Jumlah Orang yang Mengungsi karena Konflik Naik

Sabtu, 19 Juni 2021 20:30 WIB

Pengungsi Suriah mengemas barang-barang mereka ke atas kendaraan ketika mereka kembali ke rumah mereka, di Dayr Ballut, Suriah, 11 April 2020. Hingga saat ini belum ada kasus virus corona di kamp pengungsian, namun mereka mengkhawatirkan kondisi kamp dan kurangnya fasilitas kesehatan akan menjadi bencana. REUTERS/Khalil Ashawi

TEMPO.CO, Jakarta - Laporan PBB yang dipublikasi pada Jumat, 18 Juni 2021, menyebutkan jumlah orang yang terpaksa meninggalkan tempat tinggal mereka karena konflik, persekusi dan kekerasan HAM, telah meningkat dua kali lipat dalam 10 tahun terakhir. Jumlah orang yang mengungsi untuk berlindung dari bahaya tersebut sebanyak 82,4 juta orang terhitung sampai akhir 2020.

“Pada tahun menyebarnya wabah Covid-19, di mana pergerakan secara praktik hampir mustahil bagi kita, ada lebih dari tiga juta orang terpaksa harus meninggalkan tempat tinggal mereka,” kata Komisi tinggi PBB untuk urusan pengungsi, Filippo Grandi.

Anak-anak pengungsi Suriah menaiki kendaraan untuk kembali ke rumah mereka, karena takut akan wabah penyakit virus corona (COVID-19) di kamp-kamp pengungsian yang padat, di Dayr Ballut, Suriah, 11 April 2020. REUTERS/Khalil Ashawi

Advertising
Advertising

Laporan PBB menjelaskan sebanyak 70 persen dari 82,4 juta orang yang mengungsi itu, berasal dari lima negara, yakni Suriah, Venezuela, Afganistan, Sudan Selatan dan Myanmar. Ada kecenderungan jumlah orang-orang yang melarikan diri dari bahaya akan bertambah sehingga PBB akan berusaha memperbaharui data sampai enam bulan ke depan.

“Kita mungkin akan melihat peningkatan lain dari angka 82,4 juta tersebut,” kata Grandi, yang menyebut dari jumlah itu sekitar 42 persen adalah anak-anak.

Laporan PBB juga menjelaskan ada peningkatan jumlah warga yang tergusur dari tempat tinggal mereka, yang di dorong oleh konflik baru, diantaranya kerusuhan di Mozambik, di Sahel wilayah barat Afrika dan di wilayah Tigray – Ethiopia. Konflik di Afganistan dan Somalia juga masih berkecamuk.

PBB sekarang ini sedang mempersiapkan kemungkinan memindahkan warga sipil yang ada di Afganistan setelah Amerika Serikat dan pasukan internasional meninggalkan negara itu pada September 2021. Grandi pun menyerukan kepada seluruh pemimpin dunia agar berhenti menjelek-jelekkan orang yang mengungsi akibat kehilangan tempat tinggal mereka.

Menurutnya, membangun tembok pemisah atau memutar balik perahu pengungsi yang mengungsi lewat laut secara moral adalah tindakan tercela. Sebab mereka adalah manusia.

Baca juga: Antonio Guterres Terpilih Lagi Jadi Sekjen PBB

Sumber: Reuters

Berita terkait

Israel Tutup Perbatasan Rafah, PBB: Bencana Kemanusiaan Jika Bantuan Tak Bisa Masuk Gaza

12 jam lalu

Israel Tutup Perbatasan Rafah, PBB: Bencana Kemanusiaan Jika Bantuan Tak Bisa Masuk Gaza

Pejabat PBB mengatakan penutupan perbatasan Rafah dan Karem Abu Salem (Kerem Shalom) merupakan "bencana besar" bagi warga Palestina di Gaza

Baca Selengkapnya

Invasi Israel di Rafah, UN Women: 700.000 Perempuan dan Anak Perempuan Palestina dalam Bahaya

14 jam lalu

Invasi Israel di Rafah, UN Women: 700.000 Perempuan dan Anak Perempuan Palestina dalam Bahaya

UN Women memperingatkan bahwa serangan darat Israel di Rafah, Gaza, akan memperburuk penderitaan 700.000 perempuan dan anak perempuan Palestina

Baca Selengkapnya

Ukraina Tolak Akui Vladimir Putin sebagai Presiden Sah Rusia

16 jam lalu

Ukraina Tolak Akui Vladimir Putin sebagai Presiden Sah Rusia

Kementerian Luar Negeri Ukraina mengatakan tidak ada dasar hukum untuk mengakui Vladimir Putin sebagai presiden Rusia yang sah.

Baca Selengkapnya

Temuan PBB tentang Kuburan Massal Gaza: Ada yang Disiksa, Ada yang Dikubur Hidup-hidup

18 jam lalu

Temuan PBB tentang Kuburan Massal Gaza: Ada yang Disiksa, Ada yang Dikubur Hidup-hidup

Para ahli PBB mendesak penjajah Zionis Israel untuk mengakhiri agresinya terhadap Gaza, dan menuntut ekspor senjata ke Israel "segera" dihentikan.

Baca Selengkapnya

5 Daftar Negara Tersantai di Dunia, Indonesia Peringkat 1

1 hari lalu

5 Daftar Negara Tersantai di Dunia, Indonesia Peringkat 1

Beberapa negara ini dijuluki negara tersantai di dunia. Hal ini dinilai berdasarkan tingkat kenyamanan hingga suhu udara. Ini daftarnya.

Baca Selengkapnya

10 Negara dengan Jumah Penduduk Terbanyak di Dunia

1 hari lalu

10 Negara dengan Jumah Penduduk Terbanyak di Dunia

Dilansir dari World Population by Country, ada 10 negara dengan jumlah penduduk terbanyak di dunia. Indonesia termasuk ke dalam 5 besar.

Baca Selengkapnya

Viral Efek Samping Vaksin AstraZeneca, Guru Besar FKUI Sebut Manfaatnya Jauh Lebih Tinggi

2 hari lalu

Viral Efek Samping Vaksin AstraZeneca, Guru Besar FKUI Sebut Manfaatnya Jauh Lebih Tinggi

Pada 2021 lalu European Medicines Agency (EMA) telah mengungkap efek samping dari vaksinasi AstraZeneca.

Baca Selengkapnya

Pengakuan Palestina sebagai Negara Berdaulat akan Jadi Pukulan Telak bagi Israel

2 hari lalu

Pengakuan Palestina sebagai Negara Berdaulat akan Jadi Pukulan Telak bagi Israel

Menteri Luar Negeri Turkiye sangat yakin pengakuan banyak negara terhadap Palestina sebagai sebuah negara akan menjadi pukulan telak bagi Israel

Baca Selengkapnya

Daftar 5 Negara Pemain Judi Online Terbanyak, Indonesia Tertinggi

2 hari lalu

Daftar 5 Negara Pemain Judi Online Terbanyak, Indonesia Tertinggi

Indonesia muncul sebagai negara dengan jumlah pemain judi online terbanyak di dunia, menurut survei DroneEmprit

Baca Selengkapnya

Retno Marsudi Soroti Kesenjangan Pembangunan Jadi Tantangan Terbesar OKI

2 hari lalu

Retno Marsudi Soroti Kesenjangan Pembangunan Jadi Tantangan Terbesar OKI

Retno Marsudi menyoroti kesenjangan pembangunan sebagai tantangan besar yang dihadapi negara-negara anggota OKI

Baca Selengkapnya