TEMPO.CO, Jakarta - Taliban semakin agresif. Semenjak Afghanistan ditinggal pergi Militer Amerika dan NATO, mereka rutin mengambil alih wilayah-wilayah Afghanistan. Per berita ini ditulis, kurang lebih 85 persen wilayah sudah mereka kuasai. Militer Afghanistan kesulitan memberikan perlawanan, menyebabkan banyak personil mereka tewas kena tembakan.
Kabar terbaru, sebuah video yang memperlihatkan aksi Taliban beredar. Video tersebut memperlihatkan sekelompok personil militer Afghanistan keluar dari tempat persembunyian mereka, sebuah bangunan di Dawlat Abad, Faryab, 16 Juni 2021. Mereka tidak bersenjata, mengangkat tangan di hadapan tentara-tentara Taliban yang meminta mereka menyerah.
"Menyerahlah komandan, menyerahlah!" teriak tentara Taliban terhadap mereka. Para personil militer Afghanistan itu menurut, mendekat untuk menyerahkan diri mereka. Tiba-tiba, salah satu anggota Taliban meneriakkan Takbir. Apa yang terdengar selanjutnya adalah rentetan tembakan ke arah para personil militer Afghanistan.
Anggota Pasukan Khusus Afganistan bersiap-siap sebelum misi tempur melawan Taliban, di Provinsi Kandahar, Afganistan, 11 Juli 2021.[REUTERS/Danish Siddiqui]
Warga lokal di dekat lokasi sempat mencoba menghentikan aksi pembantaian itu. "Jangan tembak mereka, jangan tembak mereka. Aku mohon," ujar seorang warga dalam bahasa Pashto. Para anggota Taliban bergeming dan lanjut mempreteli seluruh perlengkapan militer yang ada di jenazah tentara Afghanistan.
Dikutip dari CNN, Palang Merah mengkonfirmasi pembunuhan tersebut. Total jenazah, 22 orang. Jenazah mereka berhasil diselamatkan.
Peristiwa itu kontras dengan janji Taliban selama ini. Dalam pernyataannya, Taliban berjanji tak akan membunuh tentara Afghanistan yang menyerahkan diri. Bahkan, jika perlu, membayarkan mereka uang untuk mengungsi agar wilayah yang diserbu bisa segera diduduki.
Taliban mengetahui keberadaan video penembakan 22 personil Militer Afghanistan itu. Mereka menyebutnya sebagai video palsu, propaganda Pemerintah Afghanistan agar tentara mereka tidak menyerah. Mereka bahkan mengklaim menahan tentara-tentara dari kawasan Faryab, namun tak menunjukkan bukti konkrit.
Anggota Pasukan Khusus Afganistan merawat seorang tentara Tentara Nasional Afganistan yang terluka dalam baku tembak dengan Taliban, yang mencoba menyerang pusat distrik pada hari Minggu, di Provinsi Kandahar, Afganistan, 12 Juli 2021.[REUTERS/Danish Siddiqui]
Bukti yang ditunjukkan mereka hanyalah video di mana Taliban menyita truk-truk militer dan senjata dari tentara Afghanistan. Para tentara tersebut terlihat masih hidup, dalam keadaan terborgol dan tanp senjata di badan.
Kementerian Pertahanan Afghanistan membantah pernyataan Taliban. Dalam keterangannya, mereka berkata tidak ada komandan militer Afghanistan di Faryab yang dibiarkan hidup oleh Taliban.
Saksi mata mendukung pernyataan Kementerian Pertahanan. Mereka berkata, para personil Militer Afghanistan dibunuh dengan dingin. Salah satu di antara pun berkata, para tentara yang dibunuh itu kehabisan amunisi, tidak bisa melakukan perlawanan, dan tidak mendapat bantuan serangan udara.
"Mereka dikepung Taliban. Mereka kemudian dibawa ke tengah jalan dan dibunuh semua," ujar para saksi soal teror di Afghanistan.
Baca juga: UNHCR: Jika Serangan Taliban Berlanjut, Afghanistan Hadapi Krisis Kemanusiaan
ISTMAN MP | CNN