Limbah Nuklir Mau Dibuang ke Laut, Korea Selatan Panggil Duta Besar Jepang

Rabu, 14 April 2021 15:30 WIB

TEMPO.CO, Jakarta - Presiden Korea Selatan Moon Jae-in pada Rabu, 14 April 2021, memerintahkan otoritas di negara itu agar mengevaluasi kemungkinan melayangkan petisi ke sebuah pengadilan internasional atas rencana Jepang yang ingin membuang ke laut lepas air dari pabrik nuklir di Fukushima (limbah). Rencana Jepang itu diprotes oleh para nelayan dan kelompok-kelompok pecinta lingkungan hidup.

Korea Selatan secara tegas memprotes rencana Jepang itu dengan memanggil Duta Besar Jepang untuk Korea Selatan Koichi Aiboshi dan melakukan pertemuan dengan lembaga tanggap darurat di Korea Selatan untuk merespon sikap Jepang.

Pemandangan tanki penyimpanan air yang terkontaminasi radioaktif pembangkit listrik tenaga nuklir Fukushima milik Tokyo Electric Power Co's (TEPCO) di kota Okuma, Prefektur Fukushima, Jepang, 15 Januari 2020.[REUTERS]

Presiden Moon menyerukan agar dicari sejumlah jalan untuk membawa Jepang ke Pengadilan Internasional bidang hukum laut, termasuk kemungkinan mengajukan sebuah perintah.

Sebelumnya pada Selasa, 13 April 2021, Jepang mengutarakan rencana untuk membuang lebih dari 1 juta ton air ke laut dari pabrik nuklir mereka yang remuk akibat gempa bumi dan tsunami pada 2011 silam.

Advertising
Advertising

Air sebanyak itu akan dibuang secara bertahap dengan terlebih dahulu menghilangkan isotop-isotop yang bisa merusak alam.

Rencana itu langsung membuat Moon waswas dan mengutarakan pada Duta Besar Aiboshi, yang baru saja menyerahkan credential-nya ke Presiden Moon. Duta Besar Aiboshi tiba di Korea Selatan pada Februari 2021.

“Saya tidak bisa menerima rencana ini karena ada banyak kekhawatiran mengenai keputusan ini mengingat kedua negara secara geografis saling berdekatan dan berbagi laut yang sama dengan Jepang,” kata Kang Min-seok, Juru bicara Presiden Moon.

Protes atas rencana Jepang juga dilakukan oleh sejumlah politikus, pejabat lokal, nelayan dan aktivis lingkungan hidup di Ibu Kota Seoul pada Rabu, 14 April 2021. Diantara aksi protes, ada yang dilakukan di depan kantor Kedutaan Besar Jepang di Seoul dan kantor Konsulat Jepang di Kota Busan dan Pulau Jeju.

Sebuah koalisi 25 organisasi nelayan melakukan aksi jalan dan menyerahkan sebuah surat protes ke Kedutaan Besar Jepang di Korea Selatan. Mereka mendesak agar Tokyo mencabut keputusan mereka dan Seoul memberlakukan larangan impor ikan-ikan dari Jepang.

Baca juga: Jepang Mau Buang 1 Juta Ton Air PLTN Fukushima, Cina dan Korea Selatan Protes

Sumber: Reuters

Berita terkait

Top 3 Dunia; Gedung Putih Sebut Tel Aviv Siap-siap Serang Rafah

8 menit lalu

Top 3 Dunia; Gedung Putih Sebut Tel Aviv Siap-siap Serang Rafah

Top 3 dunia, di urutan pertama berita tentang Pemerintah Israel yang bersikukuh akan menyerang Rafah.

Baca Selengkapnya

Delegasi Indonesia Partisipasi di Festival Hakata Dontaku

11 jam lalu

Delegasi Indonesia Partisipasi di Festival Hakata Dontaku

Festival Hakata Dontaku adalah festival kesenian dan budaya terbesar di Fukuoka Jepang. Indonesia menampilkan angklung, tari Bali, dan tari Saman

Baca Selengkapnya

Dubes RI Resmikan Pesantren Pertama NU di Jepang

23 jam lalu

Dubes RI Resmikan Pesantren Pertama NU di Jepang

Duta Besar Republik Indonesia untuk Jepang Heri Akhmadi meresmikan pesantren pertama Nahdlatul Ulama (NU)

Baca Selengkapnya

Tak Hanya India, Jepang Juga Kecewa Atas Komentar Joe Biden tentang Xenofobia

1 hari lalu

Tak Hanya India, Jepang Juga Kecewa Atas Komentar Joe Biden tentang Xenofobia

Pemerintah Jepang menanggapi komentar Presiden AS Joe Biden bahwa xenofobia menjadi faktor penghambat pertumbuhan ekonomi di Cina, India dan Jepang.

Baca Selengkapnya

Fakta Bandara Internasional Kansai Jepang, Biaya Pembangunan Termahal dan Terancam Tenggelam

1 hari lalu

Fakta Bandara Internasional Kansai Jepang, Biaya Pembangunan Termahal dan Terancam Tenggelam

Mulai dari lokasi pembangunannya di pulau buatan sampai ancaman tenggelam, simak informasi menarik tentang Bandara Internasional Kansai Jepang.

Baca Selengkapnya

Menlu India Tak Terima Komentar Joe Biden tentang Xenofobia

1 hari lalu

Menlu India Tak Terima Komentar Joe Biden tentang Xenofobia

Menteri Luar Negeri India menolak komentar Presiden AS Joe Biden bahwa xenofobia menjadi faktor yang menghambat pertumbuhan ekonomi negaranya.

Baca Selengkapnya

Bandara di Jepang Ini Tak Pernah Kehilangan Bagasi Penumpang, Apa Rahasianya?

1 hari lalu

Bandara di Jepang Ini Tak Pernah Kehilangan Bagasi Penumpang, Apa Rahasianya?

Bandara Internasional Kansai Jepang pertama kali dibuka pada 1994, dan diperkirakan melayani 28 juta penumpang per tahun.

Baca Selengkapnya

Uber Cup 2024: Gregoria Mariska Tunjung, Kemenangan Berarti hingga Terus Melaju

1 hari lalu

Uber Cup 2024: Gregoria Mariska Tunjung, Kemenangan Berarti hingga Terus Melaju

Gregoria Mariska Tunjung terus merebut poin di Uber Cup 2024

Baca Selengkapnya

Parlemen Korea Selatan Loloskan RUU Investigasi Tragedi Hallowen 2022, Selanjutnya?

1 hari lalu

Parlemen Korea Selatan Loloskan RUU Investigasi Tragedi Hallowen 2022, Selanjutnya?

Tragedi Itaewon Hallowen 2022 merupakan tragedi kelam bagi Korea Selatan dan baru-baru ini parlemen meloloskan RUU untuk selidiki kasus tersebut

Baca Selengkapnya

Jepang Juara Piala Asia U-23 2024 Usai Kalahkan Uzbekistan 1-0

2 hari lalu

Jepang Juara Piala Asia U-23 2024 Usai Kalahkan Uzbekistan 1-0

Timnas U-23 Jepang keluar sebagai juara Piala Asia U-23 2024 setelah mengalahkan Uzbekistan pada partai final. Rekor sempurna Uzbekistan runtuh.

Baca Selengkapnya