Dituduh Sering Sebabkan Listrik Padam, Iran Larang Penambangan Mata Uang Crypto

Kamis, 27 Mei 2021 09:00 WIB

Presiden Iran Hassan Rouhani berbicara selama konferensi pers di Teheran, Iran 14 Desember 2020. [Situs web resmi Kepresidenan Iran/REUTERS]

TEMPO.CO, Jakarta - Demam penambangan mata uang crypto (crytocurrency) ternyata juga melanda Iran. Saking ramainya, tren tersebut sampai dituding pemerintah setempat ikut berperan membebani jaringan listrik nasional beberapa waktu terakhir.

Dikutip dari kantor berita Al Jazeera, administrasi Presiden Hassan Rouhani menyatakan penambangan mata uang crypto akan dilarang untuk sementara waktu. Durasinya kurang lebih empat bulan, hingga 22 September 2021. Hal itu, kata Rouhani, diharapkan bisa meminimalisir frekuensi pemadaman listrik.

"Sekarang di mana-mana ada penambang mata uang crypto yang menghasilkan Bitcoin," ujar Rouhani, Rabu, 26 Mei 2021.

Rouhani menjelaskan bahwa penambangan mata uang crypto sebenarnya sah-sah saja asal tidak memakan daya listrik besar dan legal. Problemnya, kata Rouhani, terlalu banyak penambangan yang ilegal. Sebagai perbandingan, penambangan crypto legal mengkonsumsi 300 MW sementara yang ilegal memakan hingga 2000 MW.

Di luar faktor penambangan mata uang crypto, Rouhani mengatakan penyebab lain seringnya listrik padam akhir-akhir ini adalah minimnya hujan. Rouhani berkata, minimnya hujan membuat pembangkit listrik tenaga air tidak seaktif biasanya.

Oscar mengatakan semenjak Desember 2020, Bitcoin terus mencetak rekor kenaikan harga tertinggi. Menurutnya, tidak menutup kemungkinan, akan ada lagi korporasi atau konglomerat yang akan membeli Bitcoin dalam waktu dekat. Dia menilai jika pembelian atau permintaan masif terus terjadi, maka kemungkinan besar harga Bitcoin akan terus meningkat. Seperti apa yang diprediksi JP Morgan sebelumnya, Bitcoin bisa mencapai Rp 2 miliar pada tahun ini atau tahun depan. REUTERS/Dado Ruvic


Kepala Komisi Ekonomi Digital Parlemen Iran, Mojtaba Tavangar, tidak setuju dengan pernyataan Rouhani. Ia berkata, penambangan mata uang crypto sebenarnya hanya mengcover satu persen dari total output daya listrik nasional.

"Penyebab masih seringnya listrik padam bukan penambangan mata uang crypto, tetapi seretnya pendanaan dan usangnya distribusi serta jaringan listrik," ujar Tavangar.

Sebagai catatan, Iran adalah salah satu negara yang diminati sebagai lokasi penambangan mata uang crypto seperti Bitcoin, Ethereum, maupun Dogecoin. Kurang lebih 4,5 persen dari penambangan Bitcoin global mengambil lokasi di Iran. Nilau uang yang dihasilkan bisa mencapai US$1 miliar.

Namun, beberapa tahun terakhir, Pemerintah Iran aktif menggrebek penambangan-penambangan mata uang crypto ilegal. Pemerintah Iran bahkan sampai meminta badan intelijennya untuk menggiatkan penggrebekan itu dan menjanjikan hadiah US$900 untuk siapapun yang melaporkan penambangan liar.

Beberapa hari terakhir, nilai mata uang crypto anjlok akibat aksi taipan mobil listrik dan teknologi Elon Musk. Elon Musk mengubah kebijakan Tesla dengan tidak lagi menerima pembayaran dengan Bitcoin. Alasan Musk, penambangan Bitcoin tidak ramah lingkungan. Hal itu direspon pasar sebagai penarikan dukungan Musk terhadap mata uang digital.

Baca juga: Bitcoin Kembali Menuju USD 40 Ribu, Sinyal Positif Aset Kripto?

ISTMAN MP | AL JAZEERA

Berita terkait

5 Mata Uang dengan Nilai Paling Lemah di Dunia

2 hari lalu

5 Mata Uang dengan Nilai Paling Lemah di Dunia

Daftar negara dengan mata uang terlemah menjadi perhatian utama bagi para pengamat ekonomi dan pelaku pasar.

Baca Selengkapnya

Indonesia - Iran Jalin Kerjasama Teknologi Pertanian

2 hari lalu

Indonesia - Iran Jalin Kerjasama Teknologi Pertanian

Iran akan mendorong pertukaran ekspor impor pada subsektor hortikultura khususnya yang berkaitan dengan buah-buahan

Baca Selengkapnya

Iran akan Bebaskan Awak Kapal Portugal yang Disita di Selat Hormuz

4 hari lalu

Iran akan Bebaskan Awak Kapal Portugal yang Disita di Selat Hormuz

Iran mengatakan akan membebaskan awak kapal berbendera Portugal yang disita pasukannya bulan ini.

Baca Selengkapnya

Top 3 Dunia: Sumber Kekayaan Iran hingga Pertemuan Hamas-Fatah di Beijing

4 hari lalu

Top 3 Dunia: Sumber Kekayaan Iran hingga Pertemuan Hamas-Fatah di Beijing

Berita Top 3 Dunia pada Sabtu 27 April 2024 diawali oleh berita soal lima sumber kekayaan negara Iran, yang sedang menghadapi ketegangan dengan Israel

Baca Selengkapnya

5 Sumber Kekayaan Negara Iran, Ada Gas Alam Hingga Saffron

5 hari lalu

5 Sumber Kekayaan Negara Iran, Ada Gas Alam Hingga Saffron

Iran dikenal memiliki sumber daya alam dan potensi kekayaan yang tinggi. Termasuk saffron, apakah itu?

Baca Selengkapnya

Top 3 Dunia: Ditipu Elon Musk Palsu Hingga Judi Online Kejahatan Transnasional

5 hari lalu

Top 3 Dunia: Ditipu Elon Musk Palsu Hingga Judi Online Kejahatan Transnasional

Berita Top 3 Dunia pada Jumat 26 April 2024 diawali oleh kabar seorang wanita di Korea Selatan ditipu oleh orang yang mengaku sebagai Elon Musk

Baca Selengkapnya

Wanita Korsel Ditipu Elon Musk Palsu Lewat Deepfake, Rugi Rp 811 Juta

6 hari lalu

Wanita Korsel Ditipu Elon Musk Palsu Lewat Deepfake, Rugi Rp 811 Juta

Elon Musk palsu menipu seorang wanita di Korea Selatan dengan menggunakan aplikasi deepfake. Bagaimana modusnya?

Baca Selengkapnya

Saat Iran Serang Israel, Begini Pertempuran yang Terjadi di Udara dan Antariksa

6 hari lalu

Saat Iran Serang Israel, Begini Pertempuran yang Terjadi di Udara dan Antariksa

Jet tempur AS, Prancis, Inggris,dan Yordania ikut turun laga pada malam Iran menyerang Israel secara langsung dan keras.

Baca Selengkapnya

Rusia Siap Pasok Pesawat Tempur Sukhoi Jika Indonesia Berminat

7 hari lalu

Rusia Siap Pasok Pesawat Tempur Sukhoi Jika Indonesia Berminat

Kedubes Rusia mengatakan Moskow siap memasok pesawat tempur Sukhoi jika ada minat dari Jakarta.

Baca Selengkapnya

Jumlah dan Jenis Senjata Iran yang Digunakan Saat Serang Israel

7 hari lalu

Jumlah dan Jenis Senjata Iran yang Digunakan Saat Serang Israel

Iran meluncurkan 320 hingga 350 senjata yang membawa bahan peledak seberat total 85 ton ke Israel pada Sabtu dinihari, 13 April 2024.

Baca Selengkapnya