Setelah Sheikh Jarrah, Warga Palestina Terancam Digusur Israel dari Silwan

Jumat, 11 Juni 2021 15:00 WIB

Lokasi penemuan anting emas berusia ribuan tahun di Yerusalem, Rabu, 8 Agustus 2018. Anting itu ditemukan di Kota Daud, antara Kota Tua dan daerah dekat Palestina bernama Silwan atau dekat dengan kompleks Masjid Al Aqsa. Perhiasan itu berada di dekat kuil-kuil kuno Yahudi. REUTERS/Ammar Awad

TEMPO.CO, Jakarta - Masalah penggusuran paksa warga Palestina oleh Israel masih jauh dari usai di Yerusalem Timur. Setelah isu Sheikh Jarrah, yang memicu pertempuran selama sebelas hari, sekarang ada isu Silwan. Dikutip dari kantor berita Al Jazeera, ada ratusan keluarga yang terancam terusir dari sana dan berakhir tanpa tempat tinggal.

Dua di antara keluarga itu adalah Keluarga Ghaith dan Abu Nab. Status keduanya tengah terkatung-katung karena Pengadilan Israel menunda sidang sengketa mereka. Dari aslinya Kamis kemarin, 10 Juni 2021, sidang ditunda ke 7 Agustus 2021. Padahal, posisi mereka terancam karena organisasi pendudukan Israel bisa sewaktu-waktu menggusur.

Apa yang dialami keluarga Ghaith dan Abu Nab bukan yang pertama. Bulan lalu, Pengadilan Israel mengambil langkah serupa. Mereka menunda putusan perkara sengketa yang diajukan oleh tujuh keluarga Palestina asal Silwan. Status mereka masih tak jelas hingga sekarang.

Grassroot Jerusalem, lembaga non pemerintah asal Palestina, menyebut hal itu sebagai bagian dari strategi Israel untuk mengusir paksa warga. Mereka mengulur waktu agar organisasi pendudukan bisa agresif menggusur warga dari Silwan. Bagian lainnya adalah dengan memerintahkan penghancuran bangunan di Silwan dan sekitarnya.

"Kurang lebih 1500 orang terdampak di Silwan. Mereka diberi waktu 21 hari untuk evakuasi dan menghancurkan rumah. Jika tidak, maka pembongkaran akan dilakukan pemerintah setempat dengan dana ditanggung keluarga," ujar Grassroots Jerusalem.

Shei

Menurut data Grassroots Jerusalem, sejak 2005, warga yang tinggal di Silwan sudah menerima 90an perintah untuk menghancurkan rumah. Alasannya selalu berputar di masalah rumah tak berizin. Adapun Israel berniat mengubah Silwan menjadi lokasi taman nasional dan permukiman.

"Hukum zonasi Israel telah mengalokasikan 35 persen dari lahan konstruksi sebagai permukiman ilegal Israel," ujar organisasi HAM Palestina, Al Haq, menambahkan.

Salah satu pengacara warga di Silwan, Mohammed Daleh, melanjutkan bahwa warga Palestina tidak hanya didiskriminasi, tetapi juga memiliki ruang kecil untuk membela diri. Hukum yang ada pun, kata ia, lebih berpihak pada Israel dibanding Palestina.

Sebagai contoh, jika seorang warga Yahudi mampu membuktikan keluarganya tinggal di Yerusalem Timur sebelum pembentukan Israel tahun 1948, maka mereka bisa mengajukan pengembalian atas rumah yang hendak dihancurkan. Aturan serupa tak berlaku untuk warga Palestina di Yerusalem Timur.

"Jelas tidak adil di sini di mana Yahudi bisa mengklaim properti apapun selama mereka bisa membuktikan ada keluarga yang tinggal sebelum 1948. Sementara itu, Palestina, yang kehilangan rumah di Yerusalem, tidak bisa mengklaim balik," ujar Daleh.

Daleh berkata, jika Pengadilan Israel di hari putusan nanti mengizinkan pengusiran paksa seperti yang terjadi di Silwan, maka penghuninya bakal berakhir menjadi pengungsi.

Baca juga: Tiga Warga Palestina Tewas Oleh Pasukan Israel

ISTMAN MP | AL JAZEERA

Berita terkait

Benjamin Netanyahu: Kami Akan Lanjutkan Pertempuran

1 jam lalu

Benjamin Netanyahu: Kami Akan Lanjutkan Pertempuran

Bagi Benjamin Netanyahu, memenuhi tuntutan Hamas sama dengan menyerah. Pihaknya memilih untuk melanjutkan pertempuran

Baca Selengkapnya

Hamas Minta Bantuan Jusuf Kalla untuk Mediasi dengan Israel

1 jam lalu

Hamas Minta Bantuan Jusuf Kalla untuk Mediasi dengan Israel

Hamas meminta bantuan dari Jusuf Kalla agar menjadi mediator guna mengakhiri perang dengan Israel.

Baca Selengkapnya

Pembungkaman Al Jazeera oleh Israel: Pembunuhan Jurnalis hingga Penutupan Kantor

1 jam lalu

Pembungkaman Al Jazeera oleh Israel: Pembunuhan Jurnalis hingga Penutupan Kantor

Setelah berkali-kali diancam akan ditutup, Al Jazeera akhirnya benar-benar ditutup di Israel dengan alasan menyebarkan hasutan.

Baca Selengkapnya

Pertama Kalinya, AS Tunda Pengiriman Senjata ke Israel

2 jam lalu

Pertama Kalinya, AS Tunda Pengiriman Senjata ke Israel

Ditundanya pengiriman senjata dari Amerika Serikat membuat pemerintah Israel kebingungan.

Baca Selengkapnya

Mahasiswa di Malang Gelar Aksi "Solidarity Camp for Palestine"

2 jam lalu

Mahasiswa di Malang Gelar Aksi "Solidarity Camp for Palestine"

Aksi ini terinspirasi dari gerakan demonstrasi masif dan berskala besar yang dilakukan para mahasiswa di AS, Eropa, dan sejumlah negara lain.

Baca Selengkapnya

Arab Saudi, Maroko dan Mesir di KTT OKI Menuntut Gencatan Senjata Segera di Gaza

3 jam lalu

Arab Saudi, Maroko dan Mesir di KTT OKI Menuntut Gencatan Senjata Segera di Gaza

Arab Saudi, Maroko dan Mesir kompak menyerukan gencatan senjata dalam perang Gaza di KTT Organisasi Kerja Sama Islam (OKI) ke-15

Baca Selengkapnya

Tak Hanya Beredel, Israel Pernah Serang Jurnalis Al Jazeera dan Keluarganya

4 jam lalu

Tak Hanya Beredel, Israel Pernah Serang Jurnalis Al Jazeera dan Keluarganya

Selain berulang kali menyerukan penutupan Al Jazeera, Israel tercatat berulang kali menyerang wartawan Aljazeera dan keluarganya.

Baca Selengkapnya

Israel Bombardir Rafah Balas Tembakan Roket Hamas, Belasan Orang Tewas

5 jam lalu

Israel Bombardir Rafah Balas Tembakan Roket Hamas, Belasan Orang Tewas

Israel membalas serangan roket Hamas terhadap penyeberangan Kerem Shalom dengan serangan udara yang menewaskan belasan warga di Rafah.

Baca Selengkapnya

Israel Gerebek Kantor Al Jazeera di Yerusalem Usai Pemberedelan

5 jam lalu

Israel Gerebek Kantor Al Jazeera di Yerusalem Usai Pemberedelan

Israel menggerebek kamar hotel di Yerusalem yang dijadikan kantor oleh media Al Jazeera, setelah menutup operasi lokal stasiun televisi tersebut.

Baca Selengkapnya

Hamas Serang Pangkalan Militer Israel di Rafah, Tiga Tentara IDF Tewas

9 jam lalu

Hamas Serang Pangkalan Militer Israel di Rafah, Tiga Tentara IDF Tewas

Bentrokan antara Hamas Israel terjadi di Rafah kemarin. Hamas menyerang pangkalan militer Israel dengan roket yang dibalas oleh Israel.

Baca Selengkapnya