 setelah menerima ancaman bom melalui email

Baca Selengkapnya

Arab Saudi Bakal Tindak Tegas Jamaah Haji yang Pakai Visa Tak Resmi

2 hari lalu

Arab Saudi Bakal Tindak Tegas Jamaah Haji yang Pakai Visa Tak Resmi

Arab Saudi akan menindak tegas siapa pun yang melaksanakan ibadah haji tanpa visa resmi.

Baca Selengkapnya

5 Fakta Demo Bela Palestina di Amerika, Kandidat Presiden Ditangkap hingga Boikot Akademis

2 hari lalu

5 Fakta Demo Bela Palestina di Amerika, Kandidat Presiden Ditangkap hingga Boikot Akademis

Demo bela Palestina di sejumlah kampus Amerika menimbulkan sejumlah dampak.

Baca Selengkapnya

6 Kampus Bersejarah Lokasi Demo Bela Palestina di Amerika

2 hari lalu

6 Kampus Bersejarah Lokasi Demo Bela Palestina di Amerika

Demo bela Palestina terjadi di sejumlah kampus Amerika. Polisi negara sekutu Israel itu bertindak represif.

Baca Selengkapnya

5 Fakta menarik Hot Dog, Dibawa ke Luar Angkasa hingga Harga Mencapai Puluhan Juta

3 hari lalu

5 Fakta menarik Hot Dog, Dibawa ke Luar Angkasa hingga Harga Mencapai Puluhan Juta

Sebagai makanan cepat saji yang populer, hot dog memiliki bulan perayaan nasional. Untuk merayakannya sebuah restoran di New York menjual hot dog seharga 37 juta rupiah

Baca Selengkapnya

ByteDance Pilih Tutup TikTok di AS jika Opsi Hukum Gagal

5 hari lalu

ByteDance Pilih Tutup TikTok di AS jika Opsi Hukum Gagal

TikTok berharap memenangkan gugatan hukum untuk memblokir undang-undang yang ditandatangani oleh Presiden Joe Biden.

Baca Selengkapnya

75.572 Visa Jemaah Haji Reguler Sudah Terbit

7 hari lalu

75.572 Visa Jemaah Haji Reguler Sudah Terbit

Kemenag mengatakan ada 75.572 visa jemaah haji reguler yang sudah terbit. Diketahui Jemaah haji Indonesia akan mulai terbang ke Arab Saudi pada 12 Mei

Baca Selengkapnya

Deretan Aktris Korea Selatan yang Menikah Dengan Chaebol

9 hari lalu

Deretan Aktris Korea Selatan yang Menikah Dengan Chaebol

Kisah cinta dengan kalangan chaebol juga dialami sejumlah aktris Korea Selatan.

Baca Selengkapnya

Gaet Turis Lebih Banyak, Thailand buat Perjanjian Bebas Visa Permanen dengan Kazakhstan

10 hari lalu

Gaet Turis Lebih Banyak, Thailand buat Perjanjian Bebas Visa Permanen dengan Kazakhstan

Thailand mengalami peningkatan signifikan jumlah wisatawan dari Kazakhstan sejak program pembebasan visa sementara tahun lalu.

Baca Selengkapnya

Amerika Perkuat Infrastruktur Transportasinya dari Dampak Cuaca Ekstrem, Kucurkan Hibah 13 T

10 hari lalu

Amerika Perkuat Infrastruktur Transportasinya dari Dampak Cuaca Ekstrem, Kucurkan Hibah 13 T

Hibah untuk lebih kuat bertahan dari cuaca ekstrem ini disebar untuk 80 proyek di AS. Nilainya setara separuh belanja APBN 2023 untuk proyek IKN.

Baca Selengkapnya