Joe Biden Terbitkan Aturan Kepemilikan Senjata Api

Jumat, 9 April 2021 06:00 WIB

Ekspresi Joe Biden saat menyampaikan sambutan di hadapan pendukungnya usai menyaksikan hasil Pemilu AS yang diumumkan media, di Wilmington, Delaware, AS, 7 November 2020. Berdasarkan perhitungan CNN, Biden mampu menang dari lawannya, Donald Trump, berkat 20 suara elektoral dari Pennsylvania. Andrew Harnik/Pool via REUTERS

TEMPO.CO, Jakarta - Presiden Amerika Serikat Joe Biden akan mengambil langkah nyata dalam mengekang kekerasan dengan senjata api. Diantara tindakan yang akan diambil adalah mengurangi penyebaran senjata hantu (pemiliknya tak terdaftar).

Langkah tersebut dilakukan oleh Biden menyusul terjadinya sejumlah serangan penembakan sehingga membuat Biden dalam tekanan agar segera mengambil tindakan.

Baca juga: Jadi Tersangka, Polri Bidik Eks Napiter Muchlis Kamal dengan UU Darurat Senpi

Ilustrasi Impor Senjata. REUTERS/Eduardo Munoz

Gedung Putih kepada wartawan pada Rabu, 7 April 2021 waktu setempat, menjelaskan Kementerian Kehakiman Amerika Serikat berencana menerbitkan sebuah proposal peraturan untuk membantu mengurangi naiknya prevalansi senjata yang tidak terlacak (pemiliknya) dan tidak dapat dirakit sendiri. Detail mengenai aturan ini masih belum spesifik dan Kementerian Kehakiman Amerika Serikat diberi waktu untuk menyusun aturan ini dalam tempo 30 hari.

Advertising
Advertising

Kementerian Kehakiman juga akan menerbitkan beberapa aturan dalam tempo 60 hari ke depan untuk memperjelas bahwa perangkat yang diperjual-belikan sebagai kawat penstabil yang dengan mudah bisa diubah menjadi pistol, akan masuk dalam bagian undang-undang senjata.

Bukan hanya itu, kebijakan lain yang akan diambil Amerika Serikat adalah melakukan langkah pencegahan agar tidak terjadi tindak kekerasan di masyarkat. Aturan mengenai hal ini bisa disusun oleh masing-masing negara bagian, yang akan dinamai undang-undang bendera merah. Negara bagian, juga memberikan laporan ke Kementerian Kehakiman untuk setiap penjualan senjata yang terjadi.

Undang-undang bendera merah ini memungkin pengadilan dan aparat penegak hukum setempat, merampas senjata dari orang – orang yang membuat masyarakat berada dalam risiko.

Pengendalian senjata telah menjadi masalah yang memecah belah di Amerika Serikat. Sebab amandemen konstitusi kedua melindungi hak seseorang untuk membawa senjata api.

Sumber: Reuters

Berita terkait

Polisi New York Tangkap Demonstran Pro-Palestina di Dekat Acara Met Gala

2 jam lalu

Polisi New York Tangkap Demonstran Pro-Palestina di Dekat Acara Met Gala

Pengunjuk rasa pro-Palestina mengadakan protes di sekitar acara mode bergengsi Met Gala di Museum Seni Metropolitan, New York.

Baca Selengkapnya

Bintang Film Dewasa Stormy Daniels Dijadwalkan Bersaksi dalam Sidang Donald Trump

3 jam lalu

Bintang Film Dewasa Stormy Daniels Dijadwalkan Bersaksi dalam Sidang Donald Trump

Stormy Daniels, bintang film dewasa yang menjadi pusat persidangan uang tutup mulut mantan presiden Donald Trump, akan bersaksi

Baca Selengkapnya

Tinjauan Psikologi Ihwal Xenophobia

4 jam lalu

Tinjauan Psikologi Ihwal Xenophobia

Xenophobia sebagai fenomena psikologis melibatkan ketakutan, ketaksukaan, atau kebencian ke individu atau kelompok yang dianggap asing atau beda.

Baca Selengkapnya

Tragedi Penembakan di Pesta Remaja Buffalo AS Tewaskan Seorang Remaja Putri dan Lukai 5 Lainnya

4 jam lalu

Tragedi Penembakan di Pesta Remaja Buffalo AS Tewaskan Seorang Remaja Putri dan Lukai 5 Lainnya

Lagi-lagi terjadi penembakan di Amerika Serikat, kali ini terjadi di Buffalo yang menewaskan seorang remaja putri dan melukai lima orang lainnya.

Baca Selengkapnya

Jumlah Kematian Akibat Senjata Api di Amerika Serikat Capai Rekor Tertinggi

4 jam lalu

Jumlah Kematian Akibat Senjata Api di Amerika Serikat Capai Rekor Tertinggi

Amerika Serikat tengah menjadi sorotan pasca-penembakan terbaru di Buffalo dan legalisasi senjata api di Tennessee. Bagaimana fakta-faktanya?

Baca Selengkapnya

12 Senator AS Ancam Sanksi Pejabat ICC dan Anggota Keluarga Jika Perintahkan Tangkap Netanyahu

5 jam lalu

12 Senator AS Ancam Sanksi Pejabat ICC dan Anggota Keluarga Jika Perintahkan Tangkap Netanyahu

12 senator AS mengancam akan menjatuhkan sanksi terhadap ICC jika menerbitkan perintah penangkapan terhadap perdana menteri Israel Benjamin Netanyahu.

Baca Selengkapnya

Jika Lolos Olimpiade Paris 2024, Timnas Indonesia Satu Grup dengan Prancis, AS, dan Selandia Baru

6 jam lalu

Jika Lolos Olimpiade Paris 2024, Timnas Indonesia Satu Grup dengan Prancis, AS, dan Selandia Baru

Timnas Indonesia akan satu grup dengan tuan rumah Prancis, Amerika Serikat, dan Selandia Baru bila lolos Olimpiade Paris 2024.

Baca Selengkapnya

Militer Israel Ambil Kendali Penyeberangan Rafah dari Gaza ke Mesir

6 jam lalu

Militer Israel Ambil Kendali Penyeberangan Rafah dari Gaza ke Mesir

Militer Israel mengambil kendali atas perbatasan Rafah antara Gaza dan Mesir

Baca Selengkapnya

Belgia akan Dukung Resolusi Pengakuan Palestina Jadi Anggota Penuh PBB

6 jam lalu

Belgia akan Dukung Resolusi Pengakuan Palestina Jadi Anggota Penuh PBB

Menlu Belgia Hadja Lahbib mengatakan negaranya akan mendukung resolusi yang mengakui Palestina sebagai anggota penuh PBB

Baca Selengkapnya

Sekelompok Hakim AS Konservatif Tolak Pekerjakan Lulusan Universitas Columbia Pro-Palestina

7 jam lalu

Sekelompok Hakim AS Konservatif Tolak Pekerjakan Lulusan Universitas Columbia Pro-Palestina

Tiga belas orang hakim federal konservatif di AS memboikot lulusan Universitas Columbia karena protes pro-Palestina.

Baca Selengkapnya