Pemerintah Tandingan Myanmar Tak Akan Melayani ASEAN Sampai Tapol Dibebaskan

Rabu, 28 April 2021 16:30 WIB

Para perempuan membawa pot dengan bunga saat mereka mengambil bagian dalam protes terhadap kudeta militer di Yangon, Myanmar 13 April 2021. [REUTERS / Stringer]

TEMPO.CO, Jakarta - Pemerintah tandingan di Myanmar, National Unity Government (NUG), menyatakan tidak akan melayani dialog apapun dengan ASEAN perihal penyelesaian krisis. Dikutip dari Channel News Asia, mereka baru akan melayani pembicaraan apabila tahanan politik telah dibebaskan.

"Sebelum dialog konstruktif bisa dilakukan, ada syarat yang harus dipenuhi dulu yaitu pembebasan tahanan politik seperti Presiden Win Myint dan Penasihat Negara Aung San Suu Kyi," ujar Perdana Menteri NUG, Mahn Winn Khaing Thann, Rabu, 28 April 2021.

NUG menjelaskan, sikap tersebut mereka ambil untuk memastikan bahwa memang ada upaya untuk membebaskan para tahanan politik, baik dari ASEAN maupun Junta Militer Myanmar. Sebab, sejauh ini, belum ada sikap tegas apapun dari Junta Militer Myanmar untuk mengakhiri krisis usai menghadiri KTT ASEAN pekan lalu yang menghasilkan 5 poin konsensu.

Terakhir kali Junta Militer Myanmar memberikan tanggapan soal hasil KTT ASEAN, mereka hanya menyatakan bakal menimbang baik-baik kelima poin yang dihasil. Perihal pelaksanaannya, mereka mengklaim bakal mengaplikasikannya begitu situasi stabil. Sebagaimana diketahui, belum ada tanda-tanda situasi akan membaik di Myanmar karena masih banyaknya orang yang ditangkap maupun tewas ditembak oleh perosnil militer.

Menurut laporan Asosiasi Bantuan Hukum untuk Tahanan Politik, total ada 3400 lebih orang yang ditahan Militer Myanmar selama krisis berlangsung. Mereka terdiri atas warga sipil, selebritas, influencer, aktivis, politisi, hingga pejabat negara. Aung San Suu Kyi adalah salah satunya, ditangkap pada 1 Februari lalu dan sekarang menjadi terdakwa untuk berbagai kasus.

Dalam KTT ASEAN, konsensus yang dihasilkan melingkupi berbagai hal. Kelimanya terdiri atas dialog konstruktif, penghentian kekerasan, mediasi antara segala pihak, pemberian bantuan kemanusiaan, dan pengiriman delegasi ASEAN ke Myanmar. Pembebasan tahanan politik disinggung, namun tidak menjadi fokus utama dalam konsensus itu.

Baca juga: PBB: Konsensus ASEAN Soal Myanmar Harus Diwujudkan, Jangan di Atas Kertas Saja

ISTMAN MP | CHANNEL NEWS ASIA


Berita terkait

5 Negara Ini Sedang Alami Cuaca Panas Ekstrem, Waspada Saat Mengunjunginya

3 hari lalu

5 Negara Ini Sedang Alami Cuaca Panas Ekstrem, Waspada Saat Mengunjunginya

Sejumlah negara sedang mengalami cuaca panas ekstrem. Mana saja yang sebaiknya tak dikunjungi?

Baca Selengkapnya

Cuaca Panas Ekstrem Melanda Asia, Myanmar Tembus 48,2 Derajat Celcius

5 hari lalu

Cuaca Panas Ekstrem Melanda Asia, Myanmar Tembus 48,2 Derajat Celcius

Asia alamai dampak krisis perubahan iklim. Beberapa negara dilanda cuaca panas ekstrem. Ada yang mencapai 48,2 derajat celcius.

Baca Selengkapnya

PM Singapura Sebut Jokowi Berkontribusi bagi Kawasan

6 hari lalu

PM Singapura Sebut Jokowi Berkontribusi bagi Kawasan

Perdana Menteri Singapura Lee Hsien Loong mengakui kontribusi Presiden Jokowi, baik bagi Indonesia maupun kawasan.

Baca Selengkapnya

Giliran KKP Tangkap Kapal Asing Malaysia yang Menangkap Ikan di Selat Malaka

9 hari lalu

Giliran KKP Tangkap Kapal Asing Malaysia yang Menangkap Ikan di Selat Malaka

KKP meringkus satu kapal ikan asing ilegal berbendera Malaysia saat kedapatan menangkap ikan di Selat Malaka.

Baca Selengkapnya

Inggris Kucurkan Rp505 M untuk Program Integrasi Ekonomi ASEAN

10 hari lalu

Inggris Kucurkan Rp505 M untuk Program Integrasi Ekonomi ASEAN

Inggris dan ASEAN bekerja sama dalam program baru yang bertujuan untuk mendorong integrasi ekonomi antara negara-negara ASEAN.

Baca Selengkapnya

Retno Marsudi Hadiri ASEAN Future Forum di Vietnam

11 hari lalu

Retno Marsudi Hadiri ASEAN Future Forum di Vietnam

Retno Marsudi di antaranya menghadiri ASEAN Future Forum di Vietnam sebagai platform tukar pandangan dan ide mengenai masa depan ASEAN

Baca Selengkapnya

Pupuk Indonesia Perluas Jaringan ke ASEAN

11 hari lalu

Pupuk Indonesia Perluas Jaringan ke ASEAN

PT Pupuk Indonesia memperluas jaringan ke tingkat ASEAN.

Baca Selengkapnya

Perang Saudara Myanmar: Kelompok Perlawanan Tarik Pasukan dari Perbatasan Thailand

11 hari lalu

Perang Saudara Myanmar: Kelompok Perlawanan Tarik Pasukan dari Perbatasan Thailand

Tentara Pembebasan Nasional Karen memutuskan menarik pasukannya dari perbatasan Thailand setelah serangan balasan dari junta Myanmar.

Baca Selengkapnya

Jenderal Myanmar Menghilang Setelah Serangan Pesawat Tak Berawak

11 hari lalu

Jenderal Myanmar Menghilang Setelah Serangan Pesawat Tak Berawak

Wakil Ketua Junta Myanmar menghilang setelah serangan drone. Ia kemungkinan terluka.

Baca Selengkapnya

Ribuan Warga Rohingya Berlindung ke Perbatasan Myanmar-Bangladesh

14 hari lalu

Ribuan Warga Rohingya Berlindung ke Perbatasan Myanmar-Bangladesh

Ribuan warga etnis Rohingya yang mengungsi akibat konflik di Myanmar, berkumpul di perbatasan Myanmar-Bangladesh untuk mencari perlindungan

Baca Selengkapnya