Indonesia Terima 3,8 Juta Vaksin COVID-19 AstraZeneca dari COVAX

Senin, 26 April 2021 19:20 WIB

Presiden Joko Widodo (kiri depan) berjalan bersama dengan Menteri Luar Negeri Retno Marsudi (kanan depan) saat menghadiri KTT ASEAN, di Gedung Sekretariat ASEAN, di Jakarta, Sabtu, 24 April 2021. ANTARA FOTO/HO-Setpres

TEMPO.CO, Jakarta - Batch kedua donasi vaksin COVID-19 dari COVAX akhirnya tiba di Indonesia. Menteri Luar Negeri Retno Marsudi menyampaikan, Indonesia menerima 3.852.000 dosis vaksin AstraZeneca pada batch terbaru ini. Sebagai perbandingan, pada batch pertama yang berlangsung Maret lalu, Indonesia menerima 1,1 juta dosis.

"Dengan kedatangan batch kedua ini, maka Indonesia sudah menerima vaksin COVID-19 AstraZeneca dari COVAX sebesar 4.965.600 dosis," ujar Retno Marsudi dalam keterangan persnya, Senin, 26 April 2021.

Retno Marsudi melanjutkan, jika vaksin COVID-19 dari jalur multi-lateral itu ditambahkan dengan jumlah dari jalur bilateral, maka total Indonesia sudah mendapat 67.465.600 dosis. Vaksin COVID-19 tersebut tidak semuanya AstraZeneca, ada juga yang merupakan produk dari Sinovac.

Sebagai catatan, pengiriman batch kedua ini belum mengcover seluruh dosis vaksin COVID-19 yang dipersiapkan COVAX untuk Indonesia. Lembaga inisiatif Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) itu menjanjikan 11, 7 juta dosis.

Petugas kesehatan menunjukan vial vaksin COVID-19 AstraZeneca dosis pertama untuk prajurit TNI AU di Perawatan Umum Lanud Husein Sastranegara, Bandung, Jawa Barat, 1 April 2021. TEMPO/Prima Mulia

"Pemerintah Indonesia mengupayakan ada cukup untuk kebutuhan dalam negeri sambil terus memperjuangkan kesetaraan vaksin untuk semua negara. Itulah kenapa Indonesia aktif dalam pembahasan vaksin COVID-19," ujar Retno Marsudi menegaskan.

Sebelumnya, WHO menyebut distribusi vaksin COVID-19 global masih belum merata. Menurut Direktur Jenderal WHO, Tedros Adhanom Ghebreyesus, mayoritas suplai vaksin COVID-19 global masih dikuasai negara-negara kaya sehingga negara-negara berkembang berakhir dengan jumlah vaksin yang minim.

Atas hal tersebut, Ghebreyesus kembali meminta negara-negara kaya dengan surplus vaksin COVID-19 untuk menyumbangkan sebagai suplainya via COVAX. Salah satunya adalah Amerika yang dikabarkan akan memiliki surplus vaksin COVID-19 hingga 600 juta dosis.

"Nyaris 900 juta dosis vaksin COVID-19 telah didistribusikan secara global. Namun, 81 persen di antaranya diterima oleh negara-negara dengan berpendapatan tinggi atau menengah ke atas. Negara-negara dengan pendapatan rendah hanya menerima 0,3 persen," ujar Ghebreyesus, dikutip dari kantor berita Reuters, pada 23 April 2021.

Baca juga: WHO: Dari 900 Juta Dosis Vaksin COVID-19, 81 Persennya ke Negara Kaya

ISTMAN MP | REUTERS

Berita terkait

Heboh Efek Samping AstraZeneca, Pernah Difatwa Haram MUI Karena Kandungan Babi

19 menit lalu

Heboh Efek Samping AstraZeneca, Pernah Difatwa Haram MUI Karena Kandungan Babi

MUI sempat mengharamkan vaksin AstraZeneca. Namun dibolehkan jika situasi darurat.

Baca Selengkapnya

Kunjungan Kerja ke Turkiye, Retno Marsudi Bawa Isu Palestina

28 menit lalu

Kunjungan Kerja ke Turkiye, Retno Marsudi Bawa Isu Palestina

Retno Marsudi menyebut Turkiye dan Indonesia sepakat perlunya memperkuat kolaborasi kedua negara guna mendukung perjuangan bangsa Palestina.

Baca Selengkapnya

Retno Marsudi Bahas Langkah Perlindungan WNI di Tengah Krisis Timur Tengah

1 jam lalu

Retno Marsudi Bahas Langkah Perlindungan WNI di Tengah Krisis Timur Tengah

Retno Marsudi menilai situasi Timur Tengah telah mendesak Indonesia untuk mempersiapkan diri jika situasi semakin memburuk, termasuk pelindungan WNI

Baca Selengkapnya

Komnas PP KIPI Sebut Tidak Ada Efek Samping Vaksin AstraZeneca di Indonesia

3 jam lalu

Komnas PP KIPI Sebut Tidak Ada Efek Samping Vaksin AstraZeneca di Indonesia

Sebanyak 453 juta dosis vaksin telah disuntikkan ke masyarakat Indonesia, dan 70 juta dosis di antaranya adalah vaksin AstraZeneca.

Baca Selengkapnya

Pembekuan Darah Usai Vaksinasi AstraZeneca, Epidemiolog: Kasusnya Langka dan Risiko Terkena Minim

3 jam lalu

Pembekuan Darah Usai Vaksinasi AstraZeneca, Epidemiolog: Kasusnya Langka dan Risiko Terkena Minim

Pasien pembekuan darah pertama yang disebabkan oleh vaksin AstraZeneca adalah Jamie Scott.

Baca Selengkapnya

Fakta-fakta Vaksin AstraZeneca: Efek Samping, Kasus Hukum hingga Pengakuan Perusahaan

14 jam lalu

Fakta-fakta Vaksin AstraZeneca: Efek Samping, Kasus Hukum hingga Pengakuan Perusahaan

Astrazeneca pertama kalinya mengakui efek samping vaksin Covid-19 yang diproduksi perusahaan. Apa saja fakta-fakta seputar kasus ini?

Baca Selengkapnya

Kemenkes, UNDP dan WHO Luncurkan Green Climate Fund untuk Bangun Sistem Kesehatan Menghadapi Perubahan Iklim

23 jam lalu

Kemenkes, UNDP dan WHO Luncurkan Green Climate Fund untuk Bangun Sistem Kesehatan Menghadapi Perubahan Iklim

Inisiatif ini akan membantu sistem kesehatan Indonesia untuk menjadi lebih tangguh terhadap dampak perubahan iklim.

Baca Selengkapnya

Retno Marsudi Kunjungan Kerja ke Turkiye untuk Mempererat Hubungan Kedua Negara

1 hari lalu

Retno Marsudi Kunjungan Kerja ke Turkiye untuk Mempererat Hubungan Kedua Negara

Retno Marsudi kunjungan kerja ke Turkiye pada Rabu, 1 Mei 2024, untuk mempererat hubungan kedua negara.

Baca Selengkapnya

Top 3 Dunia: AstraZeneca Ada Efek Samping dan Unjuk Rasa Pro-Palestina

1 hari lalu

Top 3 Dunia: AstraZeneca Ada Efek Samping dan Unjuk Rasa Pro-Palestina

Top 3 dunia, AstraZeneca, untuk pertama kalinya, mengakui dalam dokumen pengadilan bahwa vaksin Covid-19 buatannya dapat menyebabkan efek samping

Baca Selengkapnya

Untuk Pertama Kali, AstraZeneca Akui Vaksin Covidnya Punya Efek Samping Langka

1 hari lalu

Untuk Pertama Kali, AstraZeneca Akui Vaksin Covidnya Punya Efek Samping Langka

Perusahaan farmasi AstraZeneca digugat dalam gugatan class action atas klaim bahwa vaksin Covid-19 produksinya menyebabkan kematian dan cedera serius

Baca Selengkapnya