Beberapa Negara Bagian India Mulai Longgarkan Lockdown COVID-19

Minggu, 6 Juni 2021 15:00 WIB

Rahul Malhotra, yang ayahnya dirawat di Rumah Sakit Lok Nayak Jai Prakash Narayan (LNJP) bersama ibunya, naik ambulans bajaj yang disiapkan untuk membawa pasien COVID-19 secara gratis, di New Delhi, India 6 Mei 2021 . REUTERS/Adnan Abidi

TEMPO.CO, Jakarta - Sejumlah negara bagian India mulai melonggarkan lockdown seiring dengan mulai terkendalinya pandemi COVID-19. Hal itu ditandai dengan terus menurunnya jumlah angka kasus per hari, dari yang sebelumnya bisa mencapai 400 ribu menjadi 100 ribu.

New Delhi, di mana merupakan salah satu titik terpanas selama gelombang kedua pandemi COVID-19, adalah salah satu yang meringankan lockdown. Toko-toko di ibu kota India itu mulai diperbolehkan buka secara bergantian dengan jadwal diatur pemerintah setempat.

Toko dengan nomor bangunan genap diperbolehkan buka lebih dulu baru kemudian keesokannya hari gantian dengan toko bernomor ganjil. Perkantoran juga diperbolehkan buka selama hanya 50 persen karyawan yang masuk.

"Ini dimulai dari diperbolehkannya proyek pembangunan berjalan kembali. Mereka sudah berjalan sepekan, namun pandemi masih etrkendali. Kami memiliki kurang dari 500 kasus dalam 24 jam terakhir," ujar Ketua Menteri Delhi, dikutip dari Channel News Asia, Ahad, 5 Juni 2021.

Seorang pasien Covid-19 menghirup oksigen bantuan di dalam "Oxygen on Wheel" di Bangalore, India, 13 Mei 2021. Oxygen on Wheel merupakan layanan bus yang berkeliling menghampiri para pasien Covid-19 dengan kondisi darurat. Xinhua/Str

Sebagai catatan, Delhi sempat pada satu titik memiliki 25 ribu kasus per hari. Hanya memiliki 400 kasus dalam 24 jam terakhir adalah pencapaian besar menurut Kejriwal. Itulah kenapa, kata ia, dirinya pede untuk memulai lagi kegiatan ekonomi setelah berminggu-minggu terdampak pandemi.

Meski pede situasi mulai mereda, Kejriwal mengatakan lonjakan bisa saja terjadi lagi. Oleh karenanya, dia terus menambah kapasitas oksigen bantuan hingga 420 ton untuk mengantisipasi puluhan ribu kasus COVID-19 per hari. Puncak jumlah kasus di New Delhi adalah 28.395 kasus per hari pada 20 April 2021.

"Sangat penting untuk memastikan kegiatan ekonomi kembali ke jalurnya dengan situasi yang terus membaik," ujar Kejriwal.

Di negara bagian Uttar Pradesh, pelonggaran dilakukan dalam bentuk pengurangan jam malam. Dari 75 distrik di Uttar pradesh, hanya 55 masih menerapkan jam malam. Sisanya tidak karena angka kasus per hari di sana sudah menurun di bawah 600.

Sementara itu, di Gujarat, kegiatan perekonomian sudah diperbolehkan di 36 kota dengan jam operasi diperpanjang. Bahkan, perkantoran diperbolehkan beroperasi dengan seluruh karyawan masuk per 7 Juni. Hal itu berbeda dengan negara bagian Tamil Nadu di mana toko-toko bahan pokok sudah diperbolehkan buka normal, tetapi perkantoran hanya boleh menampung 30 persen pekerja.

Tiap negara bagian akan terus mengevaluasi kebijakan pelonggaran lockdown seiring dengan perkembangan situasi di India. Per berita ini ditulis, India memiliki 28,8 juta kasus dan 346 ribu kematian akibat COVID-19.

Baca juga: Infeksi Covid-19 Turun, India Berencana Longgarkan Lockdown

ISTMAN MP | CHANNEL NEWS ASIA

Berita terkait

Viral Efek Samping Vaksin AstraZeneca, Guru Besar FKUI Sebut Manfaatnya Jauh Lebih Tinggi

1 jam lalu

Viral Efek Samping Vaksin AstraZeneca, Guru Besar FKUI Sebut Manfaatnya Jauh Lebih Tinggi

Pada 2021 lalu European Medicines Agency (EMA) telah mengungkap efek samping dari vaksinasi AstraZeneca.

Baca Selengkapnya

6 Tips Solo Traveling ke India, Keselamatan jadi Prioritas

8 jam lalu

6 Tips Solo Traveling ke India, Keselamatan jadi Prioritas

Pemberitaan tentang tingkat kriminalitas di India membuat banyak pelancong yang berpikir ulang untuk melakukan solo traveling ke sana.

Baca Selengkapnya

Top 3 Dunia: India Tak Terima Tuduhan Xenofobia Biden Hingga Gencatan Senjata Gaza

12 jam lalu

Top 3 Dunia: India Tak Terima Tuduhan Xenofobia Biden Hingga Gencatan Senjata Gaza

Berita Top 3 Dunia pada Sabtu 4 Mei 2024 diawali penolakan India soal tudingan xenofobia oleh Presiden AS Joe Biden

Baca Selengkapnya

Tak Hanya India, Jepang Juga Kecewa Atas Komentar Joe Biden tentang Xenofobia

21 jam lalu

Tak Hanya India, Jepang Juga Kecewa Atas Komentar Joe Biden tentang Xenofobia

Pemerintah Jepang menanggapi komentar Presiden AS Joe Biden bahwa xenofobia menjadi faktor penghambat pertumbuhan ekonomi di Cina, India dan Jepang.

Baca Selengkapnya

Menlu India Tak Terima Komentar Joe Biden tentang Xenofobia

1 hari lalu

Menlu India Tak Terima Komentar Joe Biden tentang Xenofobia

Menteri Luar Negeri India menolak komentar Presiden AS Joe Biden bahwa xenofobia menjadi faktor yang menghambat pertumbuhan ekonomi negaranya.

Baca Selengkapnya

Kanada Tuntut Tiga Tersangka Pembunuhan Pemimpin Sikh, Diduga Terkait India

1 hari lalu

Kanada Tuntut Tiga Tersangka Pembunuhan Pemimpin Sikh, Diduga Terkait India

Polisi Kanada pada Jumat menangkap dan mendakwa tiga pria India atas pembunuhan pemimpin separatis Sikh Hardeep Singh Nijjar tahun lalu.

Baca Selengkapnya

Gejala Baru pada Pasien DBD yang Dialami Penyintas COVID-19

1 hari lalu

Gejala Baru pada Pasien DBD yang Dialami Penyintas COVID-19

Kemenkes mendapat beberapa laporan yang menunjukkan perubahan gejala pada penderita DBD pascapandemi COVID-19. Apa saja?

Baca Selengkapnya

Selain AstraZeneca, Ini Daftar Vaksin Covid-19 yang Pernah Dipakai Indonesia

2 hari lalu

Selain AstraZeneca, Ini Daftar Vaksin Covid-19 yang Pernah Dipakai Indonesia

Selain AstraZeneca, ini deretan vaksin Covid-19 yang pernah digunakan di Indonesia

Baca Selengkapnya

3.300 Video Seks Sekutu PM Modi Menggegerkan Pemilu India

2 hari lalu

3.300 Video Seks Sekutu PM Modi Menggegerkan Pemilu India

India digegerkan oleh beredarnya video seks oleh seorang politisi yang merupakan sekutu PM Narendra Modi.

Baca Selengkapnya

Heboh Efek Samping AstraZeneca, Pernah Difatwa Haram MUI Karena Kandungan Babi

2 hari lalu

Heboh Efek Samping AstraZeneca, Pernah Difatwa Haram MUI Karena Kandungan Babi

MUI sempat mengharamkan vaksin AstraZeneca. Namun dibolehkan jika situasi darurat.

Baca Selengkapnya