Penembakan di FedEx Tambah Kasus Penembakan Massal Amerika Pada 2021

Sabtu, 17 April 2021 04:30 WIB

Petugas penegak hukum menyusuri tempat parkir usai terjadinya aksi penembakan di toko King Soopers di Boulder, Colorado, A.S. 22 Maret 2021. Aksi penembakan terjadi lagi di Amerika Serikat. Pada Senin, 22 Maret 2021, seorang laki-laki melepaskan tembakan ke arah sebuah supermarket di Boulder, Colorado, Amerika Serikat. REUTERS/Kevin Mohatt

TEMPO.CO, Jakarta - Penembakan di FedEx menambah jumlah kasus penembakan massal di Amerika selama 2021 ini. Menurut data Gun Violence Archive (GVA), ada 147 kasus penembakan di Amerika sejauh ini.

Dari 147 kasus itu, sebanyak 45 di antaranya terjadi pada satu bulan terakhir. Kasus penembakan di FedEx pada Kamis malam waktu setempat menjadi salah satu yang terparah dengan jumlah korban mencapai delapan orang.

"GVA memandang sebuah insiden sebagai penembakan massal apabila jumlah korban melebihi empat orang, tanpa pelaku, baik mereka terluka ataupun tewas," dikutip dari laporan CNN, Jumat, 16 April 2021.

Di hari yang sama dengan kasus penembakan di FedEx, menurut data CNN, dua kasus serupa terjadi di Pensacola, Florida serta Washington DC. Di Pensacola, sebanyak enam orang terluka akibat kasus penembakan di kawasan apartemen Escambia County. Sementara itu, di Washington DC, empat remaja ditembak dan mengalami luka-luka.

Petugas Polisi Kota Atlanta Davis bekerja di tempat kejadian di luar Gold Spa setelah terjadinya aksi penembakan mematikan di daerah Atlanta, di Atlanta, Georgia, AS 16 Maret 2021. Penembakan ketiga terjadi di Aroma Therapy Spa yang menewaskan satu orang. REUTERS/Chris Aluka Berry

Salah satu kasus penembakan terparah dalam satu bulan terakhir, sebelum penembakan di FedEx, mengambil lokasi sebuah supermarket di Boulder, Colorado. Dalam kasus penembakan massal pada 23 Maret itu, delapan orang tewas, termasuk seorang personil kepolisian setempat.

Kasus dengan dampak serupa terjadi di Atlanta pada 16 Maret. Dalam penembakan yang terjadi di dua panti pijat dan spa itu, delapan orang tewas dan enam di antaranya adalah warga Asia. Kasus itu memunculkan kekhawatiran soal sentimen anti-Asia yang naik sejak pandemi COVID-19.

Banyaknya kasus penembakan massal di Amerika membuat Presiden Joe Biden menyebut kasus-kasus tersebut sebagai epidemi. Ia berjanji segera menyusun legislasi perihal pencegahan dan penindakan kasus penembakan massal.

"Saya juga mendorong Kongres Amerika dan pemilik senjata api untuk mendengarkan keluhan warga Amerika soal isu ini. Segara susun legislasi pencegahan kekerasan bersenjata api yang masuk akal mulai dari pemeriksaan latar belakang hingga larangan kepemilikan senjata perang," ujar Joe Biden usai penembakan di FedEx.

Baca juga: Joe Biden Sebut Pembunuhan di Atlanta Sebagai Kejahatan Anti-Asia

ISTMAN MP | CNN

Berita terkait

Usai Penembakan oleh OPM, Polda Papua: Situasi Paniai Sudah Aman

3 jam lalu

Usai Penembakan oleh OPM, Polda Papua: Situasi Paniai Sudah Aman

Polda Papua menyatakan situasi di Kabupaten Paniai kembali aman paska penembakan OPM terhadap anggota TNI yang berpatroli.

Baca Selengkapnya

Partai Demokrat AS Kirim Surat ke Joe Biden, Minta Cegah Serangan Israel di Rafah

18 jam lalu

Partai Demokrat AS Kirim Surat ke Joe Biden, Minta Cegah Serangan Israel di Rafah

Puluhan anggota Partai Demokrat AS menyurati pemerintahan Presiden Joe Biden untuk mendesak mereka mencegah rencana serangan Israel di Rafah.

Baca Selengkapnya

TPNPB Serang Polsek Homeyo di Intan Jaya, Klaim Tewaskan Satu Intel

2 hari lalu

TPNPB Serang Polsek Homeyo di Intan Jaya, Klaim Tewaskan Satu Intel

Tentara Pembebasan Nasional Papua Barat atau TPNPB menyerang Polsek Homeyo, Intan Jaya, dan menewaskan satu orang

Baca Selengkapnya

5 Fakta Demo Bela Palestina di Amerika, Kandidat Presiden Ditangkap hingga Boikot Akademis

2 hari lalu

5 Fakta Demo Bela Palestina di Amerika, Kandidat Presiden Ditangkap hingga Boikot Akademis

Demo bela Palestina di sejumlah kampus Amerika menimbulkan sejumlah dampak.

Baca Selengkapnya

6 Kampus Bersejarah Lokasi Demo Bela Palestina di Amerika

3 hari lalu

6 Kampus Bersejarah Lokasi Demo Bela Palestina di Amerika

Demo bela Palestina terjadi di sejumlah kampus Amerika. Polisi negara sekutu Israel itu bertindak represif.

Baca Selengkapnya

5 Fakta menarik Hot Dog, Dibawa ke Luar Angkasa hingga Harga Mencapai Puluhan Juta

3 hari lalu

5 Fakta menarik Hot Dog, Dibawa ke Luar Angkasa hingga Harga Mencapai Puluhan Juta

Sebagai makanan cepat saji yang populer, hot dog memiliki bulan perayaan nasional. Untuk merayakannya sebuah restoran di New York menjual hot dog seharga 37 juta rupiah

Baca Selengkapnya

Polisi Ungkap Alasan Keluarga Menolak Autopsi Jenazah Brigadir Ridhal Ali Tomi yang Diduga Tewas Bunuh Diri

4 hari lalu

Polisi Ungkap Alasan Keluarga Menolak Autopsi Jenazah Brigadir Ridhal Ali Tomi yang Diduga Tewas Bunuh Diri

Brigadir Ridhal Ali Tomi ditemukan tewas dengan luka tembak di pelipis kanan dan tembus ke kiri akibat tembakan senjata api. Diduga bunuh diri.

Baca Selengkapnya

Polisi AS Lakukan Tindakan Represif Terhadap Demonstran Pro-Palestina, Mahasiswa Tak Cuma Ditangkap

5 hari lalu

Polisi AS Lakukan Tindakan Represif Terhadap Demonstran Pro-Palestina, Mahasiswa Tak Cuma Ditangkap

Puluhan kampus di Amerika Serikat gelar aksi pro-Palestina. Apa saja tindakan represif aparat terhadap demonstran?

Baca Selengkapnya

3 Polemik TikTok di Amerika Serikat

5 hari lalu

3 Polemik TikTok di Amerika Serikat

DPR Amerika Serikat mengesahkan rancangan undang-undang yang akan melarang penggunaan TikTok

Baca Selengkapnya

Jenazah Brigadir RA yang Tewas di dalam Alphard Tidak Diautopsi, Langsung Diserahkan ke Keluarga

5 hari lalu

Jenazah Brigadir RA yang Tewas di dalam Alphard Tidak Diautopsi, Langsung Diserahkan ke Keluarga

Brigadir RA yang tewas dengan luka tembak di dalam mobil Alphard di sebuah rumah di Mampang tercatat berdinas di Polresta Manado.

Baca Selengkapnya