Hungaria Sebut Kritik Belanda Soal Aturan LGBT Bernada Kolonialisme

Jumat, 2 Juli 2021 17:30 WIB

Perdana Menteri Hungaria, Viktor Orban dan istrinya Aniko Levai memasukkan kertas suara kedalam kotak suara di TPS di Budapest, Hungaria, (6/4). REUTERS/Bernadett Szabo

TEMPO.CO, Jakarta - Kritik Belanda terhadap Hungaria soal larangan beredarnya materi LGBT di sekolah mendapat reaksi keras dari Perdana Menteri Viktor Orban. Orban berkata, Belanda bersikap sok kuat soal isu tersebut yang menurutnya dipengaruhi latar belakang kolonialisme negeri tersebut.

"Apa yang Belanda lakukan adalah pendekatan kolonial. Mereka tidak pikir panjang soal apa yang boleh dan tidak boleh mereka sampaikan ke negara lain," ujar Orban, dikutip dari kantor berita Reuters, Jumat, 2 Juli 2021.

Orban kembali menegaskan bahwa larangan yang ia buat tidak bertujuan untuk merendahkan komunitas LGBT. Ia berkata, aturan itu ia buat untuk memastikan anak-anak terlindungi dari materi LGBT hingga mereka siap untuk mempelajarinya.

Di sisi lain, lanjut Orban, ia ingin materi tersebut tidak diajarkan di sekolah. Menurutnya, pendidikan soal gender, seksualitas, sebaiknya dikembalikan ke orang tua agar mereka yang memegang peranan penting.

Diberitakan sebelumnya, PM Belanda Mark Rutte mengkritik keras regulasi larangan edar materi LGBT di sekolah yang diloloskan oleh Parlemen Hungaria. Rutte beranggapan, kebijakan itu tidak sejalan dengan semangat dan nilai keberagaman yang dianut oleh Uni Eropa.

Perbedaan sikap dengan nilai-nilai Uni Eropa itu, kata Rutte, membuat Hungaria tidak pantas berada di dalam sistem Uni Eropa. Walau begitu, Rutte mengatakan dirinya tidak bisa mengusir Hungaria begitu saja karena harus mendapat dukungan dari 26 anggota lainnya.

Perkembangan terakhir, Uni Eropa mendesak Orban untuk mencabut aturan tersebut. Dari 27 negara anggota Uni Eropa, 17 di antaranya sudah menekan surat komitmen bersama melindungi hak-hak anggota komunitas LGBT.

Baca juga: Anggota Uni Eropa Ingin Hukum Hungaria Soal Larangan Materi LGBT di Sekolah

ISTMAN MP | REUTERS

Berita terkait

Kisah Cut Nyak Dhien Ditetapkan Sebagai Pahlawan Nasional 60 Tahun Lalu, Rakyat Aceh Menunggu 8 Tahun

3 hari lalu

Kisah Cut Nyak Dhien Ditetapkan Sebagai Pahlawan Nasional 60 Tahun Lalu, Rakyat Aceh Menunggu 8 Tahun

Perlu waktu bertahun-tahun hingga akhirnya pemerintah menetapkan Cut Nyak Dhien sebagai pahlawan nasional.

Baca Selengkapnya

Belanda Jajaki Peluang Kerja Sama di IKN

3 hari lalu

Belanda Jajaki Peluang Kerja Sama di IKN

Sejumlah perusahaan dan lembaga penelitian di Belanda, telah memberikan dukungan kepada Indonesia, termasuk terkait IKN

Baca Selengkapnya

Setelah Gaduh Ferienjob Jerman, Giliran Mahasiswa Magang Kerja ke Hungaria Mengadu ke Hotline Bareskrim Polri

10 hari lalu

Setelah Gaduh Ferienjob Jerman, Giliran Mahasiswa Magang Kerja ke Hungaria Mengadu ke Hotline Bareskrim Polri

MIrip dengan keluhan peserta Ferienjob di Jerman, sejumlah mahasiswa magang kerja di Hungaria menyebut proram ini bukan magang melainkan TKI.

Baca Selengkapnya

Cegah Overtourism, Amsterdam Kurangi Jumlah Kapal Pesiar

12 hari lalu

Cegah Overtourism, Amsterdam Kurangi Jumlah Kapal Pesiar

Jumlah kapal pesiar sungai di Amsterdam meningkat hampir dua kali lipat sejak tahun 2011.

Baca Selengkapnya

Amsterdam Larang Hotel Baru untuk Mengatasi Overtourism

14 hari lalu

Amsterdam Larang Hotel Baru untuk Mengatasi Overtourism

Tahun ini Amsterdam juga menaikkan pajak turis menjadi 12,5 persen untuk wisatawan yang menginap dan penumpang kapal pesiar.

Baca Selengkapnya

Muncul Keluhan di Media Sosial Ihwal Magang Mahasiswa ke Ceko dan Hungaria, Netizen: Mirip Ferienjob Jerman

17 hari lalu

Muncul Keluhan di Media Sosial Ihwal Magang Mahasiswa ke Ceko dan Hungaria, Netizen: Mirip Ferienjob Jerman

Kini di media sosial muncul berbagai keluhan menyangkut magang mahasiswa di Hungaria dan Republik Ceko.

Baca Selengkapnya

Genosida Gaza, PNS Jerman Menuntut Penghentian Pasokan Senjata ke Israel

27 hari lalu

Genosida Gaza, PNS Jerman Menuntut Penghentian Pasokan Senjata ke Israel

Para pegawai pemerintah menyerukan Jerman dan Belanda untuk menghentikan pengiriman senjata karena masalah hak asasi manusia di Gaza

Baca Selengkapnya

Aktivis Greta Thunberg Ditangkap Dua Kali Saat Unjuk Rasa di Belanda

28 hari lalu

Aktivis Greta Thunberg Ditangkap Dua Kali Saat Unjuk Rasa di Belanda

Aktivis Greta Thunberg ditangkap lagi setelah dibebaskan dalam unjuk rasa menentang subsidi bahan bakar minyak.

Baca Selengkapnya

Lelah dengan Kesehatan Mentalnya, Wanita Muda di Belanda akan Jalani Eutanasia

28 hari lalu

Lelah dengan Kesehatan Mentalnya, Wanita Muda di Belanda akan Jalani Eutanasia

Frustasi dengan masalah kesehatan mentalnya yang tak ada perbaikan, wanita muda di Belanda ini akan mengakhiri hidupnya lewat eutanasia.

Baca Selengkapnya

Para Menteri NATO Pertimbangkan Dana Militer 100M Euro untuk Ukraina

32 hari lalu

Para Menteri NATO Pertimbangkan Dana Militer 100M Euro untuk Ukraina

Dana ini akan memberikan NATO sebuah peran yang lebih langsung dalam membantu Ukraina dalam melawan invasi Rusia.

Baca Selengkapnya