Mayoritas Warga Cina Tidak Terpikir Punya Tiga Anak Meskipun Diperbolehkan

Senin, 31 Mei 2021 18:00 WIB

Anak-anak melihat serangga saat mengunjungi Museum Entomologi Shanghai di Shanghai, Cina, 24 Agustus 2020. Selama Festival Sains Shanghai yang berlangsung dari 23-29 Agustus, Museum Entomologi Shanghai akan menyuguhkan siaran langsung daring (livestreaming) tentang sains, pengalaman interaktif, dan berbagai kegiatan bertema lainnya kepada publik. Xinhua/Zhang Jiansong

TEMPO.CO, Jakarta - Pelonggaran kebijakan Keluarga Berencana (KB) oleh Pemerintah Cina tidak disambut antusias oleh warga. Menurut survei terbaru dari media milik pemerintah, Xinhua, mayoritas warga tidak pernah terpikir untuk memiliki tiga anak, baik diperbolehkan maupun tidak.

Diberitakan sebelumnya, Pemerintah Cina memperbolehkan warganya untuk memiliki tiga anak per keluarga Juni ini. Harapannya, hal tersebut bisa menggenjot angka kelahiran yang menurun beberapa tahun terakhir. Ini adalah langkah kedua dari Cina yang pada 2016 memperbolehkan satu keluarga memiliki maksimum dua anak.

"Tidak pernah memikirkan punya tiga anak," ujar 29 ribu dari 31 ribu responden yang ditanyai oleh Xinhua, dikutip dari kantor berita Reuters, Senin, 31 Mei 2021.

Dari 2000 responden yang tersisa, reaksi yang diberikan terpecah menjadi tiga. Ketiganya adalah "siap memiliki tiga anak", "ada di dalam agenda", serta "ragu karena banyak hal harus dipertimbangkan".

Lucunya, survey keluarga berencana tersebut tidak lagi dipublikasikan oleh Xinhua. Menurut laporan Reuters, Xinhua telah menghapus hasil survei yang mereka publikasikan lewat media sosial Weibo itu.

Meski hasil survei sudah tidak bisa lagi dilihat, perbincangan tentang pelonggaran KB masih berlangsung di media sosial. Beberapa mengatakan biaya hidup yang tinggi adalah penyebab utama kenapa warga Cina ragu untuk memiliki anak yang berujung pada rendahnya angka kelahiran.

Menurut data Cina satu dekade terakhir, rata-rata jumlah anak per satu perempuan adalah 1,3.

"Saya bersedia untuk memiliki tiga anak apabila pemerintah memberikan saya 5 Juta Yuan Cina (Rp11 miliar)," ujar salah satu warga Cina di Weibo.

Reaksi warga serupa dengan reaksi para pakar. Sejumlah pakar pesimis pelonggaran yang diterapkan administrasi Presiden Xi Jinping bakal membawa perubahan. Menurut mereka, permasalahan angka kelahiran bukan pada jumlah yang dibatasi, tetapi pada biaya hidup yang tinggi, apalagi untuk menghidupi anak.

"Warga harus memikirkan biaya kegiatan ekstrakurikuler, makanan, liburan, dan sebagainya. Biaya hidup secara cepat akan naik (begitu ada anak). Menaikkan batas kelahiran anak tidak akan mengubah hal tersebut," ujar Li Yifei, sosiolog dari NYU Shanghai, Cina.

Baca juga: Cina Longgarkan Program KB, Perbolehkan Satu Keluarga Punya Tiga Anak

ISTMAN MP | REUTERS


Berita terkait

Kisah Besi Beton 'Banci' Produksi Investor Asal Cina yang Disidak Zulhas

8 jam lalu

Kisah Besi Beton 'Banci' Produksi Investor Asal Cina yang Disidak Zulhas

Mendag Zulkifli Hasan menginspeksi mendadak sebuah pabrik baja milik investor Cina yang meproduksi baja ilegal tidak sesuai SNI.

Baca Selengkapnya

Seperti Dongeng, Kisah Cinta Li Ran Perempuan Cina yang Dinikahi Pangeran Belgia

9 jam lalu

Seperti Dongeng, Kisah Cinta Li Ran Perempuan Cina yang Dinikahi Pangeran Belgia

Seorang perempuan Cina merebut hati Pangeran Charles dan Belgia. Kisah percintaan mereka seperti dalam dongeng.

Baca Selengkapnya

Top 3 Dunia: Sumber Kekayaan Iran hingga Pertemuan Hamas-Fatah di Beijing

13 jam lalu

Top 3 Dunia: Sumber Kekayaan Iran hingga Pertemuan Hamas-Fatah di Beijing

Berita Top 3 Dunia pada Sabtu 27 April 2024 diawali oleh berita soal lima sumber kekayaan negara Iran, yang sedang menghadapi ketegangan dengan Israel

Baca Selengkapnya

Zulhas Ungkap Asal Mula Ditemukannya Baja Ilegal Produksi Pabrik Milik Cina

16 jam lalu

Zulhas Ungkap Asal Mula Ditemukannya Baja Ilegal Produksi Pabrik Milik Cina

Sebuah pabrik baja Cina, PT Hwa Hok Steel, terungkap memproduksi baja tulangan beton tidak sesuai SNI sehingga produk mereka dinyatakan ilegal.

Baca Selengkapnya

Filipina Pastikan Belum Ada Kata Sepakat dengan Beijing soal Laut Cina Selatan

1 hari lalu

Filipina Pastikan Belum Ada Kata Sepakat dengan Beijing soal Laut Cina Selatan

Filipina menyangkal klaim Beijing yang menyebut kedua negara telah mencapai kata sepakat terkait sengketa Laut Cina Selatan

Baca Selengkapnya

Cina Turun Tangan Pertemukan Fatah dan Hamas di Beijing

1 hari lalu

Cina Turun Tangan Pertemukan Fatah dan Hamas di Beijing

Pemerintah Cina turun tangan mempertemukan dua kelompok berseteru di Palestina yaitu Fatah dan Hamas

Baca Selengkapnya

Terkini: Pesan Zulkifli Hasan ke Pejabat Baru Dilantik terkait konflik Timur Tengah, AHY Serahkan 300 Sertifikat Gratis di Sulawesi Tenggara

1 hari lalu

Terkini: Pesan Zulkifli Hasan ke Pejabat Baru Dilantik terkait konflik Timur Tengah, AHY Serahkan 300 Sertifikat Gratis di Sulawesi Tenggara

Menteri Perdagangan Zulkifli Hasan atau Zulhas melantik Pimpinan Tinggi Madya dan Pratama atau Pejabat Eselon I dan II Kementerian Perdagangan.

Baca Selengkapnya

Terkini: Lahan Padi Cina 1 Juta Hektar di Kalimantan Menuai Polemik, Cara Daftar Subsidi LPG 3 Kilogram

2 hari lalu

Terkini: Lahan Padi Cina 1 Juta Hektar di Kalimantan Menuai Polemik, Cara Daftar Subsidi LPG 3 Kilogram

Rencana pembukaan lahan 1 juta hektar untuk padi Cina di Kalimantan menuai pro dan kontra. Cara mendaftar menjadi penerima subsidi LPG 3 kilogram.

Baca Selengkapnya

Menlu Retno Setuju Upaya Bersama Berantas Judi Online: Ini Kejahatan Transnasional

2 hari lalu

Menlu Retno Setuju Upaya Bersama Berantas Judi Online: Ini Kejahatan Transnasional

Menteri Luar Negeri Retno Marsudi menilai penting penanganan judi online dapat diselesaikan secara bekerja sama.

Baca Selengkapnya

Terkini: Usulan BTN Program 3 Juta Rumah Prabowo-Gibran, Pro Kontra Rencana Buka Lahan 1 Juta Ha untuk Padi Cina

2 hari lalu

Terkini: Usulan BTN Program 3 Juta Rumah Prabowo-Gibran, Pro Kontra Rencana Buka Lahan 1 Juta Ha untuk Padi Cina

BTN mengusulkan skema dana abadi untuk membiayai program 3 juta rumah yang dicanangkan oleh pasangan Capres-cawapres terpilih Prabowo-Gibran.

Baca Selengkapnya