Organisasi Ansaar International Dilarang di Jerman

Rabu, 5 Mei 2021 19:30 WIB

Organisasi Ansaar International dilarang di Jerman. Kepolisian melakukan penggeledahan di kantor organsisasi itu pada 5 Mei 2021, yang dicurigai telah mendanai terorisme. Sumber: Reuters

TEMPO.CO, Jakarta - Jerman pada Rabu, 5 Mei 2021, mengumumkan melarang Ansaar International, yakni sebuah organisasi internasional yang diyakini Berlin telah mendanai terorisme di berbagai belahan negara. Aparat kepolisian telah melakukan penggeledahan pada organisasi tersebut.

“Jika Anda ingin memerangi terorisme, maka Anda harus mengeringkan sumber pendanaannya,” kata Menteri Dalam Negeri Jerman Horst Seehofer.

Sedangkan Ansaar International dalam situs mereka menyatakan mereka memberikan bantuan kemanusiaan kepada orang-orang yang terdampak oleh perang dan krisis. Caranya dengan membangun atau mendanai pembangunan rumah sakit – rumah sakit, panti asuhan dan sekolah.

Menurut Seehofer, Ansaar International dan organisasi yang terkait dengannya, telah menyebarkan pandangan salafi dan mendanai teror di berbagai dunia di bawah kedok bantuan kemanusiaan.

Ansaar International, yang berkantor di wilayah barat Kota Duesseldorf, menolak berkomentar atas keputusan Pemerintah Jerman ini. Mereka juga enggan mengomentari penggeledahan yang dilakukan.

Advertising
Advertising

Kementerian Dalam Negeri Jerman mengatakan ada sekitar seribu aparat kepolisian Jerman yang dikerahkan dalam penggeledahan ke kantor Ansaar International, yang tersebar di 10 negara bagian di Jerman. Mereka juga menyita uang sebesar 150 ribu euro (Rp 2,6 miliar).

Sebelumnya pada 2019, kepolisian juga pernah menggeledah kantor-kantor Ansaar International dan organisasi lainnya yang dicurigai telah mendanai kelompok Hamas di Palestina. Hamas sudah masuk daftar hitam Uni Eropa.

Baca juga: Jerman, Prancis, dan Spanyol Siap Lanjutkan Rencana Proyek Jet Tempur Bersama

Sumber: Reuters

Berita terkait

Berbeda dari Columbia, UC Berkeley Izinkan Mahasiswa Pro-Palestina Unjuk Rasa Damai

1 jam lalu

Berbeda dari Columbia, UC Berkeley Izinkan Mahasiswa Pro-Palestina Unjuk Rasa Damai

Protes mahasiswa pro-Palestina di Universitas California, Berkeley (UC Berkeley) berlangsung tanpa penangkapan oleh polisi.

Baca Selengkapnya

300 Demonstran pro-Palestina di Universitas Colombo Ditahan

5 jam lalu

300 Demonstran pro-Palestina di Universitas Colombo Ditahan

Sekitar 300 demonstran pro-Palestina di Universitas Colombia ditahan polisi setelah unjuk rasa mulai mengganggu proses belajar-mengajar.

Baca Selengkapnya

Korea Selatan Tingkatkan Peringatan Terorisme di Kantor Diplomatiknya di Lima Negara

13 jam lalu

Korea Selatan Tingkatkan Peringatan Terorisme di Kantor Diplomatiknya di Lima Negara

Kementerian Luar Negeri Korea Selatan meningkatkan level kewaspadaan terorisme di kantor diplomatiknya di lima negara.

Baca Selengkapnya

Polisi Ungkap Tempat Produksi Ganja Sintetis 'Pinaca' di Sentul, Bahan Baku Dibeli dari Cina Pakai Crypto

16 jam lalu

Polisi Ungkap Tempat Produksi Ganja Sintetis 'Pinaca' di Sentul, Bahan Baku Dibeli dari Cina Pakai Crypto

Polda Metro Jaya mengungkap laboratorium terselubung narkoba jenis cannabinoid/MDMB-4en-Pinaca atau ganja sintetis di Sentul, Bogor.

Baca Selengkapnya

KPK Temukan Dokumen dan Bukti Elektronik soal Proyek Pengadaan Rumah Dinas saat Geledah Kantor Setjen DPR

16 jam lalu

KPK Temukan Dokumen dan Bukti Elektronik soal Proyek Pengadaan Rumah Dinas saat Geledah Kantor Setjen DPR

KPK menemukan beberapa dokumen yang berhubungan dengan proyek dugaan korupsi pengadaan perlengkapan rumah dinas DPR dalam penggeledahan.

Baca Selengkapnya

Pembunuh Mayat dalam Koper Diduga Tak Sendirian Membunuh Korban

17 jam lalu

Pembunuh Mayat dalam Koper Diduga Tak Sendirian Membunuh Korban

Polisi saat ini masih mendalami keterlibatan orang-orang yang diduga membantu pelaku pembunuhan korban yang mayatnya ditemukan dalam koper.

Baca Selengkapnya

Donald Trump Memuji Penggerebekan Unjuk Rasa Pro-Palestina oleh Polisi New York

18 jam lalu

Donald Trump Memuji Penggerebekan Unjuk Rasa Pro-Palestina oleh Polisi New York

Donald Trump memuji polisi New York yang menggerebek unjuk rasa pro-Palestina di Universitas Columbia.

Baca Selengkapnya

Korlantas Polri Tegaskan Pelat Dinas Berkode ZZ Harus Patuhi Aturan Ganjil Genap

18 jam lalu

Korlantas Polri Tegaskan Pelat Dinas Berkode ZZ Harus Patuhi Aturan Ganjil Genap

Korlantas Polri memastikan pelat nomor khusus kendaraan dinas berkode 'ZZ' harus tetap mematuhi aturan ganjil genap.

Baca Selengkapnya

Polisi Ungkap Mayat Perempuan dalam Koper Sempat Disetubuhi sebelum Dibunuh

19 jam lalu

Polisi Ungkap Mayat Perempuan dalam Koper Sempat Disetubuhi sebelum Dibunuh

Polisi mengungkapkan Ahmad Arif Ridwan Nuwloh (29) menyetubuhi RM, sebelum membunuhnya dan mayat perempuan itu ditemukan di dalam koper di Cikarang.

Baca Selengkapnya

Perusahaan Malaysia dan Jermat Minat Investasi di IKN, OIKN Sebut 3 LoI, Rencana Kantor Kedubes Pindah hingga..

1 hari lalu

Perusahaan Malaysia dan Jermat Minat Investasi di IKN, OIKN Sebut 3 LoI, Rencana Kantor Kedubes Pindah hingga..

Deputi Otorita IKN Agung Wicaksono menyatakan beberapa perusahaan dari Malaysia dan Jerman telah menyatakan minatnya untuk berinvestasi di IKN.

Baca Selengkapnya