Tangkal Penembakan Massal, Joe Biden Buat Kebijakan Kepemilikan Senjata Api Baru

Jumat, 9 April 2021 07:30 WIB

Berdiri di depan potret mantan Presiden Abraham Lincoln, Presiden AS Joe Biden berbicara tentang respons pandemi penyakit virus corona (COVID-19) pemerintahan Biden di State Dining Room di Gedung Putih di Washington, AS, 2 Maret 2021. [REUTERS / Kevin Lamarque]

TEMPO.CO, Jakarta - Presiden Joe Biden tidak ingin insiden penembakan masal seperti yang terjadi Colorado maupun Georgia terulang. Untuk mendukung hal itu, Joe Biden bersama Jaksa Agung Merrick Garland memperkenalkan kebijakan pengendalian kepemilikan senjata api baru yang berfungsi untuk menekan kekerasan bersenjata.

Dikutip dari kantor berita Reuters, pengendalian kali ini sifatnya masih terbatas. Fungsinya lebih sebagai langkah awal sebelum kebijakan baru yang lebih komprehensif untuk mencegah penembakan massal, bunuh diri, serta kekerasan bersenjata.

"Hari ini kita mengambil langkah penting untuk menghadapi tidak hanya krisis senjata api, tetapi juga krisis kesehatan publik," ujar Joe Biden di hadapan para korban penembakan massal, Gedung Putih, Kamis, 8 April 2021.

Salah satu hal yang akan diatur dalam kebijakan baru ini adalah "Pistol Hantu" atau senjata rakitan pribadi. Rakitan pribadi dikenal dengan julukan tersebut karena umumnya tidak teregistrasi dan sulit dilacak. Selain itu, kepemilikan aksesoris senjata api seperti popor untuk pistol akan masuk dalam benda yang harus didaftarkan ke National Firearms Act.

Tidak berhenti di situ, Joe Biden menyatakan kebijakan baru ini juga meminta Biro Alkohol, Tembakau, Senjata Api, dan Peledak untuk menerbitkan laporan tahunan soal peredaran senjata api . Dengan begitu, produksi, distribusi, dan penggunaan senjata tiap tahunnya terpantau.

Ilustrasi senjata api. ANTARA FOTO

Terakhir, kebijakan baru ini bakal menyertakan sistem Red Flag. Maksud dari Red Flag adalah menandai para pemilik senjata api yang berpotensi menjadi ancaman atau resiko di kemudian hari.

"Kasus ini sudah seperti epidemi dan harus segera dihentikan," ujar Joe Biden, Wakil Presiden Kamala Harris, yang hadir di acara sama, menyatakan hal senada bahwa sudah terlalu banyak tragedi terjadi akibat kepemilikan senjata yang tak bertanggung jawab.

Sebagai catatan, karena kebijakan baru ini sifatnya masih terbatas, maka belum berupa rancangan regulasi atau legislasi. Dengan kata lain, belum memenuhi janji-janji Joe Biden soal kontrol senjata selama ini. Walau begitu, pihak Gedung Putih menyampaikan bakal ada langkah lanjutan di mana kebijakan baru ini hanya langkah awal saja seperti kata Joe Biden.

Kepemilikan senjata api selalu menjadi isu penting tiap kali terjadi pergantian presiden. Tarik ulur selalu terjadi yang membuat kontrol yang komprehensif tidak pernah benar-benar terwujud. Alhasil, kasus penembakan massal masih kerap terjadi, baik di lingkungan sekolah maupun di pusat perbelanjaan.

Salah satu kasus penembakan massal terbaru terjadi di Colorado pada 23 Maret lalu. Seorang pria melepas tembakan ke para pengunjung supermarket King Soopers di Boulder, Colorado. Sebanyak 10 orang tewas dalam insiden tersebut yang kemudian memicu Joe Biden untuk mengambil langkah soal aturan kepemilikan senjata. Adapun hak untuk memiliki senjata diatur dalam amandemen kedua Konstitusi Amerika.

Baca juga: 10 Orang Tewas Dalam Kasus Penembakan Baru di Amerika

ISTMAN MP | REUTERS

Berita terkait

Biden Soal Bentrok Mahasiswa Pro-Palestina: Boleh Protes, Asal Jangan Bikin Kekacauan

3 hari lalu

Biden Soal Bentrok Mahasiswa Pro-Palestina: Boleh Protes, Asal Jangan Bikin Kekacauan

Presiden AS Joe Biden mengkritik gelombang unjuk rasa pro-Palestina yang berlangsung di berbagai kampus di seluruh negeri.

Baca Selengkapnya

Partai Demokrat AS Kirim Surat ke Joe Biden, Minta Cegah Serangan Israel di Rafah

4 hari lalu

Partai Demokrat AS Kirim Surat ke Joe Biden, Minta Cegah Serangan Israel di Rafah

Puluhan anggota Partai Demokrat AS menyurati pemerintahan Presiden Joe Biden untuk mendesak mereka mencegah rencana serangan Israel di Rafah.

Baca Selengkapnya

5 Fakta Demo Bela Palestina di Amerika, Kandidat Presiden Ditangkap hingga Boikot Akademis

6 hari lalu

5 Fakta Demo Bela Palestina di Amerika, Kandidat Presiden Ditangkap hingga Boikot Akademis

Demo bela Palestina di sejumlah kampus Amerika menimbulkan sejumlah dampak.

Baca Selengkapnya

6 Kampus Bersejarah Lokasi Demo Bela Palestina di Amerika

6 hari lalu

6 Kampus Bersejarah Lokasi Demo Bela Palestina di Amerika

Demo bela Palestina terjadi di sejumlah kampus Amerika. Polisi negara sekutu Israel itu bertindak represif.

Baca Selengkapnya

Negara Bagian AS Bolehkan Guru Pegang Senjata Api, Bagaimana Aturan Soal Senpi di Indonesia?

6 hari lalu

Negara Bagian AS Bolehkan Guru Pegang Senjata Api, Bagaimana Aturan Soal Senpi di Indonesia?

Tingginya angka kepemilikan senjata api di AS sudah sampai di level yang mengkhawatirkan. Bagaimana kondisi di Indonesia?

Baca Selengkapnya

Tennessee AS Bolehkan Guru Membawa Senjata Api ke Sekolah, Ini Aturannya

6 hari lalu

Tennessee AS Bolehkan Guru Membawa Senjata Api ke Sekolah, Ini Aturannya

Guru dan staf pengajar di Tennessee, Amerika Serikat dibolehkan bawa senjata api ke sekolah dan kampus. Begini aturannya.

Baca Selengkapnya

5 Fakta menarik Hot Dog, Dibawa ke Luar Angkasa hingga Harga Mencapai Puluhan Juta

7 hari lalu

5 Fakta menarik Hot Dog, Dibawa ke Luar Angkasa hingga Harga Mencapai Puluhan Juta

Sebagai makanan cepat saji yang populer, hot dog memiliki bulan perayaan nasional. Untuk merayakannya sebuah restoran di New York menjual hot dog seharga 37 juta rupiah

Baca Selengkapnya

Polisi AS Lakukan Tindakan Represif Terhadap Demonstran Pro-Palestina, Mahasiswa Tak Cuma Ditangkap

8 hari lalu

Polisi AS Lakukan Tindakan Represif Terhadap Demonstran Pro-Palestina, Mahasiswa Tak Cuma Ditangkap

Puluhan kampus di Amerika Serikat gelar aksi pro-Palestina. Apa saja tindakan represif aparat terhadap demonstran?

Baca Selengkapnya

Brigadir RA Tewas dalam Alphard di Mampang, Kapolresta Manado: Keluarga Terima sebagai Kasus Bunuh Diri

8 hari lalu

Brigadir RA Tewas dalam Alphard di Mampang, Kapolresta Manado: Keluarga Terima sebagai Kasus Bunuh Diri

Brigadir Ridhal Ali Tomi ditemukan tewas dengan luka tembak di kepala dalam Mobil Alphard di sebuah rumah Mampang. Polisi sebut sebagai bunuh diri.

Baca Selengkapnya

Brigadir Ridhal Ali Tomi Tewas dengan Luka Tembak, Kepala RS Polri: Keluarga Sudah Menerima Kematiannya

8 hari lalu

Brigadir Ridhal Ali Tomi Tewas dengan Luka Tembak, Kepala RS Polri: Keluarga Sudah Menerima Kematiannya

Keluarga disebut telah melihat kondisi jenazah Brigadir Ridhal Ali Tomi di RS Polri Kramat Jati. Polisi menyebut Ridhal tewas bunuh diri.

Baca Selengkapnya