WHO: 9 dari 10 Negara Afrika Tidak Akan Capai Target Vaksinasi COVID-19

Jumat, 11 Juni 2021 14:00 WIB

Petugas memberikan cairan hand sanitizer pada warga yang mengantre untuk membeli bahan makanan di supermarket, menjelang diberlakukannya lockdown selama 21 hari, sebagai upaya mencegah penyebaran Virus Corona di Johannesburg, Afrika Selatan, 24 Maret 2020. Afrika Selatan akan melakukan lockdown dimulai dari Kamis 26 Maret 2020. Hal itu untuk mencegah penyebaran virus corona atau COVID-19. REUTERS/Rogan Ward

TEMPO.CO, Jakarta - Organisasi Kesehatan Dunia, WHO, menyampaikan bahwa 90 persen dari negara-negara Afrika tidak akan mencapai target vaksinasi COVID-19 pada September ini. Padahal, target yang ditetapkan adalah 10 persen dari total populasi mereka di mana untuk berjaga-jaga akan kemungkinan gelombang baru COVID-19.

Dikutip dari kantor berita Reuters, Direktur WHO Regional Afrika Matshidiso Moeti menyatakan ratusan juta dosis COVID-19 diperlukan untuk bisa mencapai target itu. Besarannya kurang lebih 225 juta dosis. Untuk saat ini, ia sangsi target itu bakal tercapai mengingat tak meratanya distribusi vaksin.

"Dengan menipisnya stok vaksin COVID-19 maupun pengirimannya, angka vaksinasi COVID-19 di Afrika akan terjebak di angka 2 persen atau bahkan 1 persen untuk kawasan Sub-Sahara Afrika," ujar Moeti dalam rapat mingguannya, Kamis, 10 Juni 2021.

Per berita ini ditulis, benua Afrika tercatat memiliki 5 juta kasus COVID-19. Wilayah selatan Afrika menjadi yang paling terdampak, menyumbang 37 persen dari total angka kasus. Apabila dirinci lebih lanjut, negara yang paling terdampak adalah Afrika Selatan yang menyumbang 34 persen dari total kasus dan 43 persen dari total kematian.

Hal tersebut tidak lepas dari beredarnya varian baru COVID-19 di Afrika Selatan. Varian itu disebut lebih cepat menyebar dibanding varian biasa.

"Vaksin COVID-19 terbukti efektif mencegah kasus dan kematian. Oleh karenanya, negara yang memiliki surplus vaksin COVID-19, kami berharap mau menyumbangkannya ke Afrika. Ini masalah hidup dan mati," ujar Moeti.

Moeti berkata, rencana Presiden Amerika Joe Biden untuk membeli dan menyumbangkan 500 juta dosis vaksin COVID-19 ke 90 negara adalah langkah positif. Ia berharap negara-negara lain akan mengikutinya.

Secara terpisah, Pusat Pengendalian Penyakit Afrika menyatakan 14 negara Afrika rentan diserang gelombang baru pandemi COVID-19. Keberadaan varian baru COVID-19 menjadi faktornya menurut kepala pusat pengendalian, John Nkengasong.

"Seperti yang kalian lihat di India, varian baru bisa bertahan cukup lama. Kami terus memantau situasi di Afrika dan memastikan apakah varian dan gelombang baru pandemi berkorelasi," ujar Nkengasong.

Baca juga: Uganda Lockdown Lagi

ISTMAN MP | REUTERS

Berita terkait

WHO: Hampir 10 Persen Makanan di Indonesia Tinggi Lemak Trans

1 jam lalu

WHO: Hampir 10 Persen Makanan di Indonesia Tinggi Lemak Trans

Ada banyak dampak buruk konsumsi lemak trans dalam kadar yang berlebih. Salah satu dampak buruknya adalah tingginya penyakit kardiovaskular.

Baca Selengkapnya

Viral Efek Samping Vaksin AstraZeneca, Guru Besar FKUI Sebut Manfaatnya Jauh Lebih Tinggi

1 hari lalu

Viral Efek Samping Vaksin AstraZeneca, Guru Besar FKUI Sebut Manfaatnya Jauh Lebih Tinggi

Pada 2021 lalu European Medicines Agency (EMA) telah mengungkap efek samping dari vaksinasi AstraZeneca.

Baca Selengkapnya

Mengenal Guinea, Lawan Timnas Indonesia U-23 di Playoff Olimpiade Paris 2024

1 hari lalu

Mengenal Guinea, Lawan Timnas Indonesia U-23 di Playoff Olimpiade Paris 2024

Timnas Indonesia U-23 harus menang melawan Timnas Guinea U-23 jika ingin lolos Olimpiade Paris 2024.

Baca Selengkapnya

Top 3 Dunia: India Tak Terima Tuduhan Xenofobia Biden Hingga Gencatan Senjata Gaza

1 hari lalu

Top 3 Dunia: India Tak Terima Tuduhan Xenofobia Biden Hingga Gencatan Senjata Gaza

Berita Top 3 Dunia pada Sabtu 4 Mei 2024 diawali penolakan India soal tudingan xenofobia oleh Presiden AS Joe Biden

Baca Selengkapnya

Hamas: Netanyahu Berusaha Gagalkan Kesepakatan Gencatan Senjata di Gaza

2 hari lalu

Hamas: Netanyahu Berusaha Gagalkan Kesepakatan Gencatan Senjata di Gaza

Pejabat senior Hamas mengatakan Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu berupaya menggagalkan kesepakatan gencatan senjata di Gaza.

Baca Selengkapnya

WHO: Rencana Darurat Tak Bisa Cegah Kematian jika Israel Lakukan Serangan Darat di Rafah

2 hari lalu

WHO: Rencana Darurat Tak Bisa Cegah Kematian jika Israel Lakukan Serangan Darat di Rafah

WHO mengatakan tidak ada rencana darurat yang dapat mencegah "tambahan angka kematian" di Rafah jika Israel menjalankan operasi militernya di sana.

Baca Selengkapnya

Gejala Baru pada Pasien DBD yang Dialami Penyintas COVID-19

3 hari lalu

Gejala Baru pada Pasien DBD yang Dialami Penyintas COVID-19

Kemenkes mendapat beberapa laporan yang menunjukkan perubahan gejala pada penderita DBD pascapandemi COVID-19. Apa saja?

Baca Selengkapnya

Respons Isu Efek Langka Vaksin AstraZeneca, Budi Gunadi: Benefitnya Jauh Lebih Besar

3 hari lalu

Respons Isu Efek Langka Vaksin AstraZeneca, Budi Gunadi: Benefitnya Jauh Lebih Besar

Menteri Kesehatan Budi Gunadi Sadikin buka suara soal efek samping langka dari vaksin AstraZeneca.

Baca Selengkapnya

Selain AstraZeneca, Ini Daftar Vaksin Covid-19 yang Pernah Dipakai Indonesia

3 hari lalu

Selain AstraZeneca, Ini Daftar Vaksin Covid-19 yang Pernah Dipakai Indonesia

Selain AstraZeneca, ini deretan vaksin Covid-19 yang pernah digunakan di Indonesia

Baca Selengkapnya

Heboh Efek Samping AstraZeneca, Pernah Difatwa Haram MUI Karena Kandungan Babi

3 hari lalu

Heboh Efek Samping AstraZeneca, Pernah Difatwa Haram MUI Karena Kandungan Babi

MUI sempat mengharamkan vaksin AstraZeneca. Namun dibolehkan jika situasi darurat.

Baca Selengkapnya