Google Takedown File Peta yang Beri Petunjuk Lokasi Oposisi Raja Thailand

Selasa, 29 Juni 2021 10:00 WIB

Raja Thailand Maha Vajiralongkorn menyapa warga saat meresmikan stasiun kereta bawah tanah di Bangkok, Thailand, 14 November 2020. Royal Household Bureau/Handout via REUTERS

TEMPO.CO, Jakarta - Google menurunkan dua dokumen Google Maps yang menampilkan nama serta alamat ratusan warga Thailand yang dituduh mengkritik Monarki. Adapun kedua dokumen tersebut diciptakan oleh aktivis pro Monarki, Songklod "Pukem" Chuenchoopol, bersama 80 sukarelawan. Mereka berniat melaporkan ratusan data itu ke polisi atas tuduhan menghina Kerajaan.

"Kami telah menurunkan file di map. Kami memiliki aturan yang jelas soal user-generated content apa yang diperbolehkan ada di Google Maps," ujar juru bicara Alphabet, induk perusahaan Google, sebagaimana dikutip dari kantor berita Reuters, Senin, 28 Juni 2021.

Dalam salah satu dokumen, menurut laporan Reuters, tercatat ada 500 nama warga Thailand. Kebanyakan di antaranya adalah pelajar. Adapun data-data mereka yang dipublikasikan meliputi nama, alamat, serta foto di mana bagian muka mereka ditutupi garis hitam dan angka "112".

Angka 112 mengacu pada pasal di kitab undang-undang hukum pidana Thailand yang mengatur hinaan atau ujaran kebencian kepada Monarki. Mereka yang ketahuan melanggar pasal itu bisa dihukum penjara maksimal 15 tahun. Itulah hukuman yang diincar aktivis pro-Monarki untuk oposisi.

Fitur Live View Google Maps. Kredit: Google


"Kami sejak awal berniat untuk mempublikasikan nama-nama mereka yang melanggar hukum. Setiap kali kami menemukan postingan yang melanggar di media sosial, kami memasukkan data pengunggah postingan ke peta," ujar Chuenchoopol yang juga veteran militer berusia 54 tahun.

Sebelum dokumen di-takedown oleh Google, sebanyak 350 ribu orang sudah melihat ratusan nama oposisi yang ada. Walau begitu, per berita ini ditulis, belum ada kabar apakah ada oposisi yang langsung diincar atau ditangkap oleh Kepolisian Thailand.

Berbagai organisasi HAM mengaku khawatir akan keselamatan pihak oposisi. Menurut mereka, data yang dipakai oleh Chuenchoopol dan timnya berpotensi menaruh para oposisi dalam posisi bahaya.

"Saya menerima pesan-pesan panik dari remaja-remaja di Thailand yang data dirinya tersebar ke publik via Google Maps dan dituduh anti-monarki. Remaja Thailand yang menuntut demokrasi dalam posisi yang kian berbahaya," ujar aktivis oposisi asal Skotlandia, Andrew MacGregor.

Diberitakan sebelumnya, Monarki Thailand ikut terseret dalam aksi unjuk rasa warga melawan junta. Raja Maha Vajiralongkorn dianggap tidak pro rakyat dan lebih mementingkan kepentingan diri sendiri. Beberapa di antaranya adalah amandemen Konstitusi Thailand serta perubahan status kepemilikan aset-aset kerajaan yang sebelumnya berstatus milik publik.

Baca juga: Hadapi Pengunjuk Rasa, Raja Thailand: Saya Menyayangi Mereka Semua

ISTMAN MP | REUTERS

Berita terkait

Cara Membuat Daftar Isi Otomatis di Google Docs yang Mudah

1 jam lalu

Cara Membuat Daftar Isi Otomatis di Google Docs yang Mudah

Cara membuat daftar isi di Google Docs cukup mudah dilakukan. Anda dapat membuatnya secara otomatis tanpa perlu repot lagi. Ini caranya.

Baca Selengkapnya

Cara Buat Google Form yang Mudah untuk Berbagai Kegiatan

10 jam lalu

Cara Buat Google Form yang Mudah untuk Berbagai Kegiatan

Google Form jadi aplikasi Google yang sering digunakan. Ini cara buat Google Form yang mudah untuk berbagai kegiatan seperti survey hingga kuesioner.

Baca Selengkapnya

5 Negara Ini Sedang Alami Cuaca Panas Ekstrem, Waspada Saat Mengunjunginya

10 jam lalu

5 Negara Ini Sedang Alami Cuaca Panas Ekstrem, Waspada Saat Mengunjunginya

Sejumlah negara sedang mengalami cuaca panas ekstrem. Mana saja yang sebaiknya tak dikunjungi?

Baca Selengkapnya

Cara Melihat Google Maps Tahun Lama di HP Secara Mudah

14 jam lalu

Cara Melihat Google Maps Tahun Lama di HP Secara Mudah

Ketahui cara melihat kondisi lokasi dari waktu ke waktu melalui Google Maps dan Google Earth. Anda bisa bernostalgia dengan melihat masa lalu.

Baca Selengkapnya

Cara Mencari Lokasi Tanpa Nama di Google Maps

1 hari lalu

Cara Mencari Lokasi Tanpa Nama di Google Maps

Salah satu langkah yang bisa dilakukan mencar lokasi tanpa nama di Google Maps dengan menggunakan titik koordinat.

Baca Selengkapnya

Cuaca Panas Ekstrem Melanda Asia, Myanmar Tembus 48,2 Derajat Celcius

1 hari lalu

Cuaca Panas Ekstrem Melanda Asia, Myanmar Tembus 48,2 Derajat Celcius

Asia alamai dampak krisis perubahan iklim. Beberapa negara dilanda cuaca panas ekstrem. Ada yang mencapai 48,2 derajat celcius.

Baca Selengkapnya

5 Negara Asia Tenggara Dilanda Gelombang Panas, Indonesia Diserang DBD

3 hari lalu

5 Negara Asia Tenggara Dilanda Gelombang Panas, Indonesia Diserang DBD

Negara-negara Asia Tenggara tengah berjuang melawan gelombang panas yang mematikan tahun ini.

Baca Selengkapnya

5 Cara Menghilangkan Iklan di HP Android Secara Aman

3 hari lalu

5 Cara Menghilangkan Iklan di HP Android Secara Aman

Berikut ini tata cara menghentikan iklan pop-up di ponsel Android melalui mode aman, notifikasi aplikasi, layar beranda, hingga pusat iklan Google.

Baca Selengkapnya

Piala Thomas 2024: Fajar / Rian Akui Tak Bisa Bermain dengan Nyaman saat Dikalahkan Wakil Thailand

3 hari lalu

Piala Thomas 2024: Fajar / Rian Akui Tak Bisa Bermain dengan Nyaman saat Dikalahkan Wakil Thailand

Kekalahan Fajar / Rian dari Peeratchai Sukphun / Pakkapon Teeraratsakul membuat skor Indonesia vs Thailand di fase grup Piala Thomas 2024 sementara imbang 1-1.

Baca Selengkapnya

Bukan Hanya Malaysia , 3 Negara Asia Tenggara ini Pernah Lakukan Pencurian Ikan di Indonesia

3 hari lalu

Bukan Hanya Malaysia , 3 Negara Asia Tenggara ini Pernah Lakukan Pencurian Ikan di Indonesia

Sejumlah nelayan dari negara tetangga beberapa kali terlibat pencurian ikan di perairan Indonesia

Baca Selengkapnya