Negosiasi Mengerucut, PBB Desak Amerika-Iran Cepat Kembali ke Perjanjian Nuklir

Kamis, 1 Juli 2021 06:00 WIB

Perjanjian nuklir Iran melibatkan Inggris, Prancis, Jerman, Rusia dan Cina setelah Amerika Serikat menyatakan diri keluar dari perjanjian itu pada 2018. Ecfr.eu

TEMPO.CO, Jakarta - Sekretaris Jenderal PBB Antonio Guterres mendesak Presiden Amerika Joe Biden untuk segera mengangkat segala sanksi ke Iran sebagaimana dijanjikan dalam Perjanjian Nuklir 2015 (JCPOA). Argumen Guterres, negosiasi antara Iran dengan Amerika perihal kelanjutan perjanjian nuklir semakin mengerucut dan pengangkatan sanksi akan membantu kedua pihak untuk segera mencapai titik temu.

"Saya mendorong Amerika untuk segera mengangkat atau mengabaikan sanksi ke Iran. Saya juga mendorong Iran untuk segera mematuhi poin-poin yang diatur dalam perjanjian nuklir," ujar Guterres, dikutip dari kantor berita Reuters, Rabu, 30 Juni 2021.

Seperti diberitakan sebelumnya, Perjanjian Nuklir Iran, dikenal juga sebagai Joint Comprehensive Plan of Action (JCPOA), adalah kesepakatan yang diteken delapan negara di tahun 2015. Tujuannya, memastikan program pengayaan nuklir Iran ditekan hingga 3,67 persen. Ada kekhawatiran cadangan uranium Iran cukup untuk membuat senjata pemusnah massal.

Tahun 2018, mantan Presiden Amerika Donald Trump menarik negaranya dari kesepakatan tersebut dan menjatuhkan sanksi ekonomi ke Iran. Mereka tidak percaya Iran akan patuh janji. Kesal ditelikung Amerika, Iran balik menggenjot program pengayaan nuklir dengan target setinggi mungkin.

Sekretaris Jenderal PBB Antonio Guterres.[REUTERS]


Situasi berubah ketika Joe Biden menggantikan Trump. Ia ingin membawa Amerika dan Iran sama-sama kemgbali ke Perjanjian Nuklir. Jika Iran kooperatif, Joe Biden berjanji sanksi ekonomi Iran akan ia angkat. Iran, sebaliknya, meminta sanksi diangkat dulu baru mereka kembali ke perjanjian. Sekarang, keduanya tengah bernegosiasi.

Guterres berkata, negosiasi yang ada telah mengerucut ke berbagai skenario yang bisa diambil oleh Iran dan Amerika untuk mencapai posisi mutual. Itulah kenapa, kata ia, dirinya mendesak kedua kubu untuk saling memenuhi syarat masing-masing agar perjanjian nuklir bisa kembali dipulihkan.

Duta Besar Uni Eropa yang mengkoordinir negosiasi antara Iran dan Amerika, Olof Skoog, mengamini pernyataan Guterres. Ia berkata, Amerika sudah menunjukkan kesiapan untuk mengangkat sanksi demi merevitalisasi Perjanjian Nuklir Iran. Walau begitu, kata ia, situasi bisa berubah sewaktu-waktu tergantung bagaimana jalannya negosiasi.

"Apa yang mungkin terjadi hari ini bisa berubah menjadi mustahil keesokan harinya. Kita hanya memiliki ruang diplomatik yang terbatas dan hal itu harus dimanfaatkan," ujar Skoog menegaskan.

Per berita ini ditulis, Iran telah menggenjot pengayaan uraniumnya hingga 60 persen, jauh di atas batas yang ditetapkan. Untuk membuat inti bom atom, pengayaan uranium harus mencapai 90 persen. Iran menyatakan tidak sulit menekan proses pengayaan selama Amerika memastikan sanksi diangkat.

Baca juga: Ebrahim Raisi Menjadi Presiden Iran, Kelanjutan Perjanjian Nuklir Dipertanyakan

ISTMAN MP | REUTERS

Berita terkait

Delegasi PBB Evakuasi Pasien dari Rumah Sakit di Gaza Utara

20 jam lalu

Delegasi PBB Evakuasi Pasien dari Rumah Sakit di Gaza Utara

Delegasi PBB mengevakuasi sejumlah pasien dan korban luka dari Rumah Sakit Kamal Adwan di Jalur Gaza utara

Baca Selengkapnya

Hamas: Netanyahu Berusaha Gagalkan Kesepakatan Gencatan Senjata di Gaza

1 hari lalu

Hamas: Netanyahu Berusaha Gagalkan Kesepakatan Gencatan Senjata di Gaza

Pejabat senior Hamas mengatakan Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu berupaya menggagalkan kesepakatan gencatan senjata di Gaza.

Baca Selengkapnya

WHO: Rencana Darurat Tak Bisa Cegah Kematian jika Israel Lakukan Serangan Darat di Rafah

1 hari lalu

WHO: Rencana Darurat Tak Bisa Cegah Kematian jika Israel Lakukan Serangan Darat di Rafah

WHO mengatakan tidak ada rencana darurat yang dapat mencegah "tambahan angka kematian" di Rafah jika Israel menjalankan operasi militernya di sana.

Baca Selengkapnya

Palestina: Tidak Ada Guna Membahas Gaza di PBB

1 hari lalu

Palestina: Tidak Ada Guna Membahas Gaza di PBB

Dubes Palestina untuk Austria menilai upaya membahas Gaza pada forum PBB tidak akan berdampak pada kebijakan AS dan Eropa yang mendanai genosida.

Baca Selengkapnya

Iran Bebaskan Awak Kapal Terafiliasi Israel yang Sempat Disita di Selat Hormuz

1 hari lalu

Iran Bebaskan Awak Kapal Terafiliasi Israel yang Sempat Disita di Selat Hormuz

Menteri Luar Negeri Hossein Amirabdollahian mengatakan Iran telah membebaskan awak kapal MSC Aries yang terafiliasi dengan Israel, setelah sempat disita di dekat Selat Hormuz.

Baca Selengkapnya

PBB: Serangan Terbaru Israel Bisa Hapus 44 Tahun Pembangunan Manusia di Gaza

1 hari lalu

PBB: Serangan Terbaru Israel Bisa Hapus 44 Tahun Pembangunan Manusia di Gaza

Jika perang terus berlanjut selama sembilan bulan, kemajuan yang dicapai selama 44 tahun akan musnah. Kondisi itu akan membuat Gaza kembali ke 1980

Baca Selengkapnya

Tema World Water Forum ke-10 Sejalan dengan Target UNICEF, Kelangkaan Air jadi Isu Krusial

1 hari lalu

Tema World Water Forum ke-10 Sejalan dengan Target UNICEF, Kelangkaan Air jadi Isu Krusial

Tema World Water Forum ke-10 di Bali berkaitan dengan sejumlah tujuan UNICEF. Salah satunya soal akses air bersih untuk anak-anak di daerah.

Baca Selengkapnya

PBB: Kehancuran Bangunan di Gaza Terburuk Sejak PD II, Butuh Biaya Rekonstruksi Hingga US$40 Miliar

1 hari lalu

PBB: Kehancuran Bangunan di Gaza Terburuk Sejak PD II, Butuh Biaya Rekonstruksi Hingga US$40 Miliar

PBB melaporkan kehancuran perumahan di Gaza akibat serangan brutal Israel sejak 7 Oktober merupakan yang terburuk sejak Perang Dunia II.

Baca Selengkapnya

Biden Soal Bentrok Mahasiswa Pro-Palestina: Boleh Protes, Asal Jangan Bikin Kekacauan

2 hari lalu

Biden Soal Bentrok Mahasiswa Pro-Palestina: Boleh Protes, Asal Jangan Bikin Kekacauan

Presiden AS Joe Biden mengkritik gelombang unjuk rasa pro-Palestina yang berlangsung di berbagai kampus di seluruh negeri.

Baca Selengkapnya

Lima Perusahaan AS Kena Sanksi Iran karena Terlibat Genosida Gaza

2 hari lalu

Lima Perusahaan AS Kena Sanksi Iran karena Terlibat Genosida Gaza

Iran memberikan sanksi kepada perusahaan-perusahaan AS, individu-individu, yang terlibat dalam genosida di Gaza

Baca Selengkapnya