Akibat Pandemi di India, Kasus COVID-19 di Nepal Naik 57 Kali Lipat

Rabu, 5 Mei 2021 20:30 WIB

Orang-orang terlihat di Kuil Pashupatinath di Kathmandu, Nepal, pada 16 Desember 2020. Kuil Pashupatinath di Nepal pada Rabu (16/12) pagi dibuka kembali untuk para umat Hindu, hampir delapan bulan usai ditutup karena pandemi COVID-19. (Xinhua/Sulav Shrestha)

TEMPO.CO, Jakarta - Buruknya pandemi COVID-19 di India berdampak besar ke Nepal. Dikutip dari kantor berita Reuters, jumlah kasus di Nepal meningkat puluhan kali lipat sejak pandemi COVID-19 di India memburuk. Federasi Internasional Palang Merah mengatakan, memburuknya situasi di Nepal adalah bukti betapa bahayanya situasi di India jika tak kunjung terkendali.

"Kita harus bertindak sesegera mungkin untuk menjaga kemungkinan mengendalikan bencana ini. Virus COVID-19 tidak peduli terhadap batas antar negara dan varian baru bergerak liar di Asia," ujar Alexander Matehou, Direktur Asia Pasifik untuk organisasi asal Jenewa itu, Rabu, 5 Mei 2021.

Mengacu pada data WorldOMeter, jumlah kasus COVID-19 harian di Nepal sekarang berada di kisaran 7000 kasus per hari. Dua hari sebelumnya, jumlah kasus berada di kisaran 5000 per hari.

Dibanding India yang jumlah kasus hariannya berada di kisaran 300 ribu per hari, jumlah di Nepal belum seberapa. Namun, perbedaan jumlah kasus Nepal pada bulan April dan Mei mencolok.

Seorang pasien yang menderita penyakit Covid-19 menerima perawatan di bangsal sebuah rumah sakit di New Delhi, India, 1 Mei 2021. [REUTERS / Danish Siddiqui]

Di bulan April, jumlah kasus COVID-19 harian di Nepal masih di rentang 100-150 kasus per hari. Di bulan Mei, jumlah kasus harian sudah mencapai 5000 lebih. Laporan Reuters mengatakan, jumlah kasus di Nepal Mei ini 57 kali lipat lebih banyak dibanding April lalu.

Peningkatan jumlah kasus yang pesat itu membuat sistem kesehatan di Nepal kelimpungan. Rumah sakit mulai penuh dan jenazah korban COVID-19 pun menumpuk. Di saat bersamaan, kampanye vaksinasi belum berjalan penuh karena baru 1 persen populasi yang telah disuntik vaksin.

"Apa yang terjadi di India sekarang adalah gambaran perihal apa yang mungkin terjadi di Nepal nanti jika pandemi tidak segera dikendalikan. Pandemi ini memakan nyawa tiap menitnya."

"Betapa mengerikan melihat warga tidak bisa mengucapkan perpisahan terhadap anggota keluarganya yang meninggal akibat COVID-19. Proses Kremasi pun mencapai rekor terbaru akibat varian baru COVID-19 yang menyerang kelompok usia berapapun di Nepal," ujar Kepala Palang Merah Nepal, Netra Prasad.

Laporan Reuters menambahkan bahwa Pakistan dan Bangladesh berpotensi mengalami nasib serupa dengan India. Ruang perawatan intensif di keduanya juga mulai penuh akibat pasien COVID-19. Bahkan ada yang tutup.

Baca juga: Pengadilan di India Anggap Macetnya Pasokan Oksigen Sama Dengan Genosida

ISTMAN MP | REUTERS








Berita terkait

Rekap Hasil Thailand Open 2024: Tuan Rumah Juara Umum dengan 2 Gelar, Wakil Indonesia Jadi Runner-up

5 jam lalu

Rekap Hasil Thailand Open 2024: Tuan Rumah Juara Umum dengan 2 Gelar, Wakil Indonesia Jadi Runner-up

Tuan rumah jadi juara umum dengan dua gelar di Thailand Open 2024, tiga gelar lainnya diraih Cina, India, dan Malaysia.

Baca Selengkapnya

Dharma Pongrekun Maju di Pilkada DKI Jalur Independen, Pernah Disorot Soal Covid-19 sebagai Rekayasa

17 jam lalu

Dharma Pongrekun Maju di Pilkada DKI Jalur Independen, Pernah Disorot Soal Covid-19 sebagai Rekayasa

Pernyataan Dharma Pongrekun pernah kontroversi saat pandemi Covid-19 karena menurutnya hasil konspirasi dan rekayasa. Kini, ia maju Pilkada DKI.

Baca Selengkapnya

Kemenkes Minta Jemaah Haji Waspada Virus MERS-CoV, Ini Penularan dan Gejalanya

17 jam lalu

Kemenkes Minta Jemaah Haji Waspada Virus MERS-CoV, Ini Penularan dan Gejalanya

Kemenkes minta jemaah haji mewaspadai virus MERS-CoV pada musim haji. Berikut gejalanya dan risiko terinfeksi virus ini.

Baca Selengkapnya

Amerika Serikat Tengah Waspada FLiRT Subvarian Covid-19 Baru

18 jam lalu

Amerika Serikat Tengah Waspada FLiRT Subvarian Covid-19 Baru

Data Pusat Pengendalian dan Pencegahan Penyakit Amerika Serikat, subvarian Covid-19 dari SARS-CoV-2 disebut FLiRT kini menjadi varian dominan di AS.

Baca Selengkapnya

Kenalan dengan Kami Rita, Pendaki yang Pecahkan Rekor Capai Gunung Everest 29 Kali

1 hari lalu

Kenalan dengan Kami Rita, Pendaki yang Pecahkan Rekor Capai Gunung Everest 29 Kali

Menurut Guinness Book of World Records, Kami Rita telah mendaki Everest hampir setiap tahun sejak pendakian pertamanya pada 1994.

Baca Selengkapnya

Terkini: Penjelasan Wamendag Aturan Impor Tiga Kali Direvisi, Derita Warga Sekitar Smelter Nikel PT KFI

1 hari lalu

Terkini: Penjelasan Wamendag Aturan Impor Tiga Kali Direvisi, Derita Warga Sekitar Smelter Nikel PT KFI

Pemerintah telah merevisi kebijakan impor menjadi Peraturan Menteri Perdagangan atau Permendag Nomor 8 Tahun 2024. Wamendag sebut alasannya.

Baca Selengkapnya

OJK Ungkap Potensi Kredit Bermasalah Perbankan usai Relaksasi Restrukturisasi Pandemi Dihentikan

1 hari lalu

OJK Ungkap Potensi Kredit Bermasalah Perbankan usai Relaksasi Restrukturisasi Pandemi Dihentikan

OJK mengungkap prediksi kredit bermasalah perbankan.

Baca Selengkapnya

Traveling ke India Coba Aktivitas Seru Mengamati Bintang

1 hari lalu

Traveling ke India Coba Aktivitas Seru Mengamati Bintang

Aktivitas seru yang dikenal dengan istilah stargazing juga bisa didapatkan di India

Baca Selengkapnya

8 Destinasi Slow Travel di Asia Termasuk di Indonesia

1 hari lalu

8 Destinasi Slow Travel di Asia Termasuk di Indonesia

Slow travel memungkinkan wisatawan merasakan budaya lokal dan menjauh dari keramaian

Baca Selengkapnya

Intrik di Rumah Bordil, Sinopsis dan Daftar Pemeran dalam Serial India Heeramandi: The Diamond Bazaar

2 hari lalu

Intrik di Rumah Bordil, Sinopsis dan Daftar Pemeran dalam Serial India Heeramandi: The Diamond Bazaar

Serial India Heeramandi: The Diamond Bazaar yang sudah tayang di Netflix memiliki alur kompleks dan menampilkan aktor serta aktris ternama.

Baca Selengkapnya