Peneliti Denmark Buat Video Gim Virtual Reality untuk Dorong Vaksinasi Covid-19

Minggu, 20 Juni 2021 18:00 WIB

Peserta Adam dan Rebecca mengambil bagian dalam eksperimen, di mana para peneliti mencoba menggunakan kacamata realitas virtual untuk mengajari orang-orang tentang bagaimana infeksi virus menyebar, yang dilakukan di sebuah taman, di tengah pandemi penyakit coronavirus (COVID-19), di Kopenhagen, Denmark, 6 Juni , 2021.[REUTERS/Tim Barsoe]

TEMPO.CO, Jakarta - Berbagai cara unik dilakukan sejumlah negara untuk mendorong warganya agar bersedia untuk ikut vaksinasi Covid-19, salah satunya Denmark.

Namun tidak seperti negara lain yang menawarkan imbalan untuk vaksinasi, Denmark membujuk generasi muda dengan video gim Virtual Reality.

Peneliti Denmark menggunakan teknologi Virtual Reality untuk mendorong lebih banyak vaksinasi Covid-19, dengan permainan manuver melalui kerumunan yang terinfeksi virus di alun-alun kota.

Peserta mengambil bagian dalam eksperimen, di mana para peneliti mencoba menggunakan kacamata realitas virtual untuk mengajari orang-orang tentang bagaimana infeksi virus menyebar, yang dilakukan di sebuah taman, di tengah pandemi penyakit coronavirus (COVID-19), di Kopenhagen, Denmark, 6 Juni 2021. [REUTERS/Tim Barsoe]

Dalam eksperimen yang dilakukan Universitas Kopenhagen, peserta memakai kacamata Virtual Reality untuk memerankan orang tua yang melintasi alun-alun sambil menghindari pejalan kaki berpakaian merah yang terinfeksi Covid-19. Sementara karakter yang divaksinasi berpakaian biru.

Advertising
Advertising

"Menyenangkan, pasti. Rasanya seperti Anda berada di sana," kata Adam, seorang peserta yang terinfeksi dalam permainan yang dimainkannya di taman Kopenhagen, dikutip dari Reuters, 20 Juni 2021.

Adam sudah memutuskan untuk mendapatkan suntikan vaksin Covid-19 sebelum mencoba permainan ini, katanya.

"Kami tahu dari penelitian serupa bahwa setelah orang melalui pengalaman Virtual Reality seperti ini, niat vaksinasi mereka meningkat. Kami telah mengamati ini dengan COVID," kata Robert Bohm, profesor psikologi di Universitas Kopenhagen, mengutip studi oleh para peneliti sebelumnya.

Bohm menyarankan idenya ini bisa digunakan di kantor dokter.

Organisasi Kesehatan Dunia memperkirakan bahwa imunisasi mencegah 4 juta hingga 5 juta kematian setiap tahun. Tetapi disinformasi, hoaks, minimnya edukasi, dan alasan agama adalah di antara faktor yang membuat orang-orang enggan disuntik vaksin Covid-19.

Pada Februari-Maret, lebih dari seperempat orang dewasa Uni Eropa mengatakan mereka akan menolak ikut vaksinasi Covid-19, menurut survei oleh badan Uni Eropa Eurofound.

Baca juga: Cara Unik Berbagai Negara Bujuk Warganya Supaya Ikut Vaksinasi Covid-19

REUTERS

Berita terkait

Fakta-fakta Vaksin AstraZeneca: Efek Samping, Kasus Hukum hingga Pengakuan Perusahaan

4 jam lalu

Fakta-fakta Vaksin AstraZeneca: Efek Samping, Kasus Hukum hingga Pengakuan Perusahaan

Astrazeneca pertama kalinya mengakui efek samping vaksin Covid-19 yang diproduksi perusahaan. Apa saja fakta-fakta seputar kasus ini?

Baca Selengkapnya

Untuk Pertama Kali, AstraZeneca Akui Vaksin Covidnya Punya Efek Samping Langka

1 hari lalu

Untuk Pertama Kali, AstraZeneca Akui Vaksin Covidnya Punya Efek Samping Langka

Perusahaan farmasi AstraZeneca digugat dalam gugatan class action atas klaim bahwa vaksin Covid-19 produksinya menyebabkan kematian dan cedera serius

Baca Selengkapnya

Kilas Balik Kasus Korupsi APD Covid-19 Rugikan Negara Rp 625 Miliar

5 hari lalu

Kilas Balik Kasus Korupsi APD Covid-19 Rugikan Negara Rp 625 Miliar

KPK masih terus menyelidiki kasus korupsi pada proyek pengadaan APD saat pandemi Covid-19 lalu yang merugikan negara sampai Rp 625 miliar.

Baca Selengkapnya

Persetujuan Baru Soal Penularan Wabah Melalui Udara dan Dampaknya Pasca Pandemi COVID-19

6 hari lalu

Persetujuan Baru Soal Penularan Wabah Melalui Udara dan Dampaknya Pasca Pandemi COVID-19

Langkah ini untuk menghindari kebingungan penularan wabah yang terjadi di awal pandemi COVID-19, yang menyebabkan korban jiwa yang cukup signifikan.

Baca Selengkapnya

Peruri Ungkap Permintaan Pembuatan Paspor Naik hingga Tiga Kali Lipat

7 hari lalu

Peruri Ungkap Permintaan Pembuatan Paspor Naik hingga Tiga Kali Lipat

Perum Peruri mencatat lonjakan permintaan pembuatan paspor dalam negeri hingga tiga kali lipat usai pandemi Covid-19.

Baca Selengkapnya

Peneliti BRIN di Spanyol Temukan Antibodi Pencegah Virus SARS-CoV-2

10 hari lalu

Peneliti BRIN di Spanyol Temukan Antibodi Pencegah Virus SARS-CoV-2

Fungsi utama antibodi itu untuk mencegah infeksi virus SARS-CoV-2 yang menyebabkan pandemi Covid-19 pada 2020.

Baca Selengkapnya

Prof Tjandra Yoga Aditama Penulis 254 Artikel Covid-19, Terbanyak di Media Massa Tercatat di MURI

14 hari lalu

Prof Tjandra Yoga Aditama Penulis 254 Artikel Covid-19, Terbanyak di Media Massa Tercatat di MURI

MURI nobatkan Guru Besar Pulmonologi dan Kedokteran Respirasi Fakultas Kedokteran UI, Prof Tjandra Yoga Aditama sebagai penulis artikel tentang Covid-19 terbanyak di media massa

Baca Selengkapnya

KPK Tuntut Bekas Bupati Muna Hukuman 3,5 Tahun Penjara dalam Korupsi Dana PEN

14 hari lalu

KPK Tuntut Bekas Bupati Muna Hukuman 3,5 Tahun Penjara dalam Korupsi Dana PEN

"Terbukti secara sah dan meyakinkan," kata jaksa KPK di Pengadilan Negeri Jakarta Pusat saat membacakan surat tuntutan pada Kamis, 18 April 2024.

Baca Selengkapnya

Gedung Lama Bursa Efek Denmar yang Ikonik Kebakaran

16 hari lalu

Gedung Lama Bursa Efek Denmar yang Ikonik Kebakaran

Gedung lama bursa efek Denmark adalah gedung bersejarah, yang pucuk menaranya berbentuk empat ekor naga yang saling terjalin.

Baca Selengkapnya

Pesan PB IDI agar Masyarakat Tetap Sehat saat Liburan dan Mudik di Musim Pancaroba

20 hari lalu

Pesan PB IDI agar Masyarakat Tetap Sehat saat Liburan dan Mudik di Musim Pancaroba

Selain musim libur panjang Idul Fitri, April juga tengah musim pancaroba dan dapat menjadi ancaman bagi kesehatan. Berikut pesan PB IDI.

Baca Selengkapnya