Dua kereta LRT di Malaysia saling bertabrakan. Sebanyak 210 orang mengalami cedera dalam kecelakaan kereta yang penyebabnya belum diketahui itu. Sumber: Twitter/ Bernama
TEMPO.CO, Jakarta - Untuk pertama kalinya dalam 23 tahun terjadi kecelakaan kereta LRT (Light Rapid Transit) di Malaysia. Dikutip dari Channel News Asia, dua LRT bertubrukan ketika melintas di jalur bawah tanah, Senin, 24 Mei 2021. Sebanyak 210 orang mengalami cedera dalam kecelakaan tersebut dan untungnya tidak ada korban jiwa sejauh ini.
"Kereta LRT yang membawa penumpang bertabrakan dengan kereta LRT kosong. Hal itu berujung pada para penumpang terlempar dan saling menindih satu sama lain," ujar Menteri Wilayah Federal Annuar Musa.
Musa melanjutkan, kereta yang membawa penumpang berasal dari stasiun Ampang. Ketika tabrakan terjadi, kereta tersebut tengah melintas jalur di bawah gedung KLCC.
Ke-210 penumpang yang cedera, kata Musa, telah dievakuasi dari dalam kereta. Mereka sekarang menjalani pertolongan darurat atau dilarikan ke rumah sakit untuk yang cederanya serius.
Menurut Departemen Pemadam Kebakaran Kuala Lumpur, dari 210 orang yang cedera, 47 mengalami cedera serius. Mereka yang dilarikan ke rumah sakit terlebih dulu. Sementara itu, sisanya, hanya mengalami luka-luka ringan.
Asisten Komisioner Kepolisian Kerajaan Malaysia, Mohamad Zainal Abudllah, mengatakan investigasi atas penyebab kecelakaan masih diselidiki. Dugaan sejauh ini, kecelakaan disebabkan miskomunikasi antara pusat operasi LRT.
"Kami akan menyelidiki lebih lanjut insiden ini, apakah ini hasil dari kelalaian seseorang atau hal lain. Ini penting karena berkaitan dengan keamanan publik dan banyak orang cedera dalam kecelakaan ini," ujar Abdullah menjelaskan investigasi kecelakaan kereta.