Kehidupan Tersangka Pembunuh Muslim di Kanada Terungkap
Reporter
Non Koresponden
Editor
Ahmad Faiz Ibnu Sani
Jumat, 11 Juni 2021 06:00 WIB
TEMPO.CO, - Nathaniel Veltman, tersangka pembunuhan satu keluarga muslim di Kanada dibawa ke pengadilan pada Kamis, 10 Juni 2021.
Veltman merupakan pekerja paruh waktu di pabrik pengepakan telur di Strathroy, Ontario, dekat London. Tetangga di apartemennya di pusat kota London mengatakan dia sering mendengarnya bermain video game dengan volume tinggi pada larut malam, lapor London Free Press, seperti dikutip dari CNN.
Sebagai seorang pemuda 20 tahun, Veltman kerap berpartisipasi dalam sejumlah lomba lari, mulai dari 5k hingga 10k, menurut catatan yang tersedia online.
Veltman tampaknya jarang beraktivitas di media sosial. Halaman Facebook-nya kosong dengan sekitar selusin "teman" telah dihapus oleh media sosial tersebut.
Canadian Anti-Hate Network, sebuah organisasi nirlaba yang berfokus pada pemantauan kelompok kebencian, mengatakan kurangnya jejak media sosial tidak biasa untuk seseorang seusia Veltman. Kelompok tersebut belum menghubungkan Veltman dengan kelompok kebencian yang diketahui.
"Kami telah berbicara dengan orang-orang yang mengenalnya. Tak satu pun dari kami yang tahu bagaimana kepala (Veltman) dipenuhi dengan kebencian sejak awal," kata direktur eksekutif kelompok itu, Evan Balgord.
Ia meminta polisi untuk mengungkap dan merilis lebih banyak informasi tentang diri Veltman.
Veltman menghadapi empat tuduhan pembunuhan tingkat pertama dan satu percobaan pembunuhan. Ia diduga sengaja menabrakkan truk pick-upnya ke satu keluarga muslim yang sedang jalan di trotoar pada Ahad kemarin. Akibatnya empat orang tewas dan satu bocah berusia 9 tahun luka berat.
Kepolisian Kanada mengatakan perbuatan Veltman didasari motif anti-Islam.Veltman tidak diketahui memiliki hubungan dengan kelompok kebencian, tetapi polisi mengatakan sedang menyelidikinya.
Pada Selasa, Perdana Menteri Kanada Justin Trudeau menyebut pembunuhan itu sebagai "serangan teroris" dan bersumpah untuk menekan kelompok ekstremis sayap kanan dan kebencian online.
Peristiwa ini adalah serangan terburuk terhadap muslim Kanada sejak seorang pria menembak mati enam jemaah di masjid Kota Quebec pada 2017.
Baca juga: PM Kanada Berjanji Bakal Perangi Islamofobia
Sumber: REUTERS