Menteri Polandia Ingin Tiru Hungaria, Larang Materi LGBT di Sekolah

Selasa, 29 Juni 2021 08:30 WIB

Sejumlah orang memegang bendera pelangi saat berpartisipasu dalam parade LGBTQ Pride di tengah pandemi COVID-19 di Republic Square di Paris, Prancis, 26 Juni 2021. REUTERS/Sarah Meyssonnier

TEMPO.CO, Jakarta - Keputusan Pemerintah Hungaria untuk melarang materi soal LGBT di sekolah mendapat dukungan Pemerintah Polandia. Bahkan, Menteri Pendidikan Polandia menyarankan agar kebijakan serupa diberlakukan juga di negara dengan bendera putih merah itu.

"Aturan Hungaria mengatur bahwa dalam mengajarkan isu seksualitas, sekolah tidak boleh mempromosikan operasi penggantian gender ataupun homoseksualita. Kita harus meniru regulasi itu di sini," ujar Menteri Pendidikan Polandia, Przemyslaw Czarnek, dikutip dari kantor berita Reuters, Senin, 28 Juni 2021.

Przemyslaw Czarnek adalah salah satu politisi garis keras di Polandia. Ia dikenal kerap menyuarakan ketidaksukaannya terhadap komunitas LGBT. Salah satunya perihal perayaan komunitas LGBT pada pekan lalu yang disebuth PRIDE Parade..

Czarnek menganggap apa yang dilakukan komunitas LGBT dalam parade PRIDE aneh. Ia bahkan mempertanyakan apakah anggota komunitas LGBT yang ikut dalam parade itu normal atau tidak.

"Menurut saya, orang-orang itu turun ke jalan dan melanggar ajaran Katolik secara vurgal. Mereka berperilaku tidak pantas. Apakah saya harus menerimanya begitu saja?" ujar Czarnek yang penunjukkannya pada tahun lalu dikecam oleh oposisi.

Seorang wanita mengibarkan bendera saat mengikuti parade Gay Pride kedua di Skopje, Makedonia Utara, 26 Juni 2021. REUTERS/Ognen Teofilovski


Merespon pernyataan Czarnek, Kementerian Kehakiman Polandia menyatakan belum ada rencana untuk membuat regulasi baru soal LGBT. Walau begitu, mereka memastikan bahwa Polandia konsisten dengan pandangannya soal LGBT dan tidak akan mendukungnya.

"Meski kami menghormati hak dari warga-warga yang memiliki orientasi seks berbeda...perlu diingat bahwa hal terpenting adalah menjaga anak-anak (dari pengaruh LGBT)," menurut kementerian.

Di Uni Eropa, langkah Hungaria melarang materi LGBT di sekolah menimbulkan perdebatan. Beberapa negara menyebut kebijakan LGBT di Hungaria terlalu ekstrim dan melanggar kode HAM Uni Eropa. PM Belanda Mark Rutte bahkan merasa Hungaria perlu keluar dari Uni Eropa jika tidak mengubah sikapnya soal LGBT.

PM Hungaria, Viktor Orban, bergeming meski ditekan dari berbagai sisi. Ia menegaskan bahwa penting bagi sekolah untuk tidak mempromosikan LGBT dari materi-materinya. Menurutnya, pemahaman soal LGBT lebih baik ditangani dan dibahas langsung orang tua murid dengan anak-anak mereka.

Baca juga: Presiden Ceko Sebut Transgender Menjijikkan

ISTMAN MP | REUTERS

Berita terkait

Terkini: Jokowi Dorong Penghiliran Industri Jagung, Uni Eropa Jajaki Peluang Investasi IKN

4 hari lalu

Terkini: Jokowi Dorong Penghiliran Industri Jagung, Uni Eropa Jajaki Peluang Investasi IKN

Terkini: Presiden Jokowi dorong penghiliran industri jagung, Uni Eropa jajaki peluang investasi di IKN.

Baca Selengkapnya

Delegasi Uni Eropa Kunjungi IKN untuk Jajaki Peluang Investasi

4 hari lalu

Delegasi Uni Eropa Kunjungi IKN untuk Jajaki Peluang Investasi

Delegasi Uni Eropa mengunjungi Ibu Kota Nusantara (IKN) untuk penjajakan peluang investasi.

Baca Selengkapnya

Uni Eropa Cemas TikTok Lakukan Pelanggaran

5 hari lalu

Uni Eropa Cemas TikTok Lakukan Pelanggaran

Ursula von der Leyen mengakui TikTok telah menimbulkan ancaman, namun dia tidak menjelaskan lebih detail.

Baca Selengkapnya

Invasi Rusia di Ukraina Dorong Kemungkinan Ekspansi Uni Eropa

7 hari lalu

Invasi Rusia di Ukraina Dorong Kemungkinan Ekspansi Uni Eropa

Presiden Dewan Eropa mengatakan invasi Rusia ke Ukraina akan memberi dorongan bagi upaya Uni Eropa untuk menerima lebih banyak anggota.

Baca Selengkapnya

Hubungan Sesama Jenis Sah Dilarang di Irak, Terancam Hukuman 15 Tahun Penjara

9 hari lalu

Hubungan Sesama Jenis Sah Dilarang di Irak, Terancam Hukuman 15 Tahun Penjara

Parlemen Irak melarang hubungan sesama jenis. Didukung oleh mayoritas partai Syiah.

Baca Selengkapnya

Airlangga Klaim Amerika Dukung Penundaan UU Anti Deforestasi Uni Eropa

10 hari lalu

Airlangga Klaim Amerika Dukung Penundaan UU Anti Deforestasi Uni Eropa

Amerika Serikat diklaim mendukung penundaan kebijakan UU Anti Deforestasi Uni Eropa yang dianggap merugikan sawit Indonesia.

Baca Selengkapnya

Eks Ketua HRW: Israel Halangi Penyelidikan Internasional terhadap Kuburan Massal di Gaza

10 hari lalu

Eks Ketua HRW: Israel Halangi Penyelidikan Internasional terhadap Kuburan Massal di Gaza

Pemblokiran Israel terhadap penyelidik internasional memasuki Jalur Gaza menghambat penyelidikan independen atas kuburan massal yang baru ditemukan

Baca Selengkapnya

Menteri Pertanian Ukraina Ditahan atas Dugaan Korupsi

10 hari lalu

Menteri Pertanian Ukraina Ditahan atas Dugaan Korupsi

Menteri Pertanian Ukraina Mykola Solsky ditahan setelah ditetapkan sebagai tersangka resmi dalam penyelidikan korupsi bernilai jutaan dolar

Baca Selengkapnya

BNPT Apresiasi Kerja Sama Penanggulangan Terorisme dengan Uni Eropa

11 hari lalu

BNPT Apresiasi Kerja Sama Penanggulangan Terorisme dengan Uni Eropa

Indonesia menjadi role model upaya penanggulangan terorisme. Uni Eropa sangat ingin belajar dari Indonesia.

Baca Selengkapnya

Setelah Gaduh Ferienjob Jerman, Giliran Mahasiswa Magang Kerja ke Hungaria Mengadu ke Hotline Bareskrim Polri

12 hari lalu

Setelah Gaduh Ferienjob Jerman, Giliran Mahasiswa Magang Kerja ke Hungaria Mengadu ke Hotline Bareskrim Polri

MIrip dengan keluhan peserta Ferienjob di Jerman, sejumlah mahasiswa magang kerja di Hungaria menyebut proram ini bukan magang melainkan TKI.

Baca Selengkapnya