Menlu Retno Marsudi Dorong Kerjasama Multilateral untuk Respon Pandemi COVID-19

Rabu, 30 Juni 2021 05:00 WIB

Tangkapan layar Menteri Luar Negeri Retno Marsudi memberikan keterangan pers secara virtual terkait ketibaan batch ketiga vaksin AstraZeneca dari COVAX Facility. ANTARA/Rangga Pandu Asmara Jingga

TEMPO.CO, Jakarta - Isu COVID-19 masih menjadi topik hangat dalam event-event diplomatik internasional, termasuk G20 yang berlangsung di Italia dan diikuti Indonesia. Menteri Luar Negeri Retno Marsudi menyampaikan bahwa salah satu agenda utama dalam konferensi itu adalah koordinasi penanganan COVID-19 secara global.

Sebagaimana diketahui, pandemi COVID-19 belum menunjukkan tanda-tanda akan rampung dalam waktu dekat. Walau beberapa negara sudah mulai melonggarkan pembatasan sosial, beberapa kembali ke mode lockdown. Hal itu dikarenakan terus bermutasinya virus COVID-19 menjadi varian-varian baru seperti varian Delta.

"Dunia menghadapi banyak tantangan...mulai dari COVID-19, pemulihan ekonomi (akibat pandemi) dan ketahanan pangan. Untuk hal tersebut, tak ada pilihan lain kecuali membuat multilateralisme dan global governance," ujar Retno Marsudi dalam keterangn persnya dari Konferensi G20, Italia, Selasa, 29 Juni 2021.

Retno menjelaskan, maksud dari multilateralisme dan global governance dalam konteks COVID-19 adalah jangan sampai negara-negara tidak saling bantu. Apa yang diperlukan dalam kondisi sekarang, menurut Retno, bukanlah "tembok: melainkan "jembatan" di mana negara saling menyokong dalam melawan COVID-19.

Menteri Luar Negeri Republik Indonesia, Retno L. P. Marsudi, berpidato di hadapan Majelis Umum PBB untuk membahas kekerasan Israel terhadap Palestina di markas PBB di New York, Amerika Serikat, 20 Mei 2021.[United Nations Web TV]


Seperti diberitakan selama ini, distribusi vaksin COVID-19 di dunia masih tidak merata. WHO, beberapa kali mengeluh distribusi vaksin COVID-19 masih terfokus kepada negara-negara dengan perekonomian menengah ke atas. Hal itu diperburuk dengan belum banyaknya negara yang memakai sistem donasi vaksin via COVAX.

"Banyak negara mengatakan vaksin COVID-19 adalah kebutuhan publik yang sifatnya global. Maka yang diperlukan adalah meningkatkan komitmen multilateral."

"Komitmen yang perlu ditingkatkan antara lain berbagai dosis COVID-19 via COVAX, mendukung pembagian teknologi dan paten vaksin COVID-19 (TRIPS Waiver) via WTO, dan menyediakan pendanaan untuk menutupi kekurangan ACT-A," ujar Retno tegas.

Sejumlah sukarelawan menunggu namanya dipanggil saat akan uji coba vaksin Covid-19 AstraZeneca di Wits RHI Shandukani Research Centre, Johannesburg, Afrika Selatan, 27 Agustus 2020. REUTERS/Siphiwe Sibeko


Jika kerjasama global itu terwujud, Retno mengatakan negara-negara di Afrika bisa terbantu. Saat ini, kata Retno, proporsi Afrika dalam total pelaksanaan vaksinasi global masih sangat kecil, kurang dari 2 persen.

Kerjasama multilateral dan global governance seperti TRIPS Waiver dianggap Retno bisa membantu Uni Afrika mewujudkan inisiatif manufaktur vaksin COVID-19. Selama ini, inisiatif itu terkendala kapasitas Afrika dalam memproduksi vaksin yang masih harus ditingkatkan.

Selain membahas kerjasama global untuk distribusi COVID-19, Retno menambahkan bahwa dirinya juga bertemu dengan Menlu Inggris Dominic Raab. COVID-19 juga menjadi topik utamanya di mana pertemuan digelar untuk mengkonfirmasi rencana Inggris mendonasikan vaksin COVID-19 ke Indonesia.

"Mengenai jumlah dan waktu pengiriman, masih akan kami bahas lebih lanjut," ujar Retnp Marsudi.

Baca juga: Penularan Varian Delta Covid-19 di Dunia Semakin Meluas

ISTMAN MP

Berita terkait

Retno Marsudi Soroti Kesenjangan Pembangunan Jadi Tantangan Terbesar OKI

14 menit lalu

Retno Marsudi Soroti Kesenjangan Pembangunan Jadi Tantangan Terbesar OKI

Retno Marsudi menyoroti kesenjangan pembangunan sebagai tantangan besar yang dihadapi negara-negara anggota OKI

Baca Selengkapnya

Retno Marsudi Singgung Isu Palestina di KTT OKI

1 jam lalu

Retno Marsudi Singgung Isu Palestina di KTT OKI

Retno Marsudi mengingatkan seluruh negara anggota OKI berutang kemerdekaan kepada rakyat Palestina.

Baca Selengkapnya

Gejala Baru pada Pasien DBD yang Dialami Penyintas COVID-19

1 hari lalu

Gejala Baru pada Pasien DBD yang Dialami Penyintas COVID-19

Kemenkes mendapat beberapa laporan yang menunjukkan perubahan gejala pada penderita DBD pascapandemi COVID-19. Apa saja?

Baca Selengkapnya

Respons Isu Efek Langka Vaksin AstraZeneca, Budi Gunadi: Benefitnya Jauh Lebih Besar

1 hari lalu

Respons Isu Efek Langka Vaksin AstraZeneca, Budi Gunadi: Benefitnya Jauh Lebih Besar

Menteri Kesehatan Budi Gunadi Sadikin buka suara soal efek samping langka dari vaksin AstraZeneca.

Baca Selengkapnya

Selain AstraZeneca, Ini Daftar Vaksin Covid-19 yang Pernah Dipakai Indonesia

1 hari lalu

Selain AstraZeneca, Ini Daftar Vaksin Covid-19 yang Pernah Dipakai Indonesia

Selain AstraZeneca, ini deretan vaksin Covid-19 yang pernah digunakan di Indonesia

Baca Selengkapnya

Heboh Efek Samping AstraZeneca, Pernah Difatwa Haram MUI Karena Kandungan Babi

2 hari lalu

Heboh Efek Samping AstraZeneca, Pernah Difatwa Haram MUI Karena Kandungan Babi

MUI sempat mengharamkan vaksin AstraZeneca. Namun dibolehkan jika situasi darurat.

Baca Selengkapnya

Kunjungan Kerja ke Turkiye, Retno Marsudi Bawa Isu Palestina

2 hari lalu

Kunjungan Kerja ke Turkiye, Retno Marsudi Bawa Isu Palestina

Retno Marsudi menyebut Turkiye dan Indonesia sepakat perlunya memperkuat kolaborasi kedua negara guna mendukung perjuangan bangsa Palestina.

Baca Selengkapnya

Retno Marsudi Bahas Langkah Perlindungan WNI di Tengah Krisis Timur Tengah

2 hari lalu

Retno Marsudi Bahas Langkah Perlindungan WNI di Tengah Krisis Timur Tengah

Retno Marsudi menilai situasi Timur Tengah telah mendesak Indonesia untuk mempersiapkan diri jika situasi semakin memburuk, termasuk pelindungan WNI

Baca Selengkapnya

Komnas PP KIPI Sebut Tidak Ada Efek Samping Vaksin AstraZeneca di Indonesia

2 hari lalu

Komnas PP KIPI Sebut Tidak Ada Efek Samping Vaksin AstraZeneca di Indonesia

Sebanyak 453 juta dosis vaksin telah disuntikkan ke masyarakat Indonesia, dan 70 juta dosis di antaranya adalah vaksin AstraZeneca.

Baca Selengkapnya

Pembekuan Darah Usai Vaksinasi AstraZeneca, Epidemiolog: Kasusnya Langka dan Risiko Terkena Minim

2 hari lalu

Pembekuan Darah Usai Vaksinasi AstraZeneca, Epidemiolog: Kasusnya Langka dan Risiko Terkena Minim

Pasien pembekuan darah pertama yang disebabkan oleh vaksin AstraZeneca adalah Jamie Scott.

Baca Selengkapnya