Kekerasan pada Etnis Uighur, Parlemen Minta Inggris Bertindak

Jumat, 23 April 2021 16:38 WIB

Massa dari Aliansi Peduli Muslim Uighur saat melakukan aksi solidaritas di depan Kedutaan Besar Republik Rakyat Cina di Kuningan, Jakarta, Jumat, 27 Desember 2019. Dugaan persekusi dan diskriminasi terhadap etnis Muslim Uighur di wilayah Xinjiang telah berlangsung lama. TEMPO/Hilman Fathurrahman W

TEMPO.CO, Jakarta - Parlemen Inggris pada Rabu, 21 April 2021, menyerukan agar London mengambil langkah nyata untuk mengakhiri apa yang anggota parlemen gambarkan sebagai genosida di wilayah Xinjiang, Cina.

Seruan dari parlemen Inggris itu menambah tekanan pada para menteri untuk mengambil tindakan terhadap Beijing. Akan tetapi, Pemerintahan Perdana Menteri Boris Johnson menolak dugaan genosida dan lebih memilih menyebut sebagai pelanggaran HAM skala besar terhadap etnis Uighur di Xinjiang.

Beberapa menteri di Inggris menyebut keputusan apapun terkait genosida (pembantaian), harus diputuskan oleh pengadilan. Sejauh ini, pemerintah Inggris telah menjatuhkan beberapa sanksi kepada pejabat tinggi Cina dan menarapkan aturan untuk mencegah masuknya barang-barang dari Xinjingan ke dalam rantai pasokan. Akan tetapi, sebagian besar anggota parlemen Inggris ingin menteri-menteri mengambil tindakan lebih jauh.

Nusrat Ghani, anggota parlemen Inggris mengatakan etnis Uighur di Xinjiang menderita karena sejumlah kejahatan terhadap kemanusiaan dan genosida. Dia pun menyerukan kepada Pemerintah Inggris agar menggunakan hukum internasional untuk menghentikan hal tersebut.

Kantor Kedutaan Besar Cina di Inggris mengutuk seruan parlemen Inggris itu. Kedutaan Besar Cina meminta Inggris agar menghormati kepentingan utama Cina dan segera memperbaiki langkah yang keliru itu.

Advertising
Advertising

“Tuduhan yang tidak beralasan oleh segelintir anggota parlemen Inggris kalau ada genosida di Xinjiang. Itu adalah kebohongan paling tidak masuk akal abad ini, penghinaan dan penghinaan yang keterlaluan pada masyarakat Cina. Ada norma-norma dasar dalam mengatur hubungan internasional,” demikian keterangan Kedutaan Besar Cina di Inggris, Jumat, 23 April 2021.

Menteri hubungan Inggris dengan Asia, Nigel Adams, kembali menekankan apapun pelanggaran HAM di Xinjiang, yang digambarkan sebagai genoside, harus diputuskan secara kompeten oleh pengadilan.

Baca juga: Dukung Uighur, Inggris Ingin Ubah Nama Jalan di Dekat Kedubes Cina

Sumber: Reuters

Berita terkait

Dikalahkan Liang / Wang di Final Piala Thomas 2024, Fajar / Rian Sebut Lawan Main Lebih Berani dan Cerdik

20 menit lalu

Dikalahkan Liang / Wang di Final Piala Thomas 2024, Fajar / Rian Sebut Lawan Main Lebih Berani dan Cerdik

Fajar / Rian mengungkapkan keunggulan lawan yang membuat mereka kalah di pertandingan final Piala Thomas 2024, Minggu, 5 Mei 2024.

Baca Selengkapnya

Israel Resmi Menutup Operasional Al Jazeera

32 menit lalu

Israel Resmi Menutup Operasional Al Jazeera

Lewat pemungutan oleh anggota parlemen Israel, operasional Al Jazeera di Israel resmi ditutup karena dianggap menjadi ancaman keamanan

Baca Selengkapnya

Destinasi Wisata di Chengdu yang jadi Tuan Rumah Piala Thomas dan Uber 2024

1 jam lalu

Destinasi Wisata di Chengdu yang jadi Tuan Rumah Piala Thomas dan Uber 2024

Salah satu destinasi wisata utama untuk dikunjungi adalah Pasar Malam Chengdu.

Baca Selengkapnya

Hasil Piala Thomas 2024: Liang / Wang Tekuk Fajar / Rian, Indonesia Tertinggal 0-2 dari Cina

1 jam lalu

Hasil Piala Thomas 2024: Liang / Wang Tekuk Fajar / Rian, Indonesia Tertinggal 0-2 dari Cina

Fajar / Rian gagal menyamakan kedudukan untuk Indonesia usai dikalahkan pasangan Cina Liang / Wang pada final Piala Thomas 2024 lewat tiga game.

Baca Selengkapnya

Gagal Sumbang Poin di Final Piala Thomas 2024, Anthony Sinisuka Ginting Tak Bisa Keluar dari Tekanan Shi Yu Qi

2 jam lalu

Gagal Sumbang Poin di Final Piala Thomas 2024, Anthony Sinisuka Ginting Tak Bisa Keluar dari Tekanan Shi Yu Qi

Anthony Sinisuka Ginting mengungkapkan penyebab kekalahannya atas Shi Yu Qi di final Piala Thomas 2024 saat Indonesia menghadapi Cina.

Baca Selengkapnya

Hasil Final Piala Thomas 2024: Anthony Sinisuka Ginting Dibungkam Shi Yu Qi, Indonesia Teringgal 0-1 dari Cina

2 jam lalu

Hasil Final Piala Thomas 2024: Anthony Sinisuka Ginting Dibungkam Shi Yu Qi, Indonesia Teringgal 0-1 dari Cina

Anthony Sinisuka Ginting tak mampu berbuat banyak dalam laga perdana final Piala Thomas 2024 melawan tunggal pertama Cina, Shi Yu Qi.

Baca Selengkapnya

Jadwal Final Piala Thomas 2024 Minggu Sore, Berikut Susunan Pemain Indonesia Lawan Cina

7 jam lalu

Jadwal Final Piala Thomas 2024 Minggu Sore, Berikut Susunan Pemain Indonesia Lawan Cina

Simak susunan pemain untuk laga final Piala Thomas 2024 antara Cina vs Indonesia yang akan digelar hari ini, Migggu, mulai 17.00 WIB.

Baca Selengkapnya

Hasil Final Piala Uber 2024: Tuan Rumah Cina Jadi Juara, Indonesia Runner-up

8 jam lalu

Hasil Final Piala Uber 2024: Tuan Rumah Cina Jadi Juara, Indonesia Runner-up

Ester Nurumi Tri Wardoyo yang turun di partai ketiga kalah melawan He Bing Jiao sehingga Cina yang jadi juara PIala Uber 2024.

Baca Selengkapnya

RI - Inggris Berkomitmen Perkuat Kerja Sama Ekonomi dan Perdagangan

10 jam lalu

RI - Inggris Berkomitmen Perkuat Kerja Sama Ekonomi dan Perdagangan

Pemerintah Indonesia bertemu dengan Menteri Perdagangan Inggris Greg Hands MP untuk membahas sejumlah kerja sama di bidang ekonomi dan perdagangan.

Baca Selengkapnya

Tak Hanya India, Jepang Juga Kecewa Atas Komentar Joe Biden tentang Xenofobia

23 jam lalu

Tak Hanya India, Jepang Juga Kecewa Atas Komentar Joe Biden tentang Xenofobia

Pemerintah Jepang menanggapi komentar Presiden AS Joe Biden bahwa xenofobia menjadi faktor penghambat pertumbuhan ekonomi di Cina, India dan Jepang.

Baca Selengkapnya