Buruh di Korea Selatan Unjuk Rasa di Tengah Waswas Wabah Covid-19

Reporter

Bisnis.com

Senin, 5 Juli 2021 08:00 WIB

Pekerja yang mengenakan alat pelindung mendisinfeksi gerbang kedatangan saat pekerja lain memeriksa penumpang dari luar negeri setibanya mereka di Bandara Internasional Incheon, di tengah pandemi penyakit virus corona (COVID-19) di Incheon, Korea Selatan, 28 Desember 2020. [REUTERS / Kim Hong- Ji]

TEMPO.CO, Jakarta - Kalangan buruh di Ibu Kota Seoul, Korea Selatan pada Sabtu, 3 Juli 2021, melakukan unjuk rasa di jantung pusat kota Seoul untuk menuntut kondisi yang lebih baik. Aksi protes tersebut bertolak belakang dengan peringatan pemerintah yang melarang unjuk rasa karena bisa memicu gelombang wabah virus corona.

Korea Selatan sedang menghadapi kenaikan angka infeksi virus corona yang dipicu oleh varian Delta Covid-19. Otoritas telah melarang unjuk rasa, bahkan Perdana Menteri Kim Boo-kyung mendesak Korean Confederation of Trade Unions agar membatalkan unjuk rasa tersebut.

Seseorang menjalani tes virus corona (COVID-19) di lokasi pengujian virus corona yang didirikan di stasiun kereta api di Seoul, Korea Selatan, 15 Desember 2020.[REUTERS / Kim Hong-Ji]

Advertising
Advertising

Rekaman video yang dipublikasi kantor berita Yonhap memperlihatkan para demonstran menggunakan masker memblokade sejumlah jalan utama di pusat distrik Jongno, sambil membawa spanduk bernada protes, seperti ‘Hentikan pembangunan!’ dan ‘Ayo, mogok massa’.

Korean Confederation of Trade Unions menyebut unjuk rasa ini diikuti oleh sekitar 8 ribu partisipan. Mereka menuntut kenaikan upah dan kebijakan untuk mencegah terjadinya kecelakaan kerja.

Rencana unjuk rasa pada Sabtu, 3 Juli 2021, kemarin telah memicu waswas akan terulang kembalinya kejadian pada musim panas 2020, di saat pertemuan besar di sebuah gereja memancing terjadinya gelombang kedua wabah virus corona. Akan tetapi, Korean Confederation of Trade Unions mendesak agar unjuk rasa pada Sabtu kemarin tetap jadi dilakukan.

Korean Confederation of Trade Unions meyakinkan protes yang dilakukan aman berdasarkan protokol kesehatan. Mereka juga mendesak agar hak kebebasan berpendapat dihargai.

Sekitar 80 persen kasus lokal virus corona berasal dari Ibu Kota Seoul. Di wilayah itu, ada 52 juta jiwa populasi. Pada Kamis, 1 Juli 2021 lalu, kasus harian Covid-19 di Korea Selatan menembus angka tertinggi dalam enam bulan. Sedangkan pada Jumat kemarin, Korea Disease Control and Prevention Agency (KDCA) melaporkan ada 794 kasus baru positif Covid-19 atau sedikit lebih rendah dibanding sehari sebelumnya.

Baca juga: Efek Samping Mukbang yang Jarang Dibicarakan

Sumber: Reuters

Berita terkait

Viral Efek Samping Vaksin AstraZeneca, Guru Besar FKUI Sebut Manfaatnya Jauh Lebih Tinggi

11 jam lalu

Viral Efek Samping Vaksin AstraZeneca, Guru Besar FKUI Sebut Manfaatnya Jauh Lebih Tinggi

Pada 2021 lalu European Medicines Agency (EMA) telah mengungkap efek samping dari vaksinasi AstraZeneca.

Baca Selengkapnya

Lagi, Warga Israel Unjuk Rasa Menuntut Sandera yang Ditahan Hamas Dibebaskan

15 jam lalu

Lagi, Warga Israel Unjuk Rasa Menuntut Sandera yang Ditahan Hamas Dibebaskan

Ribuan warga Israel berunjuk rasa di Tel Aviv menuntut Benjamin Netanyahu menerima proposal gencatan senjata Hamas demi dibebaskannya sandera

Baca Selengkapnya

Uber Cup 2024: Gregoria Mariska Tunjung, Kemenangan Berarti hingga Terus Melaju

1 hari lalu

Uber Cup 2024: Gregoria Mariska Tunjung, Kemenangan Berarti hingga Terus Melaju

Gregoria Mariska Tunjung terus merebut poin di Uber Cup 2024

Baca Selengkapnya

Parlemen Korea Selatan Loloskan RUU Investigasi Tragedi Hallowen 2022, Selanjutnya?

1 hari lalu

Parlemen Korea Selatan Loloskan RUU Investigasi Tragedi Hallowen 2022, Selanjutnya?

Tragedi Itaewon Hallowen 2022 merupakan tragedi kelam bagi Korea Selatan dan baru-baru ini parlemen meloloskan RUU untuk selidiki kasus tersebut

Baca Selengkapnya

Gejala Baru pada Pasien DBD yang Dialami Penyintas COVID-19

2 hari lalu

Gejala Baru pada Pasien DBD yang Dialami Penyintas COVID-19

Kemenkes mendapat beberapa laporan yang menunjukkan perubahan gejala pada penderita DBD pascapandemi COVID-19. Apa saja?

Baca Selengkapnya

Hasil Piala Thomas 2024: Anthony Sinisuka Ginting Bawa Indonesia Unggul 1-0 atas Korea Selatan

2 hari lalu

Hasil Piala Thomas 2024: Anthony Sinisuka Ginting Bawa Indonesia Unggul 1-0 atas Korea Selatan

Anthony Sinisuka Ginting sukses menyudahi perlawanan sengit tunggal putra Korea Selatan Jeon Heyok Jin pada babak perempat final Piala Thomas 2024.

Baca Selengkapnya

Badan Mata-mata Seoul Tuding Korea Utara Rencanakan Serangan terhadap Kedutaan Besar

2 hari lalu

Badan Mata-mata Seoul Tuding Korea Utara Rencanakan Serangan terhadap Kedutaan Besar

Badan mata-mata Korea Selatan menuding Korea Utara sedang merencanakan serangan "teroris" yang menargetkan pejabat dan warga Seoul di luar negeri.

Baca Selengkapnya

Selain AstraZeneca, Ini Daftar Vaksin Covid-19 yang Pernah Dipakai Indonesia

2 hari lalu

Selain AstraZeneca, Ini Daftar Vaksin Covid-19 yang Pernah Dipakai Indonesia

Selain AstraZeneca, ini deretan vaksin Covid-19 yang pernah digunakan di Indonesia

Baca Selengkapnya

Heboh Efek Samping AstraZeneca, Pernah Difatwa Haram MUI Karena Kandungan Babi

2 hari lalu

Heboh Efek Samping AstraZeneca, Pernah Difatwa Haram MUI Karena Kandungan Babi

MUI sempat mengharamkan vaksin AstraZeneca. Namun dibolehkan jika situasi darurat.

Baca Selengkapnya

Berbeda dari Columbia, UC Berkeley Izinkan Mahasiswa Pro-Palestina Unjuk Rasa Damai

2 hari lalu

Berbeda dari Columbia, UC Berkeley Izinkan Mahasiswa Pro-Palestina Unjuk Rasa Damai

Protes mahasiswa pro-Palestina di Universitas California, Berkeley (UC Berkeley) berlangsung tanpa penangkapan oleh polisi.

Baca Selengkapnya