Afrika Selatan Menyetujui Penggunaan Vaksin Sinovac

Senin, 5 Juli 2021 17:30 WIB

Petugas memberikan cairan hand sanitizer pada warga yang mengantre untuk membeli bahan makanan di supermarket, menjelang diberlakukannya lockdown selama 21 hari, sebagai upaya mencegah penyebaran Virus Corona di Johannesburg, Afrika Selatan, 24 Maret 2020. Afrika Selatan akan melakukan lockdown dimulai dari Kamis 26 Maret 2020. Hal itu untuk mencegah penyebaran virus corona atau COVID-19. REUTERS/Rogan Ward

TEMPO.CO, Jakarta - Afrika Selatan menyetuji penggunaan vaksin virus corona asal Cina, Sinovac, sebagai upaya untuk memerangi Covid-19. Afrika Selatan sekarang ini sedang menghadapi gelombang ketiga virus corona, yang telah melumpuhkan sejumlah rumah sakit dan mendorong naiknya angka kematian akibat Covid-19 menjadi 60 ribu orang.

“Saya ingin menyampaikan terima kasih kepada regulator kami karena mereka menyadari adanya urgensi sehingga memangkas waktu penyelesaian dalam memproses pendaftaran vaksin Covid-19 ini,” kata Mamoloko Kubayi, Menteri Kesehatan sementara Afrika Selatan.

Warga mengantre panjang untuk membeli bahan makanan di supermarket, menjelang diberlakukannya lockdown selama 21 hari, sebagai upaya mencegah penyebaran Virus Corona di Johannesburg, Afrika Selatan, 24 Maret 2020. Afrika Selatan akan melakukan lockdown dimulai dari Kamis 26 Maret 2020. Hal itu untuk mencegah penyebaran virus corona atau COVID-19. REUTERS/Rogan Ward

Advertising
Advertising

Sekarang ini rumah sakit- rumah sakit di Afrika Selatan kewalahan, khususnya di Ibu Kota Johannesburg, di mana tenaga kesehatan berjuang mencari tempat tidur yang kosong untuk merawat pasien-pasien kritis.

Ahli kesehatan mengatakan baru sekitar 5 persen warga Afrika Selatan, yang mendapatkan vaksin virus corona atau sekitar 3,3 juta orang dari total populasi di negara itu. Sejauh ini, sudah ada 2 juta kasus positif Covid-19 di Afrika Selatan. Sedangkan angka tes virus corona di daerah pinggir masih rendah sehingga kemungkinan angka positif Covid-19 di Afrika Selatan mungkin lebih tinggi dari data.

Rendahnya angka imunisasi massal vaksin virus corona di Afrika Selatan dikarenakan sejumlah faktor. Diantara faktor itu adalah pemerintah menghancurkan 2 juta dosis vaksin virus corona Johnson & Johnson karena sudah terkontaminasi dan birokrasi yang membuat distribusi vaksin ini lambat.

Presiden Afrika Selatan Cyril Ramaphosa mengajukan permohonan kepada perusahaan-perusahaan obat di Inggris dan negara sekutu Afrika Selatan agar mengesampingkan urusan hak paten sehingga negara-negara lain bisa memproduksinya.

Baca juga: Studi: Vaksin Sinovac Lindungi Lansia di Jakarta dari Covid-19

Sumber: Reuters

Berita terkait

Viral Efek Samping Vaksin AstraZeneca, Guru Besar FKUI Sebut Manfaatnya Jauh Lebih Tinggi

2 hari lalu

Viral Efek Samping Vaksin AstraZeneca, Guru Besar FKUI Sebut Manfaatnya Jauh Lebih Tinggi

Pada 2021 lalu European Medicines Agency (EMA) telah mengungkap efek samping dari vaksinasi AstraZeneca.

Baca Selengkapnya

Gejala Baru pada Pasien DBD yang Dialami Penyintas COVID-19

4 hari lalu

Gejala Baru pada Pasien DBD yang Dialami Penyintas COVID-19

Kemenkes mendapat beberapa laporan yang menunjukkan perubahan gejala pada penderita DBD pascapandemi COVID-19. Apa saja?

Baca Selengkapnya

Selain AstraZeneca, Ini Daftar Vaksin Covid-19 yang Pernah Dipakai Indonesia

4 hari lalu

Selain AstraZeneca, Ini Daftar Vaksin Covid-19 yang Pernah Dipakai Indonesia

Selain AstraZeneca, ini deretan vaksin Covid-19 yang pernah digunakan di Indonesia

Baca Selengkapnya

Heboh Efek Samping AstraZeneca, Pernah Difatwa Haram MUI Karena Kandungan Babi

4 hari lalu

Heboh Efek Samping AstraZeneca, Pernah Difatwa Haram MUI Karena Kandungan Babi

MUI sempat mengharamkan vaksin AstraZeneca. Namun dibolehkan jika situasi darurat.

Baca Selengkapnya

Komnas PP KIPI Sebut Tidak Ada Efek Samping Vaksin AstraZeneca di Indonesia

4 hari lalu

Komnas PP KIPI Sebut Tidak Ada Efek Samping Vaksin AstraZeneca di Indonesia

Sebanyak 453 juta dosis vaksin telah disuntikkan ke masyarakat Indonesia, dan 70 juta dosis di antaranya adalah vaksin AstraZeneca.

Baca Selengkapnya

Fakta-fakta Vaksin AstraZeneca: Efek Samping, Kasus Hukum hingga Pengakuan Perusahaan

5 hari lalu

Fakta-fakta Vaksin AstraZeneca: Efek Samping, Kasus Hukum hingga Pengakuan Perusahaan

Astrazeneca pertama kalinya mengakui efek samping vaksin Covid-19 yang diproduksi perusahaan. Apa saja fakta-fakta seputar kasus ini?

Baca Selengkapnya

Jaksa ICC Wawancarai Staf Dua Rumah Sakit Gaza soal Kejahatan Perang Israel

7 hari lalu

Jaksa ICC Wawancarai Staf Dua Rumah Sakit Gaza soal Kejahatan Perang Israel

Jaksa dari Pengadilan Kriminal Internasional (ICC) dilaporkan telah mewawancarai staf dari dua rumah sakit terbesar di Gaza

Baca Selengkapnya

Kilas Balik Kasus Korupsi APD Covid-19 Rugikan Negara Rp 625 Miliar

10 hari lalu

Kilas Balik Kasus Korupsi APD Covid-19 Rugikan Negara Rp 625 Miliar

KPK masih terus menyelidiki kasus korupsi pada proyek pengadaan APD saat pandemi Covid-19 lalu yang merugikan negara sampai Rp 625 miliar.

Baca Selengkapnya

Persetujuan Baru Soal Penularan Wabah Melalui Udara dan Dampaknya Pasca Pandemi COVID-19

11 hari lalu

Persetujuan Baru Soal Penularan Wabah Melalui Udara dan Dampaknya Pasca Pandemi COVID-19

Langkah ini untuk menghindari kebingungan penularan wabah yang terjadi di awal pandemi COVID-19, yang menyebabkan korban jiwa yang cukup signifikan.

Baca Selengkapnya

Ditemukan Kuburan Massal di Khan Younis Gaza, Afrika Selatan Serukan Investigasi

12 hari lalu

Ditemukan Kuburan Massal di Khan Younis Gaza, Afrika Selatan Serukan Investigasi

Afrika Selatan menyerukan pada komunitas internasional agar dilakukan investigasi yang menyeluruh terkait temuan kuburan massal di Gaza

Baca Selengkapnya