Gunakan Senapan Granat, Militer Myanmar Bunuh 80 Demonstran

Minggu, 11 April 2021 09:00 WIB

Pengunjuk rasa anti kudeta membakar bendera Cina di Yangon, Myanmar 5 April 2021. [REUTERS / Stringer]

TEMPO.CO, Jakarta - Militer Myanmar semakin keras dalam merespon demonstransi terhadap mereka. Perkembangan terbaru, Militer Myanmar mulai menggunakan senapan pelontar granat untuk memukul mundur para demonstran per Jumat kemarin. Hasilnya fatal dengan 80 demonstran di Yangon tewas karena senjata tersebut menurut laporan Asosiasi Bantuan Hukum untuk Tahanan Politik (AAPP).

Awalnya, detil dari pembunuhan yang berlokasi di kota Bago, 90 kilometer di timur laut Yangon, tersebut tidak terbuka lebar. Militer Myanmar sempat menutupinya dan kemudian mengumpulkan seluruh jenazah yang mereka bunuh di pagoda Zeyar Muni. Data berapa banyak yang terbunuh baru terungkap belakangan.

"Total ada 82 orang yang tewas dibunuh. Ini seperti genosida. Mereka membunuh siapapun, bahkan bayangan," ujar salah seorang demonstran, Ye Htut, dikutip dari kantor berita Reuters, Sabtu, 10 April 2021.

Merespon insiden itu, Ye Htut menyatakan sejumlah warga dan demonstran mulai kabur ke wilayah lain untuk berlindung. Mereka khawatir menjadi target Militer Myanmar berikutnya. Adapun Militer Myanmar enggan memberikan keterangan soal penembakan terkait.

Per berita ini ditulis, AAPP melaporkan jumlah korban jiwa selama kudeta berlangsung telah mencapai 618 orang. Sebanyak 40an di antaranya adalah anak-anak, baik yang tewas dibunuh karena disengaja ataupun tak disengaja.

Belum diketahui apakah data tersebut sudah mengikutkan pembunuhan oleh kelompok etnis bersenjata di Naungmon, negara bagian Shan. Menurut berbagai media lokal, kelompok etnis bersenjata di Myanmar sudah membunuh 10-15 orang polisi di Naungmon. Kelompok etnis tersebut terdiri atas Arakan Army, Ta'ang National Liberation Army, serta Myanmar National Democratic Alliance Army.

Adpapun Militer Myanmar, pada Jumat kemarin, mengungkapkan data yang berbeda. Menurut mereka, hanya ada 248 warga yang tewas selama kudeta Myanmar. Selain itu, Militer Myanmar juga menyebut ada 16 personil kepolisian yang tewas dalam menjalankan tugas.

Baca juga: Unjuk Rasa di Myanmar Kembali Memakan Korban

ISTMAN MP | REUTERS


Berita terkait

Kelompok Perlawanan Myanmar Klaim Tangkap Ratusan Aggota Junta Militer

7 menit lalu

Kelompok Perlawanan Myanmar Klaim Tangkap Ratusan Aggota Junta Militer

Tentara Arakan atau Arakan Army menyatakan telah menangkap ratusan anggota junta Myanmar.

Baca Selengkapnya

5 Negara Ini Sedang Alami Cuaca Panas Ekstrem, Waspada Saat Mengunjunginya

4 hari lalu

5 Negara Ini Sedang Alami Cuaca Panas Ekstrem, Waspada Saat Mengunjunginya

Sejumlah negara sedang mengalami cuaca panas ekstrem. Mana saja yang sebaiknya tak dikunjungi?

Baca Selengkapnya

Cuaca Panas Ekstrem Melanda Asia, Myanmar Tembus 48,2 Derajat Celcius

6 hari lalu

Cuaca Panas Ekstrem Melanda Asia, Myanmar Tembus 48,2 Derajat Celcius

Asia alamai dampak krisis perubahan iklim. Beberapa negara dilanda cuaca panas ekstrem. Ada yang mencapai 48,2 derajat celcius.

Baca Selengkapnya

Giliran KKP Tangkap Kapal Asing Malaysia yang Menangkap Ikan di Selat Malaka

10 hari lalu

Giliran KKP Tangkap Kapal Asing Malaysia yang Menangkap Ikan di Selat Malaka

KKP meringkus satu kapal ikan asing ilegal berbendera Malaysia saat kedapatan menangkap ikan di Selat Malaka.

Baca Selengkapnya

Perang Saudara Myanmar: Kelompok Perlawanan Tarik Pasukan dari Perbatasan Thailand

12 hari lalu

Perang Saudara Myanmar: Kelompok Perlawanan Tarik Pasukan dari Perbatasan Thailand

Tentara Pembebasan Nasional Karen memutuskan menarik pasukannya dari perbatasan Thailand setelah serangan balasan dari junta Myanmar.

Baca Selengkapnya

Jenderal Myanmar Menghilang Setelah Serangan Pesawat Tak Berawak

12 hari lalu

Jenderal Myanmar Menghilang Setelah Serangan Pesawat Tak Berawak

Wakil Ketua Junta Myanmar menghilang setelah serangan drone. Ia kemungkinan terluka.

Baca Selengkapnya

Ribuan Warga Rohingya Berlindung ke Perbatasan Myanmar-Bangladesh

15 hari lalu

Ribuan Warga Rohingya Berlindung ke Perbatasan Myanmar-Bangladesh

Ribuan warga etnis Rohingya yang mengungsi akibat konflik di Myanmar, berkumpul di perbatasan Myanmar-Bangladesh untuk mencari perlindungan

Baca Selengkapnya

Aktivis HAM Myanmar Dicalonkan Nobel Perdamaian 2024: Penghargaan Ini Tidak Sempurna

15 hari lalu

Aktivis HAM Myanmar Dicalonkan Nobel Perdamaian 2024: Penghargaan Ini Tidak Sempurna

Maung Zarni, aktivis hak asasi manusia dan pakar genosida asal Myanmar, dinominasikan Hadiah Nobel Perdamaian 2024, oleh penerima Nobel tahun 1976

Baca Selengkapnya

Pertempuran di Perbatasan Myanmar-Thailand, Pemberontak Targetkan Pasukan Junta

16 hari lalu

Pertempuran di Perbatasan Myanmar-Thailand, Pemberontak Targetkan Pasukan Junta

Pertempuran berkobar di perbatasan timur Myanmar dengan Thailand memaksa sekitar 200 warga sipil melarikan diri.

Baca Selengkapnya

Top 3 Dunia: Iran Siap Hadapi Israel, Sejarah Kudeta di Myanmar

18 hari lalu

Top 3 Dunia: Iran Siap Hadapi Israel, Sejarah Kudeta di Myanmar

Top 3 dunia adalah Iran siap menghadapi serangan Israel, sejarah kudeta di Myanmar hingga Netanyahu mengancam.

Baca Selengkapnya