Tokyo Menggelar Pemilu Daerah

Minggu, 4 Juli 2021 16:00 WIB

Ilustrasi Olimpiade Tokyo. Monumen Cincin Olimpiade di depan Komite Olimpiade Jepang (JOC) dekat National Stadium, Tokyo Olympic. REUTERS/Issei Kato/File Photo

TEMPO.CO, Jakarta - Warga Tokyo pada Minggu, 4 Juli 2021, melakukan pemilu daerah untuk memilih anggota dewan perwakilan daerah Tokyo (DPRD). Pemilu diselenggarakan berselang 19 hari sebelum Olimpiade Tokyo dimulai.

Hasil survei memperlihatkan Partai Liberal Demokrat (LDP) kemungkinan akan memenangkan pemilu daerah ini. LDP adalah partai yang menggolkan Yoshihide Suga ke kursi Perdana Menteri.

Seorang pria memakai masker pelindung di tengah wabah COVID-19 di depan arena Olimpiade raksasa di Tokyo, Jepang, 13 Januari 2021. Belum ada pernyataan resmi dari Pemerintah Jepang atau pun penyelenggara ajang itu. Presiden IOC, Thomas Bach, sebelumnya sempat menyatakan bahwa Olimpiade Tokyo masih sesuai jadwal dan mereka tak menyiapkan rencana cadangan. REUTERS/Kim Kyung-Hoon

Advertising
Advertising

Pemilu daerah Tokyo yang dilakukan di tengah bayang-bayang pandemi virus corona, tidak akan berdampak signifikan pada penyelenggaraan Olimpiade Tokyo. Namun pemilu ini penting karena akan menjadi arah pada pemilu majelis rendah, yang akan diselenggarakan pada Oktober 2021 mendatang.

Analis menyebut, pemilu daerah Tokyo ini bisa membantu memberikan dukungan pada Suga untuk periode berikutnya. Masa tugas Suga sebagai ketua partai akan berakhir pada September mendatang dan Ketua LDP hampir dipastikan menjadi Perdana Menteri Jepang, di mana partai itu menguasai suara mayoritas.

“Saya memberikan suara untuk kandidat yang bukan dari Partai LDP karena saya menentang penyelenggaraan Olimpiade meskipun ini sudah terlambat untuk diubah,” kata seorang warga Tokyo, 60 tahun, yang tidak mau dipublikasi identitasnya.

Pemilu daerah Tokyo ditutup pada pukul 8 malam. Survei yang dilakukan surat kabar Yomiuri Shimbun memperlihatkan 23 persen responden menyatakan akan memberikan suara mereka untuk kandidat dari LDP, 17 persen responden akan memberikan suara untuk Partai Warga Tokyo yang Utama dan 8 persen untuk kandidat dari Partai Komunis Jepang.

Partai Warga Tokyo yang Utama menginginkan Olimpiade diselenggarakan tanpa penonton. Sedangkan Partai Komunis Jepang ingin pesta olahraga dunia itu, dibatalkan saja. Perdana Menteri Suga sebelumnya mengatakan pihaknya tetap ingin menyelenggarakan Olimpiade Tokyo, hanya saja pihaknya tidak akan ragu untuk melarang hadirnya penonton lokal jika diperlukan.

Baca juga: Jepang Dilanda Longsor dan Banjir, 2 Tewas 20 Koban Hilang

Sumber: Reuters

Berita terkait

Inilah 4 Pemain Timnas U-23 yang Dinilai Roberto Mancini Layak Bermain di Serie B Italia

1 jam lalu

Inilah 4 Pemain Timnas U-23 yang Dinilai Roberto Mancini Layak Bermain di Serie B Italia

Marselino Ferdinan, Ivar Jenner, Nathan Tjoe-A-On, dan Justin Hubner dinilai pelatih Roberto Mancini layak bermain di Serie B Italia.

Baca Selengkapnya

Top 3 Dunia; Gedung Putih Sebut Tel Aviv Siap-siap Serang Rafah

11 jam lalu

Top 3 Dunia; Gedung Putih Sebut Tel Aviv Siap-siap Serang Rafah

Top 3 dunia, di urutan pertama berita tentang Pemerintah Israel yang bersikukuh akan menyerang Rafah.

Baca Selengkapnya

Delegasi Indonesia Partisipasi di Festival Hakata Dontaku

22 jam lalu

Delegasi Indonesia Partisipasi di Festival Hakata Dontaku

Festival Hakata Dontaku adalah festival kesenian dan budaya terbesar di Fukuoka Jepang. Indonesia menampilkan angklung, tari Bali, dan tari Saman

Baca Selengkapnya

Dubes RI Resmikan Pesantren Pertama NU di Jepang

1 hari lalu

Dubes RI Resmikan Pesantren Pertama NU di Jepang

Duta Besar Republik Indonesia untuk Jepang Heri Akhmadi meresmikan pesantren pertama Nahdlatul Ulama (NU)

Baca Selengkapnya

Tak Hanya India, Jepang Juga Kecewa Atas Komentar Joe Biden tentang Xenofobia

1 hari lalu

Tak Hanya India, Jepang Juga Kecewa Atas Komentar Joe Biden tentang Xenofobia

Pemerintah Jepang menanggapi komentar Presiden AS Joe Biden bahwa xenofobia menjadi faktor penghambat pertumbuhan ekonomi di Cina, India dan Jepang.

Baca Selengkapnya

Pengamat: Proses Sidang Sengketa Pilpres di MK Membantu Redam Suhu Pemilu

1 hari lalu

Pengamat: Proses Sidang Sengketa Pilpres di MK Membantu Redam Suhu Pemilu

Ahli politik dan pemerintahan dari UGM, Abdul Gaffar Karim mengungkapkan sidang sengketa pilpres di MK membantu meredam suhu pemilu.

Baca Selengkapnya

Fakta Bandara Internasional Kansai Jepang, Biaya Pembangunan Termahal dan Terancam Tenggelam

1 hari lalu

Fakta Bandara Internasional Kansai Jepang, Biaya Pembangunan Termahal dan Terancam Tenggelam

Mulai dari lokasi pembangunannya di pulau buatan sampai ancaman tenggelam, simak informasi menarik tentang Bandara Internasional Kansai Jepang.

Baca Selengkapnya

Menlu India Tak Terima Komentar Joe Biden tentang Xenofobia

2 hari lalu

Menlu India Tak Terima Komentar Joe Biden tentang Xenofobia

Menteri Luar Negeri India menolak komentar Presiden AS Joe Biden bahwa xenofobia menjadi faktor yang menghambat pertumbuhan ekonomi negaranya.

Baca Selengkapnya

Bandara di Jepang Ini Tak Pernah Kehilangan Bagasi Penumpang, Apa Rahasianya?

2 hari lalu

Bandara di Jepang Ini Tak Pernah Kehilangan Bagasi Penumpang, Apa Rahasianya?

Bandara Internasional Kansai Jepang pertama kali dibuka pada 1994, dan diperkirakan melayani 28 juta penumpang per tahun.

Baca Selengkapnya

Mengenal Ali Jasim Pemain Timnas Irak U-23 yang Berharap Indonesia Lolos ke Olimpiade

2 hari lalu

Mengenal Ali Jasim Pemain Timnas Irak U-23 yang Berharap Indonesia Lolos ke Olimpiade

Setelah timnas Indonesia U-23 dikalahkan Irak saat perebutan peringkat ketika Piala Asia U-23 2024, Ali Jasim mengungkapkan harapannya

Baca Selengkapnya