WHO Tantang Negara-negara Barat Akui Vaksin Sinovac dan Sinopharm

Reporter

Terjemahan

Jumat, 2 Juli 2021 18:14 WIB

TEMPO.CO, Jakarta - Organisasi Kesehatan Dunia WHO menantang negara-negara barat untuk mengakui vaksin corona dari Cina, buatan Sinovac dan Sinopharm. WHO sudah memberikan lisensi untuk kedua vaksin tersebut meski negara-negara barat seperti Amerika Eropa enggan menggunakannya.

WHO menyatakan setiap vaksin Covid-19 yang telah disahkan untuk penggunaan darurat harus diakui oleh setiap negara. Terlebih negara yang telah membuka perbatasan untuk para turis.

Selain Pfizer-BioNTech, Moderna Inc., AstraZeneca dan Johnson & Johnson, WHO juga telah memberikan lampu hijau untuk dua vaksin China, yang dibuat oleh Sinovac dan Sinopharm.

Uni Eropa sebelumnya menyatakan bahwa mereka hanya mengakui orang yang divaksinasi sesuai lisensi European Medicines Agency, termasuk Sputnik V Rusia.

Regulator obat di Uni Eropa saat ini sedang mempertimbangkan untuk memberikan lisensi terhadap vaksin Sinovac China. Namun tak disebutkan kapan lisensi akan terbit.

Advertising
Advertising

"Kebijakan yang hanya membolehkan orang yang sudah divaksin dari merek yang diizinkan oleh WHO, untuk memperoleh keuntungan dari pembukaan kembali kegiatan perjalanan akan menciptakan dua sistem, yaitu melebarkan kesenjangan vaksinasi di tingkat dunia dan memperburuk ketidakadilan dalam distribusi vaksin Covid-19. Ini akan berdampak buruk terhadap pertumbuhan ekonomi," demikian isi pernyataan WHO, seperti dilansir Associated Press, Jumat, 2 Juli 2021.

Dua vaksin buatan China, menurut WHO, sudah terbukti efektif mengurangi risiko rawat inap dan kematian. Meski begitu, Kepala Pusat Pengendalian dan Pencegahan Penyakit China sendiri mengakui efektivitas suntikan vaksin dari negaranya rendah. Di banyak negara yang telah menggunakannya, vaksin China tak efektif menekan laju penularan Covid-19.

Berita terkait

Kilas Balik Kasus Korupsi APD Covid-19 Rugikan Negara Rp 625 Miliar

1 hari lalu

Kilas Balik Kasus Korupsi APD Covid-19 Rugikan Negara Rp 625 Miliar

KPK masih terus menyelidiki kasus korupsi pada proyek pengadaan APD saat pandemi Covid-19 lalu yang merugikan negara sampai Rp 625 miliar.

Baca Selengkapnya

Persetujuan Baru Soal Penularan Wabah Melalui Udara dan Dampaknya Pasca Pandemi COVID-19

2 hari lalu

Persetujuan Baru Soal Penularan Wabah Melalui Udara dan Dampaknya Pasca Pandemi COVID-19

Langkah ini untuk menghindari kebingungan penularan wabah yang terjadi di awal pandemi COVID-19, yang menyebabkan korban jiwa yang cukup signifikan.

Baca Selengkapnya

Peruri Ungkap Permintaan Pembuatan Paspor Naik hingga Tiga Kali Lipat

3 hari lalu

Peruri Ungkap Permintaan Pembuatan Paspor Naik hingga Tiga Kali Lipat

Perum Peruri mencatat lonjakan permintaan pembuatan paspor dalam negeri hingga tiga kali lipat usai pandemi Covid-19.

Baca Selengkapnya

Peneliti BRIN di Spanyol Temukan Antibodi Pencegah Virus SARS-CoV-2

6 hari lalu

Peneliti BRIN di Spanyol Temukan Antibodi Pencegah Virus SARS-CoV-2

Fungsi utama antibodi itu untuk mencegah infeksi virus SARS-CoV-2 yang menyebabkan pandemi Covid-19 pada 2020.

Baca Selengkapnya

Prof Tjandra Yoga Aditama Penulis 254 Artikel Covid-19, Terbanyak di Media Massa Tercatat di MURI

10 hari lalu

Prof Tjandra Yoga Aditama Penulis 254 Artikel Covid-19, Terbanyak di Media Massa Tercatat di MURI

MURI nobatkan Guru Besar Pulmonologi dan Kedokteran Respirasi Fakultas Kedokteran UI, Prof Tjandra Yoga Aditama sebagai penulis artikel tentang Covid-19 terbanyak di media massa

Baca Selengkapnya

KPK Tuntut Bekas Bupati Muna Hukuman 3,5 Tahun Penjara dalam Korupsi Dana PEN

10 hari lalu

KPK Tuntut Bekas Bupati Muna Hukuman 3,5 Tahun Penjara dalam Korupsi Dana PEN

"Terbukti secara sah dan meyakinkan," kata jaksa KPK di Pengadilan Negeri Jakarta Pusat saat membacakan surat tuntutan pada Kamis, 18 April 2024.

Baca Selengkapnya

Pesan PB IDI agar Masyarakat Tetap Sehat saat Liburan dan Mudik di Musim Pancaroba

16 hari lalu

Pesan PB IDI agar Masyarakat Tetap Sehat saat Liburan dan Mudik di Musim Pancaroba

Selain musim libur panjang Idul Fitri, April juga tengah musim pancaroba dan dapat menjadi ancaman bagi kesehatan. Berikut pesan PB IDI.

Baca Selengkapnya

WHO: Kardiovaskular dan Pembuluh Darah Jadi Penyebab Kematian Utama Secara Global

16 hari lalu

WHO: Kardiovaskular dan Pembuluh Darah Jadi Penyebab Kematian Utama Secara Global

Kenali ragam penyakit kardiovaskular yang menjadi penyebab utama kematian secara global.

Baca Selengkapnya

Terpopuler: Menhub Budi Karya Usulkan WFH di Selasa dan Rabu, Sri Mulyani Sebut Idul Fitri Tahun Ini Sangat Istimewa

17 hari lalu

Terpopuler: Menhub Budi Karya Usulkan WFH di Selasa dan Rabu, Sri Mulyani Sebut Idul Fitri Tahun Ini Sangat Istimewa

Menhub Budi Karya Sumadi mengusulkan work from home atau WFH untuk mengantisipasi kepadatan lalu lintas saat puncak arus balik Lebaran.

Baca Selengkapnya

Hari Kesehatan Sedunia, Akses Pelayanan Bermutu Masih Jadi Harapan

20 hari lalu

Hari Kesehatan Sedunia, Akses Pelayanan Bermutu Masih Jadi Harapan

Hari Kesehatan Sedunia 2024, diharapkan terwujudnya kesehatan bagi semua agar mendapat akses pelayanan kesehatan bermutu.

Baca Selengkapnya